Meski "bayi" nya sekarang sudah "lahir", Polisi masih harus membersihkan sisa-sisa bercak darah maupun kotoran yang masih "melekat" ditubuhnya, sehingga kemudian nanti akan terungkap apa sebenarnya yang melatarbelakangi kasus pembunuhan ini.
Seperti yang disampaikan oleh Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dalam konfrensi pers, bahwa Bharada E yang melakukan penembakan terhadap korban.Â
Tersangka RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban, KM juga turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban dan Irjen FS lah yang memberi perintah dan men-skenariokan bahwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak.
Setelah dilakukan penyidikan, ditemukan fakta bahwa tidak ditemukan fakta terjadinya peristiwa tembak-menembak.Â
Peristiwa ini diduga kuat sebagai peristiwa pembunuhan berencana dan Irjen FS diketahui sengaja menembakan peluru ke dinding dan langit-langit disekitar TKP menggunakan pistol brigadir J sebagai alibi bahwa telah terjadi peristiwa tembak-menembak.
Pertanyaannya, apakah Irjen FS hanya memberi perintah saja atau juga ikut serta melakukan penembakan terhadap korban? Kembali menjadi teka-teki baru.
Karena menurut keterangan dalam BAP terbaru Bharada E seperti dilansir dari Tempo, Bharada E menuturkan bahwa pada saat kejadian, dirinya turun dari lantai 2 karena mendengar kegaduhan dari lantai 1.Â
Sesampainya di lantai 1, dia mengaku melihat Irjen FS sedang memegang Pistol sementara brigadir J sudah terkapar bersimbah darah.
Logika publik tentunya mengarah ke Irjen FS bahwa diduga kuat juga turut melakukan penembakan.Â
Ketika Kapolri dimintai keterangan oleh wartawan pada saat konpres malam ini pun, Kapolri belum bisa menyimpulkan FS ikut melakukan penembakan atau tidak, Kapolri menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendalaman.