Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Dukung dan kunjungi channel Karyakarsa : Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Tukang Ikan dan Psikologi Penjualan

30 Juni 2022   11:46 Diperbarui: 1 Juli 2022   04:07 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penjual ikan keliling (Sumber: Gatra.com)

Tapi setiap kali ia berkeliling melewati rumah-rumah warga dengan sepeda motornya, ia berhenti sejenak di setiap rumah lalu menyapa orang yang ada di rumah tersebut dengan ramah, sopan dan senyuman yang tulus.

Ia tidak memedulikan apakah orang yang ia sapa atau temui dan ajak ngobrol itu membeli ikannya atau tidak. Ia hanya berusaha selalu menyempatkan menyapa, senyum, mengajak ngobrol meski sebelumnya belum kenal.

Ilustrasi Penjual ikan keliling (Sumber: Gatra.com)
Ilustrasi Penjual ikan keliling (Sumber: Gatra.com)

Kalaupun orang yang ia temui, sapa dan ajak ngobrol itu tidak membeli ikannya, ia tetap santai senyum dan tidak menampakkan raut muka kecewa kepada calon pembelinya, lalu ia pun melanjutkan perjalanannya dengan gembira.

Pernah ketika suatu pagi pada saya sedang duduk di teras rumah saya, tukang ikan itu pun lewat. Hal paling umum yang dilakukan oleh pedagang atau sales ketika bertemu calon pembeli biasanya akan langsung menawarkan produknya.

Tapi tidak dengan tukang ikan ini, pada saat ia lewat di depan rumah saya, ia dengan sejenak memelankan kecepatan motornya dan berhenti sebentar menyapa disertai dengan senyum tulus seraya bertanya, "A nuju libur? Kamana si bapak?" Dalam bahasa Sunda. Yang artinya, "A lagi libur ya? Ke mana si Bapak?" Sambil menanyakan bapak saya. 

Karena bapak saya sudah menjadi langganan dan sering membeli ikannya. Lalu tidak lama kemudian ia pun menyapa orang yang ada di sebelah rumah saya sambil melanjutkan perjalanan.

Hampir setiap kali ia bertemu dengan orang baru, atau orang yang ada di depan rumah pasti akan ia sapa bahkan ia ajak ngobrol.

Ia malah tidak terlihat sedang berjualan, tapi seperti sedang mencari kawan baru. Itulah yang secara konsisten ia lakukan setiap sedang berkeliling jualan.

Meski secara pendidikan ia mungkin tidak pernah belajar bisnis atau pun strategi marketing, tapi ia cukup pintar dan mengerti tentang psikologi penjualan. Ia tidak sekolah dan bukan lulusan sarjana bisnis tapi kemampuan berjualannya setara dengan sarjana bisnis.

Karena tahukah Anda bahwa cara tersebut juga sebenarnya telah digunakan oleh salah satu ahli marketing legendaris asal Amerika yaitu Joe Girard dalam hal menjual?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun