Ilustrasi spiritual jawa (sumber: nusantaratv.com)
Dalam mengarungi kehidupan kita seringkali menemui kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan. Oleh karena itu kita perlu mempunyai jiwa yang kuat untuk dapat melalui setiap kejadian-kejadian yang sering kali tidak mengenakan itu.
Jiwa yang kuat itu dapat dibentuk melalui laku spiritual yang oleh nenek moyang dan leluhur kita telah ajarkan. Kalau kita hendak menggali, banyak sekali khazanah spiritual, filosofi, pepeling, atau ajaran budi yang ada di nusantara ini.
Bahkan setiap daerah, setiap suku memiliki ajaran spiritualnya sendiri. Orang Sunda memiliki ajaran spiritual dan memiliki cara hidup sebagai orang Sunda. Begitupun dengan orang Jawa yang juga memiliki ajaran spiritual dan cara hidup sebagai orang Jawa.
Tidak lupa juga dengan suku-suku lain yang ada di nusatara ini seperti halnya dayak, minang, bugis, dan lainnya tentu mempunyai adat, budaya, ajaran dan filosofi dalam menjalani hidup dengan cara yang berbeda-beda. Yang mana ajaran-ajaran dan cara hidup itu tentu masih bisa kita praktikan di era kehidupan yang semakin modern ini.
Meski pun saya asli orang Sunda dan terlahir di tanah Pasundan, namun tidak menutup kekaguman saya pada kebijaksanaan spiritual yang ada pada suku lain yang ada di Nusantara ini, salahsatunya adalah Spiritual Jawa yang sarat akan makna.
Inilah Tiga Kebijaksaan Spiritual Jawa yang Patut Kita Teladani
1). Ojo Kagetan, Ojo Gumunan, Ojo Dumeh
Ojo kagetan berarti dalam menjalani hidup kita jangan mudah terkaget-kaget dengan fenomena yang terjadi. Dengan musibah yang tiba-tiba datang tidak diduga, atau dengan orang-orang yang tiba-tiba berubah perangainya sehingga berbalik 180 derajat.
Suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba, aneh, mendadak, diluar prediksi dan tidak terduga mungkin bisa saja membuat kita kaget, tapi dalam hidup hal-hal yang semacam itu memang sudah seharusnya terjadi dan kita tidak perlu kagetan dengan fenomena, peristiwa atau musibah yang datang pada kita.