Karena pada umumnya pertunjukan dance sport ini memang dilakukan oleh sepasang orang dewasa, tak jarang orang-orang yang ada diluar negeri memperagakan gerakannya dengan cukup "erotis", namun tetap yang paling dominan adalah nilai seninya.
Oleh karena itulah pertunjukan seni ini pun masuk dalam cabang olahraga. Di Indonesia sendiri olahraga dance sport ini ada dalam naungan Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) yang juga diperlombakan bagi atlet-atlet difabel, dimana mereka mengikuti dance sport dengan menggunakan kursi roda.
Nah, Keysha dan Devina sendiri rupanya adalah atlet Porprov 2022 Jawa Barat pemenang medali emas dicabang olahraga dance sport ini.Â
Jadi keduanya beraksi menari dan meliuk-meliuk bak sepasang kekasih itu memang tujuannya untuk perlombaan bukan untuk hal-hal lain, apalagi untuk mesra-mesraan atau cinta-cintaan.
Aksi kemarin yang viral di media sosial itu pun, gerakannya memang di perlombakan, jadi tidak sembarangan bergerak kesana kemari begitu saja, ada teori, teknik yang memang perlu dipelajari dalam cabang olahraga ini.
Namun yang cukup mengganggu dari komentar negatif tersebut adalah, kenapa harus ada kata "muslim" dan sentimen "asing" disana? Seolah-olah setiap budaya yang datang dari barat itu tidak Islami.Â
Orang kadang sering salah kaprah kalau ingin menjadi Islami itu harus meniru dan hidup sebagaimana budaya "Arab" padahal itu tidak sepenuhnya benar.
Pemikiran dan pandangan tertutup seperti itu yang kadang bisa menghambat Indonesia maju. Karena kita bukan negara Komunis seperti halnya Korea Utara yang mengharamkan budaya asing untuk masuk ke negaranya.
Cara berfikir yang terlampau fanatik dalam beragama pun bukannya baik, malah bisa menjadikan seseorang "keblinger" dan tidak mengerti "esensi sejati" dari agama itu sendiri.Â
Sehingga keinginan untuk memaksakan kehendak dan merasa benar sendiri pasti akan senantiasa menjangkiti orang-orang yang mempunyai pemikiran fanatik semacam ini.