Timnas Indonesia U-23 dipastikan lolos ke semifinal setelah menempati posisi runner-up grup A di ajang SEA Games 2021 yang digelar di Vietnam. Dalam partai kali ini Indonesia akan bertanding melawan Thailand yang merupakan juara grup B.
Tentu bukan hal mudah bagi Indonesia untuk bisa memenangkan pertandingan, namun bukan hal mustahil bagi Egy Maulana dkk bisa dengan cemerlang mengatasi perlawanan skuad Gajah Perang untuk bisa melaju ke final.
Meski sempat tampil mengecewakan dengan kekalahan di laga perdana penyisihan grup kala bertanding dengan tuan rumah Vietnam dan berakhir dengan skor 0-3, timnas Indonesia rupanya berhasil mempompa mentalitas dan performa mereka.
Terbukti pada pertandingan setelahnya, Indonesia berhasil melibas Timor Leste 4-1, mencukur Filipina 4-0 hingga mempecundangi Myanmar dengan skor 3-1. Berkat performanya yang semakin baik itulah timnas Indonesia dipandang sebagai tim yang patut diwaspadai dan diunggulkan di gelaran SEA Games kali ini.
Hal itu pun diungkapkan oleh Alexandre Polking kala timnya akan bertanding di semifinal nanti, ia mengatakan bahwa ini akan menjadi "very difficult game" ia akan mengarahkan segenap kemampuannya untuk dapat menekuk skuad Garuda pada pertandingan tersebut.
Lalu apa saja yang perlu diwaspadai oleh timnas Indonesia dan Shin Tae-yong atas rencana Polking untuk mengalahkan timnas Indonesia di semifinal nanti?
Setidaknya ada tiga taktik yang perlu diwaspadai oleh timnas Indonesia dari permainan timnas Thailand.
1). Attacking Build Up
Salah satu taktik dan metode kepelatihan yang diterapkan, dipelajari, dan terus dikembangkan oleh Polking kepada anak asuhnya ialah build up atau bagaimana timnya membangun serangan dari bawah. Dari mulai kaki ke kaki bek-bek mereka dengan memainkan umpan-umpan pendek.
Kita bisa menyaksikan bagaimana piawainya para pemain Thailand ketika bertanding melawan Laos pada penyisihan group kemarin. Cara bagaimana mereka build up serangan begitu apik dan rapi sehingga penguasaan bola mereka lebih dominan dibanding timnas Laos.
Ditambah lagi akurasi umpan-umpan mereka yang tinggi, baik umpan pendek maupun panjang hingga 50 meter membuat mereka melenggang bebas dalam melakukan serangan dari berbagai lini.
Ini yang perlu diwaspadai oleh timnas Indonesia. Timnas Indonesia harus sedikit berani pressing permainan mereka sejak dari bawah dan tidak membiarkan mereka terlalu lama menguasai bola.
Namun juga tetap waspadai untuk tidak terpancing terlalu menyerang. Indonesia perlau bermain secara proporsional dan hati-hati. Menyeimbangkan antara attacking dan defense secara bersamaan. Transisi cepat para pemain adalah kuncinya.
2). Play High Pressing & Ball Recovery
Taktik ini juga yang selalu Polking terapkan pada anak asuhnya ketika berlaga. Sejak awal pertandingan dimulai mereka selalu tampil ngotot high pressing lawannya dan tidak memberikan kesempatan untuk build up serangan dari bawah.
Begitupun ketika mereka kehilangan bola. Mereka buru-buru berusaha recovery dan merebut bola kembali dari lawan. Dengan permainan seperti ini mereka selalu dominan dalam setiap pertandingan sehingga banyak peluang-peluang yang tercipta.
Disinilah kepercayaan diri dan mental para pemain timnas diuji. Seringkali para pemain kita terlalu panik ketika di-pressing. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia sering kehilangan bola dan akhirnya bisa membahayakan pertahanan sendiri.
Lebih banyak memainkan long ball tanpa adanya akurasi passing, kurang nyaman, dan kurang percaya diri dalam menguasai bola, ball retention yang rendah sehingga Indonesia sulit mengembangakan permainan dan menciptakan peluang selama pertandingan.
3). Set Piece Bola Mati
Taktik ini pula yang konon Polking pelajari dan kembangkan jelang laga melawan Indonesia. Ia tahu betul bahwa salah satu kelemahan timnas Indonesia adalah bola-bola mati. Sehingga Polking akan memanfaatkan set piece bola mati untuk menciptakan gol.
Ditambah lagi Thailand memiliki beberapa eksekutor bola mati yang andal dan mempunyai akurasi tembakan yang tinggi. Kelemahan dari timnas Indonesia inilah yang akan coba Polking eksploitasi melalui para pemainnya.
Duel udara juga hingga kini masih menjadi kelemahan dan ancaman nyata bagi timnas Indonesia. Itupula yang dimanfaatkan Polking dan memberikan pesan kepada skuadnya untuk memainkan bola-bola udara dengan akurasi crossing yang tinggi.
Dan kita sudah mengetahui sendiri, untuk level ASEAN, akurasi passing dari para pemain Thailand itu sudah cukup bagus dan unggul dari timnas Indonesia. Keunggulan itulah yang harus diwaspadai timnas Indonesia.
Semoga STY bisa meramu strategi dan taktik yang tepat dalam meredam permainan timnas Thailand bahkan bisa memenangkan pertandingan dan menumbangkan Gajah Perang untuk dapat lolos menuju final.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H