Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencoba Mengenali Jati Diri Melalui Sistem Kasta dalam Kepercayaan Hindu

24 Januari 2023   11:23 Diperbarui: 24 Januari 2023   11:40 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara menurut masyarakat Bali yang juga mayoritas penganut agama Hindu, Catur Varna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan keterampilan (karma) seseorang. Serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan, bakat yang tumbuh dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan.

Nah, jika ditilik berdasarkan kasta, ternyata saya ini tidak masuk kedalam golongan Waisya, Sudra atau pun Brahmana. Saya mulai curiga kalau saya ini (kemungkinan besar) masuk kedalam golongan Ksatria. Apabila dilihat dan diamati berdasarkan kapabilitas, bakat serta potensi yang saya miliki.

Pantas saja saya selalu gagal apabila bekerja dibidang-bidang kasar yang mengandalkan otot. Saya juga selalu gagal ketika mencoba peruntungan dengan berdagang. Saya pun tak cukup pantas menjadi tokoh agama, ahli spiritual atau pun cendikiawan, maka jelas saya bukanlah seorang Brahmana.

Mungkin Tuhan memang mendesain saya untuk menjadi seorang Ksatria. Hanya tinggal bagaimana saya memaksimalkan potensi yang saya miliki ini untuk dapat menjalani hidup sesuai dengan apa yang telah Tuhan tetapkan untuk diri saya.

Tak heran saat ini pun saya merasa ingin sekali untuk terjun dan masuk ke dunia pemerintahan. Jika Tuhan menghendaki, dengan bakat dan potensi yang saya miliki, suatu saat mungkin saya bisa masuk ke pemerintahan dan mengabdikan diri untuk negara.

Saya jadi teringat tentang kisah Soeharto didalam Otobiografinya yang berjudul: Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya. Sebelum menjadi seorang Militer, Soeharto ternyata pernah berkerja sebagai pegawai Bank. Namun entah kenapa ia menceritakan dalam buku tersebut tidak cukup menikmati dan tidak merasa enjoy dalam pekerjaan tersebut sehingga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Barulah kemudian kala ia mendaftar sebagai tentara, ia menceritakan sendiri bahwa ia mulai menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Ia mulai menikmati kehidupan sebagai seorang prajurit meski harus berjuang siang malam menguras tenaga dan pikiran untuk mengusir penjajah. Namun pekerjaan itu tetap ia nikmati dan terbukti ia mampu duduk di pucuk tertinggi pemerintahan dan menjabat sebagai Presiden 32 tahun lamanya.

Dari situ terlihat, Soeharto memang diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi seorang Ksatria, bukan menjadi Waisya atau pun Sudra. Bagaimana bakat dan kemampuannya dalam merancang strategi dan taktik perang dilapangan tak diragukan lagi dan sudah diakui oleh para prajurit lain dimasanya.

Jadi, apa yang disebut sebagi sistem kasta dan catur warna dalam kepercayaan masyarakat Hindu menurut saya cukup akurat untuk mengetahui dan mengenali jati diri. Meski saya beragama Islam, saya mempunyai keyakinan bahwa teori itu selaras dengan ajaran Islam yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk Allah yang berpotensi.

Jadi, tak mungkin Allah menciptakan manusia tanpa potensi dan bakat. Hanya tinggal bagaimana caranya kita menggali dan menemukan pemberian Tuhan itu pada diri kita. Lalu menggunakan semua atribut itu untuk kemaslahatan masyarakat dan bermanfa'at bagi banyak orang. Salam [Reynal Prasetya].

Rujukan: (1) ; (2) ; (3) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun