Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pelajaran Spiritual dari Tertangkapnya Affiliator Binary Option

11 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 14 Maret 2022   10:35 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa sih pelajaran spiritual yang bisa kita petik dari peristiwa ini?

Pertama, kita seharusnya jadi sadar bahwa tidak ada kekayaan yang bisa diraih dengan instan. 

Tidak ada jalan pintas atau pun pil ajaib yang dapat memberikan kita kesuksesan dengan cepat.

Lihat saja apa yang dialami oleh dua anak muda ini, mereka dengan sekejap menjadi rich namun tak berselang lama, mereka kembali menjadi miskin dan harus menanggung akibat dari perbuatan mereka dengan balasan 20 tahun penjara yang akan menjadi penderitaan baru untuk mereka.

Itulah mekanisme kehidupan. Easy come, easy go. Sesuatu yang mudah datang, maka akan mudah pergi. Karena kita hidup di dunia dimana semua perlu diperjuangkan. Dimana semua perlu ada pertukaran. Tidak ada yang gratis, mulus dan instan. Kita harus sadar mengenai hal ini.

Kedua, kita juga seharusnya jadi sadar bahwa karma dalam hidup itu begitu nyata dan bukan isapan jempol belaka. 

Semesta itu pada hakikatnya tidak pernah menghukum seseorang, tapi akibat dari perbuatan seseorang itulah, hukuman itu akhirnya menimpanya.

Kita ibarat sedang berdiri di sebuah bak atau penampungan air. Lalu kita dengan sekeras-sekerasnya memukul air tersebut. Maka tak berselang lama, riak-riak air yang kita pukul tadi akan memantul dan kembali ke arah kita. Seperti itulah kira-kira pengadilan semesta.

Dan kini kita sedang menyaksikan dua anak muda yang sedang diadili oleh semesta karena perbuatannya sendiri. Entah mereka percaya pada karma atau tidak, yang jelas itulah balasan yang seharusnya mereka terima sebagai jalan untuk membersihkan dosa dan meningkatkan kesadaran mereka bahwa semesta ternyata sangat adil dan bijaksana.

Apabila kita berbuat baik dan rajin membantu sesama, niscaya suatu saat balasannya adalah hal baik pula. Begitu pun sebaliknya.

Boleh-boleh saja dalam dua tahun kebelakang IK dan DS (pakai inisial saja biar gak kepanjangan), menari, berdansa dan tertawa diatas penderitaan orang lain. Menjadi populer, diundang televisi dan dielu-elukan, bahkan dengan jumawa mereka memamerkan kekayaannya dengan jargon "murah bangeetttt" namun sekarang karma itu akhirnya cair menimpa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun