Kalau mendengar ia bercerita dan berbagi pengalaman cintanya itu, perasaan saya campur aduk antara ikut sedih dan kadang pengen ngakak mendengar kalimat dan kata-katanya yang mind blowing itu.
Misalnya, "Hubungan LDR itu ibarat hotspot dan wifi, apabila dekat ia akan tersambung tapi apabila jauh ia akan mencari yang lain agar terhubung." Terdengar lucu tapi masuk akal.
Uniknya, Fajar mengucapkan kata-kata itu tidak terlihat seperti sebuah lelucon atau sedang melucu. Ia mengatakannya dengan raut muka serius, tertunduk, sedih, bahkan tak jarang sampai meneteskan air mata.
Karena keunikannya itu pula lah yang akhirnya mengantarkan ia pada popularitas hingga ia masuk tv dan banyak diundang oleh beberapa youtuber sekaligus artis, salahsatunya adalah Denny Cagur.
Kabarnya setelah Fajar mulai populer dan masuk tv, mantan pacarnya pun memohon untuk minta balikan, tapi Fajar dengan lugunya berkata, "Kalau dia tulus dan benar-benar mencintai, seharusnya minta balikan sebelum masuk tv." Dengan nada kecewa.
Singkatnya, media sosial bisa mengubah nasib di zaman sekarang apabila kita bisa memanfa'atkannya dengan baik. Meski hanya dengan membuat konten-konten aneh dan konyol.
Dengan adanya media sosial yang semakin pesat di era sekarang, popularitas kini bukan lagi milik mereka yang mempunya priviledge entah karena ketampanan, kecerdasan atau pun jabatan dan status sosialnya. Â
Tapi popularitas adalah milik mereka yang kreatif dan berani percaya diri dalam berkarya dan berekspresi di media sosial terlepas dari kekurangan diri yang dimiliki.
Suksesnya para kreator seperti Alif dan Fajar seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk mulai berkarya atau paling tidak mampu menggunakan media sosial dengan bijak.
Meski harus menghibur dengan cara mengejek dan menunjukan kelemahan diri sendiri, ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan olokan atau candaan kita. Dan yang paling penting kita harus siap diejek, dibully bahkan dicaci maki kalau ingin sukses.
Karena tak sedikit orang yang memandang sebelah mata dan menganggap apa yang dilakukan oleh Alif Cepmek dan Fajar Sadboy ini adalah hal konyol, tidak berfaedah dan tidak penting. Sehingga banyak yang mengejek, menghujat, bahkan membully mereka.