Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika yang Berprestasi Malah Dirundung Bukan Didukung

20 Januari 2023   09:24 Diperbarui: 26 Januari 2023   21:48 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Instagram.com/nadiemmakarim

Indonesia itu sebetulnya memiliki banyak potensi-potensi hebat dan berbakat. Tak kurang Indonesia memiliki anak-anak yang cerdas, kreatif dan mempunyai prestasi. Namun seringkali kemunculan mereka tak banyak mendapat dukungan dan apresiasi.

Mirisnya yang justru sering muncul ke publik dan menjadi viral saat ini adalah orang-orang yang "enggak jelas" dan minim prestasi yang kemudian di blow up oleh media untuk semakin mempopulerkan dan melambungkan namanya. 

Alhasil layar kaca dan media massa kita kini pun dihiasi oleh orang-orang atau figur "unfaedah" yang tak layak dijadikan panutan.

Tapi baru-baru ini muncul sebuah anomali dimana sosok yang viral dipublik itu adalah anak-anak berprestasi dan memiliki bakat hebat. 

Yakni dua murid dari SMPN 1 Ciawi Bogor yang memperagakan aksi "Dance Sport" didepan teman-temannya. Dua anak itu adalah Devina Anindita dan Keysha Aditia.

Namun nahasnya, ada saja orang yang malah merundung bukannya mendukung kedua bakat anak itu, ada orang yang justru berkomentar negatif dengan apa yang dilakukan sepasang siswa-siswi itu. 

Terlihat dari tangkapan layar pesan di Whatsapp ada seseorang yang mengomentari dengan narasi seperti ini:

"Generasi muda muslim sudah mulai dipengaruhi dengan budaya asing. SMPN 1 Ciawi memasukan kurikulum dansa dalam pelajaran extrakurikuler dalam materi pembelajarannya. Kenapa rakyat masih terlena, melihat generasi penerus Bangsa dirusak seperti ini." Tambah emoticon menangis.

Dalam pandangan orang yang berkomentar tersebut aksi yang dilakukan sepasang siswa-siswi itu mungkin terlihat tak pantas, karena keduanya menari dansa dengan lincah layaknya orang dewasa. 

Pemandangan seperti itu mungkin dianggap melanggar atau tidak sesuai "syariat" dimata orang tersebut.

Karena pada umumnya pertunjukan dance sport ini memang dilakukan oleh sepasang orang dewasa, tak jarang orang-orang yang ada diluar negeri memperagakan gerakannya dengan cukup "erotis", namun tetap yang paling dominan adalah nilai seninya.

Oleh karena itulah pertunjukan seni ini pun masuk dalam cabang olahraga. Di Indonesia sendiri olahraga dance sport ini ada dalam naungan Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) yang juga diperlombakan bagi atlet-atlet difabel, dimana mereka mengikuti dance sport dengan menggunakan kursi roda.

 Instagram.com/nadiemmakarim
 Instagram.com/nadiemmakarim

Nah, Keysha dan Devina sendiri rupanya adalah atlet Porprov 2022 Jawa Barat pemenang medali emas dicabang olahraga dance sport ini. 

Jadi keduanya beraksi menari dan meliuk-meliuk bak sepasang kekasih itu memang tujuannya untuk perlombaan bukan untuk hal-hal lain, apalagi untuk mesra-mesraan atau cinta-cintaan.

Aksi kemarin yang viral di media sosial itu pun, gerakannya memang di perlombakan, jadi tidak sembarangan bergerak kesana kemari begitu saja, ada teori, teknik yang memang perlu dipelajari dalam cabang olahraga ini.

Namun yang cukup mengganggu dari komentar negatif tersebut adalah, kenapa harus ada kata "muslim" dan sentimen "asing" disana? Seolah-olah setiap budaya yang datang dari barat itu tidak Islami. 

Orang kadang sering salah kaprah kalau ingin menjadi Islami itu harus meniru dan hidup sebagaimana budaya "Arab" padahal itu tidak sepenuhnya benar.

Pemikiran dan pandangan tertutup seperti itu yang kadang bisa menghambat Indonesia maju. Karena kita bukan negara Komunis seperti halnya Korea Utara yang mengharamkan budaya asing untuk masuk ke negaranya.

Cara berfikir yang terlampau fanatik dalam beragama pun bukannya baik, malah bisa menjadikan seseorang "keblinger" dan tidak mengerti "esensi sejati" dari agama itu sendiri. 

Sehingga keinginan untuk memaksakan kehendak dan merasa benar sendiri pasti akan senantiasa menjangkiti orang-orang yang mempunyai pemikiran fanatik semacam ini.

Banyak orang yang tidak bisa membedakan antara konteks agama dan seni, atau agama dengan sosial. Jadi cara berpikir orang-orang fanatik ini terlampau "textbook" dan memahami agama sesuai dengan apa yang diterjemahkannya saja. Atau malas untuk "tabayun" dan tafakur tentang sesuatu sebelum mengucapkannya.

Ah, saya tak ingin terlalu jauh menyentil hal-hal yang berbau agama karena bukan pakarnya. takut-takut nanti saya juga bisa keblinger, namun dalam hal ini saya sependapat dengan Agnez Mo bahwa anak-anak yang memiliki bakat seperti Devina dan Keysha ini perlu didukung.

Agnez Mo pun secara mengejutkan melakukan pembelaan dan memberikan dukungan kepada sepasang siswa-siswi SMPN 1 Ciawi Bogor ini untuk terus berkarya terlepas dari komentar negatif yang diterimanya.

"Punya prestasi itu membanggakan kok. Bukan sesuatu yang harus disembunyikan atau bahkan dibikin malu. Aduhhh... mau gimana generasi muda termotivasi, kalau caranya gini." Ungakap Agnez seperti dikutip dari Kompas.com

Agnez bahkan sampai mengundang kedua murid dari SMPN 1 Ciawi Bogor itu untuk datang ke kediamannya sekaligus mengajak mereka berdua untuk makan-makan di restoran miliknya.

"Dek nomor handpone kamu berapa? Ketemu Kakak ya. Kakak soalnya mau undang kamu sekalian ke restoran Kaka." Tulis Agnez yang langsung men-dm Keysha dalam tangkapan layar di Instagramnya.


Tak hanya Agnez, kedua murid SMPN 1 Ciawi Bogor itu pun mendapat pujian dan dukungan dari Mendikbudristek RI atas prestasi dan bakatnya dalam bidang olahraga dance sport.

"Bangga sekali dengan Keysha Aditia Putra Winardi dan Devina Anindita dari SMPN 1 Ciawi yang bisa menari sekren ini. Terus semangat untuk berkarya, berprestasi dan mengejar mimpi" Tulis Mas Menteri Nadiem di unggahan Instagram pribadinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun