Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Beberapa Moment yang Membuat Saya Lebih Memilih Diam daripada Berbicara

17 Januari 2022   17:34 Diperbarui: 27 Januari 2022   15:06 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebagian orang yang menilai bahwa saya merupakan sosok pendiam yang misterius dan tidak banyak bicara. Sebagian yang lain ada pula yang menilai saya sebagai sosok crewet, penuh ide dan banyak tanya.

Namun saya ingin memastikan bahwa saya tidak memiliki kepribadian ganda. Perubahan yang terjadi antara diam lalu tiba-tiba berbicara itu hanyalah sebagai akibat dari situasi yang sedang saya hadapi.

Ada moment-moment di mana saya memang menjadi antusias, tertarik dan bersemangat untuk berbicara dan bercerita lebih banyak. 

Ada pula moment-moment di mana saya memilih diam dan menjadi malas untuk angkat suara.

Saya ingin menceritakan salah satu sosok yang hampir selalu membuat saya turn on, bersemangat untuk bercerita dan berbicara lebih banyak. 

Setiap kali saya bertemu dengannya, ada saja obrolan-obrolan yang membuat kami lupa waktu.

Seru, pecah, dan menghasilkan keasyikan tersendiri tatkala saya ngobrol dan bincang-bincang dengannya. Seperti tidak pernah kehabisan topik dan tak pernah lelah ngalor-ngidul membicarakan banyak hal.

Orang itu adalah paman saya. Dialah salah satu orang yang sampai saat ini selalu berhasil membuat saya turn on, mau bercerita, mengeluarkan ide, dan berbicara lebih banyak dari biasanya.

Apabila biasanya saya selalu tertutup dan tak mudah bercerita dan berbicara banyak hal, maka situasi tersebut bisa berubah total saat saya bertemu dan ngobrol dengan paman saya ini.

Lalu apa yang menyebabkan demikian? Apa yang membedakan paman saya dengan orang lainnya yang saya kenal? Apakah paman saya pandai melawak? Apakah paman saya selalu membayar saya untuk bercerita dan berbicara banyak hal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun