Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pelajaran Spiritual dari Tertangkapnya Affiliator Binary Option

11 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 14 Maret 2022   10:35 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trading binary option (sumber: shutterstock via kompas.com)

Setelah beredar luasnya kabar tertangkapnya dua orang sultan yang digadang-gadang sangat rich (kaya) yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan (tidak perlu sebut inisial, karena beritanya sudah ada dimana-mana), karena terbukti merugikan banyak orang melalui sistem binary option dari modus operandi trading yang mereka mainkan, saya seketika mulai merenung, dan mengamati pristiwa dan nasib yang menimpa dua anak muda ini.

Kemudian dari perenungan tersebut akhirnya saya menemukan sebuah pelajaran berharga dan mahal yang bisa dipetik. Ini bukan hanya sebuah aksi kriminal terselubung yang patut diwaspadai, tapi dibalik pertistiwa ini ada juga pelajaran spritual dan bagaimana mekanisme kehidupan bekerja yang perlu kita sadari dan ketahui.

Tentu cukup mengejutkan ketika publik mengetahui bahwa hasil kekayaan yang mereka peroleh tersebut ternyata hasil daripada penipuan berkedok trading dengan menggunakan sistem binary option.

Setelah saya selidiki sedikit-sedikit cara kerja dari binary option ini ternyata memang mirip seperti sedang berjudi. Kita sebagai user yang bertransaksi tersebut hanya menebak-nebak kemana pergerakan suatu aset akan bergerak apakah naik atau turun.

Jika tebakan kita tepat, maka beruntunglah kita dan akan mendapatkan profit. Sebaliknya, jika kita keliru dan salah menebak, maka kita akan lose dan rugi dengan seketika. Seperti itulah binary option.

Seseorang yang memainkan sistem tersebut akan merasa sedang menaiki roller coaster, dimana yang bersangkutan sangat mungkin bisa kaya dan untung mendadak dan bisa juga rugi besar dan mendadak miskin pula.

Namun rupanya, mereka yang terlanjur terjebak dalam sistem binary option ini, tidak sadar bahwa ternyata sistem tersebut di design supaya user lebih banyak mengalami lose daripada profit. Ujung-ujungnya, ya bandar nya yang untung, sementara mereka yang bertransaksi akan terus buntung.

Saya tahu betul dan bisa merasakan bagaimana penderitaan dan jeritan hati mereka yang terlanjur tertipu dan rugi hingga ratusan bahkan milyaran rupiah dalam waktu sekejap. 

Ketika sudah mengalami hal tersebut biasanya korban merasa tidak sanggup lagi melewati masalah tersebut sehingga muncul suatu perasaan tidak ada keinginan lagi untuk hidup. Maka banyak dari mereka yang memilih untuk mengahiri hidup.

Dalam artikel ini (sudah lawas) saya sudah jelaskan bagaimana pengalaman saya yang nyaris tertipu investasi bodong dan beruntungnya saya bisa lolos dari tipu daya itu, saya merasa sangat beruntung sekali waktu itu karena konon banyak para korban yang memutuskan untuk bunuh diri dikarenakan uang mereka habis dan aset mereka ludes karena terjerat investasi bodong itu.

Maka wajar apabila saat ini banyak korban yang merasa dirugikan dengan binary option ini dan merasa dua affiliator besar ini harus di hukum seberat-seberatnya. Sebelum makin banyak orang yang dirugikan dari modus operandi yang mereka lakukan.

Lalu apa sih pelajaran spiritual yang bisa kita petik dari peristiwa ini?

Pertama, kita seharusnya jadi sadar bahwa tidak ada kekayaan yang bisa diraih dengan instan. 

Tidak ada jalan pintas atau pun pil ajaib yang dapat memberikan kita kesuksesan dengan cepat.

Lihat saja apa yang dialami oleh dua anak muda ini, mereka dengan sekejap menjadi rich namun tak berselang lama, mereka kembali menjadi miskin dan harus menanggung akibat dari perbuatan mereka dengan balasan 20 tahun penjara yang akan menjadi penderitaan baru untuk mereka.

Itulah mekanisme kehidupan. Easy come, easy go. Sesuatu yang mudah datang, maka akan mudah pergi. Karena kita hidup di dunia dimana semua perlu diperjuangkan. Dimana semua perlu ada pertukaran. Tidak ada yang gratis, mulus dan instan. Kita harus sadar mengenai hal ini.

Kedua, kita juga seharusnya jadi sadar bahwa karma dalam hidup itu begitu nyata dan bukan isapan jempol belaka. 

Semesta itu pada hakikatnya tidak pernah menghukum seseorang, tapi akibat dari perbuatan seseorang itulah, hukuman itu akhirnya menimpanya.

Kita ibarat sedang berdiri di sebuah bak atau penampungan air. Lalu kita dengan sekeras-sekerasnya memukul air tersebut. Maka tak berselang lama, riak-riak air yang kita pukul tadi akan memantul dan kembali ke arah kita. Seperti itulah kira-kira pengadilan semesta.

Dan kini kita sedang menyaksikan dua anak muda yang sedang diadili oleh semesta karena perbuatannya sendiri. Entah mereka percaya pada karma atau tidak, yang jelas itulah balasan yang seharusnya mereka terima sebagai jalan untuk membersihkan dosa dan meningkatkan kesadaran mereka bahwa semesta ternyata sangat adil dan bijaksana.

Apabila kita berbuat baik dan rajin membantu sesama, niscaya suatu saat balasannya adalah hal baik pula. Begitu pun sebaliknya.

Boleh-boleh saja dalam dua tahun kebelakang IK dan DS (pakai inisial saja biar gak kepanjangan), menari, berdansa dan tertawa diatas penderitaan orang lain. Menjadi populer, diundang televisi dan dielu-elukan, bahkan dengan jumawa mereka memamerkan kekayaannya dengan jargon "murah bangeetttt" namun sekarang karma itu akhirnya cair menimpa mereka.

Setelah itu, popularitas dan kekayaan mereka pun seakan-akan menjadi tidak berguna. Tunduk bersimpuh dihadapan karma, tak bisa berkata apa-apa. Kejayaan itu habis, lenyap dengan seketika.

Jadi, pelajarannya adalah, kalau kita ingin kaya, maka jadilah kaya dengan etika dan cara-cara bermoral, tidak melanggar aturan dan tidak merugikan orang lain. Niscaya karma tidak akan melahap kejayaan yang kita punya.

Sebaliknya, jika kita kaya karena berdusta, menipu, merampok dan merampas dengan cara-cara yang kurang bermoral, maka tinggal tunggu saja karma itu akan datang tepat pada waktunya.

Pertanyaannya adalah, apakah anda mau bermain-main dengan karma?

Pengamat Kehidupan

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun