Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengungkap Rahasia Sigma Male yang Sesungguhnya

19 April 2022   11:49 Diperbarui: 19 April 2022   11:53 22246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thomas Shelby Sigma Male figure (Sumber: hellomagazine.com)

Belakangan ini saya sedang menyukai dan tergila-gila dengan satu serial drama kriminal berjudul, "Peaky Blinders" yang secara keseluruhan berjumlah enam season.

Baru saja menonton dua episode season pertama, saya langsung terpukau dengan akting Cillian Murphy yang berperan sebagai Thomas Shelby. Yang digambarkan sebagai laki-laki dingin, tegas, sadis dan pemberani.

Berkat pengalamannya sebagai prajurit yang mendapat medali pada perang dunia pertama, ia sukses membawa geng "Peaky Blinders" itu menjadi geng yang paling ditakuti dan disegani didaratan Inggris khususnya di Kota Birmingham.

Kita tidak sedang mereview atau spoiler film Peaky Blinders, tapi tulisan ini ada kaitannya dengan tokoh utama yakni Thomas Shelby yang banyak dikagumi oleh penggemarnya, baik pria maupun wanita.

Thomas Shelby dipandang sebagai sosok Sigma Male. Yakni seorang laki-laki yang memiliki intelegensi dan maskulinitas tinggi sehingga ia begitu dihormati dan disegani baik oleh kawan maupun lawannya.

Lalu apa itu Sigma Male? Darimana istilah ini muncul? Dan seperti apa kriteria laki-laki Sigma itu?

Karena mungkin istilah ini tidak sepopuler Alpha Male yang sudah sejak dulu ada untuk menggambarkan laki-laki dominan, agresif dan mempunyai kemampuan leadership tinggi.

Istilah Sigma Male ternyata baru populer belakangan ini khusunya di linimasa twitter. Ada yang meyakini sosok laki-laki ini ada dan nyata, ada pula yang berpendapat bahwa ide ini begitu bodoh dan terindikasi pseudoscience.

Adalah Theodore Beale, seorang penulis dan aktivis sayap kanan yang konon sebagai pencetus pertama istilah ini dan kemudian Jhon Alexander memperkenalkannya melalui buku berjudul "The Sigma Male: What Woman Really Want" yang ia tulis pada tahun 2014 silam.

Sebelum menulis ini, saya pun menyempatkan untuk membaca setidaknya 10 artikel untuk mendalami topik ini. Namun betapa terkejutnya saya ternyata ada beberapa kriteria dari Sigma Male itu yang related dan mirip dengan personality saya.

Misalnya saya kutip beberapa kriteria yang disebutkan beberapa artikel itu sebagai berikut:

"Sigma Male butuh tantangan dan pengalaman baru untuk merasa hidup. Ia tidak suka hidup yang monoton dan adem ayem aja. Ia menyukai risiko dan tidak merasa takut untuk melawan 'kebiasaan umum' dan aturan di masyarakat."

"Sigma Male paling enggak suka berpura-pura dan bersikap formal dihadapan orang lain. Baginya menjadi orang yang tidak populer dalam pergaulan bukanlah masalah besar. Oleh orang lain sikap ini seringkali disalahartikan sebagai kesombongan."

"Ia sangat mandiri dan ingin mengatur hidupnya sendiri tanpa intervensi dari orang lain. Karena itu Sigma Male akan memilih cara hidup yang paling nyaman buat dirinya sendiri, meski dia harus melawan struktur kehidupan yang umum di masyarakat."

"Punya slera dan pilihan yang unik dan prinsip kuat akan berbagai hal. Bahkan biasanya mereka punya slera yang menyamai kaum high class meskipun belum sukses."

Terlalu panjang apabila saya kutip satu persatu, maka sisanya akan saya jabarkan melalui tangkapan layar saja.

20220419-112054-625e3cb43794d12df249c1a2.jpg
20220419-112054-625e3cb43794d12df249c1a2.jpg

(Sumber: tangkapan layar dari jagad.id)

20220419-112025-625e3ce63794d12e3d11f902.jpg
20220419-112025-625e3ce63794d12e3d11f902.jpg

(Sumber: tangkapan layar dari sisi-terang.com) 

Namun secara garis besar boleh dikatan Sigma Male adalah seorang laki-laki independen, berambisi tinggi, liar, intelek, high class, tidak bisa diatur, bebas, berani, pemberontak, tidak umum, dominan namun tidak mencari validasi.

Meski dominan, namun laki-laki Sigma ini cenderung introvert dan lebih menyukai kesendirian dan tidak pernah masalah apabila ia tidak memiliki kelompok atau pun geng untuk menunjukan eksistensi dan sisi leadershipnya. Ia merupakan pribadi tertutup yang bekerja hanya untuk dirinya sendiri.

Tidak seperti laki-laki Alpha yang selalu ingin mendominasi dan terlihat agresif dalam lingkaran pergaulan. Sigma Male lebih tertutup, dingin, tidak terlalu vokal dan bicara seperlunya serta tak senang apabila "ruang personalnya" di usik atau pun di intervensi.

Sebut saja Hitler atau Sukarno sosok yang paling pas menggambarkan laki-laki Alpha. Mereka agresif, dominan serta berapi-api. Memimpin dengan semangat dan selalu vokal dalam menyampaikan apa yang diyakininya.

Sedangkan kita juga bisa melihat sisi leadership dan dominasi laki-laki Sigma melalui Saddam Hussein atau Muammar Khadafi yang berwatak dingin dan tidak terlalu berapi-api, namun tidak kalah mematikan dan berpengaruh sebagaimana halnya Hitler dan Sukarno.

Kita juga bisa dengan jelas menyaksikan bagaimana keberanian dan ketegasan laki-laki Sigma melalui Vladimir Putin. Yang terlihat lebih kalem namun memiliki pengaruh di negara paling besar dan terluas di dunia. Itulah yang membedakan laki-laki Sigma dan Alpha.

Dan secara kebetulan saya menyukai dan mengidolakan tokoh-tokoh Sigma tersebut. Entah mengapa alam bawah sadar saya berkata bahwa mereka adalalah cerminan laki-laki sejati.

Bukan berarti saya setuju dan mendukung kesadisan atau pun kejahatan-kejahatan yang pernah mereka buat, tapi bagaimana keberanian, tekad, idealisme, mental dan spirit juang mereka yang saya kagumi.

Dan dari hasil pengamatan panjang saya selama ini, saya sepertinya lebih pas masuk kedalam golongan Sigma ketimbang Alpha. Kombinasi antara Melankolis + Koleris yang ada pada diri saya menjadikan saya sebagai sosok yang kalem, dingin, tidak begitu agresif namun bisa bertindak dominan dan tak sudi apabila ada dalam kendali orang lain.

Bahkan saya merasa "sifat pemberontak" itu memang sudah ada sejak kecil. Sejak kecil saya memang terbiasa independen dan berani untuk memiliki cara pandang sendiri terhadap segala sesuatu. Itu sudah menjadi bakat alami dan fitrah saya.

Teman-teman wanita saya pun sempat memberi pengakuan bahwa saya adalah pribadi yang dominan. Padahal saya tidak berniat dan ingin bersikap demikian. Jadi saya melakukan itu secara "tidak sadar" dan betapa terkejutnya ketika saya mendengar pengakuan tersebut.

Alpha memang sosok pemimpin hebat dan bisa memukau semua orang lewat aksi-aksi panggung dan kemampuan bicaranya. Tapi Sigma menurut saya lebih mematikan dan patut diwaspadai. 

Dibalik diam dan tampilan dinginnya, laki-laki Sigma selalu mempunyai rencana-rencana yang tidak pernah terpikirkan oleh orang sebelumnya. Mereka sangat brilian disetiap aksinya.

Bagai seorang Assasin yang tiba-tiba bisa melenyapkan musuhnya dalam sekejap tanpa suara. Mereka akan membuat lawan-lawannya "tidak sadar" kalau mereka ternyata sudah kalah.

James Bond, Thomas Shelby, Vladimir Putin memang tidak bermulut besar, tapi mereka selalu berbicara nyaring melalui "tindakan" brilian mereka. Mereka liar seperti Srigala dan buas layaknya Harimau ketika sudah murka. Itulah watak laki-laki Sigma. Jangan berani coba-coba !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun