Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (Sumber: instagram/shintaeyong7777)
Ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa Shin Tae-yong (STY) merupakan pelatih yang spesial dimata suporter garuda. Bahkan bisa dikatakan STY adalah pelatih yang dinilai cocok dan paling pas untuk menangani timnas Indonesia.
Ada beberapa pelatih Indonesia yang tentunya juga hebat dan pernah berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF. Namun STY beda, STY adalah pelatih paling nyentrik dalam sejarah sepakbola Indonesia, hal itu terlihat dari racikan strategi dan taktik yang selalu mengejutkan dan sulit dibaca oleh lawan.
Kadang bisa sampai membuat para penonton juga pengamat sepakbola menggeleng keheranan beberapa kali rotasi-rotasi pemain dan utak-atik formasi yang dia lakukan selalu menjadi sorotan dan buah bibir pecinta sepak bola.
Sehingga tak heran dalam sekejap STY mulai naik daun dan dikagumi oleh para suporter timnas Indonesia karena kecerdikan dan anomali-anomali yang dia pertontonkan.Â
Alhasil, masyarakat Indonesia pun akhirnya meminta STY tetap melatih dan terus bersama timnas Indonesia terlepas apapun hasil yang didapat setelah laga final nanti.
Perlahan-lahan nampaknya para suporter timnas mulai menunjukan rasa sayangnya kepada STY. Mereka tidak ingin STY berpisah dengan timnas Indonesia begitu saja.
Hal tersebut tentu bukan tanpa sebab. Kekaguman dan rasa sayang suporter Indonesia merupakan bentuk apresiasi kepada STY yang sudah mengerahkan segenap kemampuan, pengalaman dan dedikasinya untuk timnas Indonesia.
Bukan hanya itu saja, para suporter pun melihat STY dan anak asuhnya itu seperti sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Mereka berbaur, bersatu, bekerjasama, dekat dan penuh keakraban.
Banyak bukti yang menggambarkan situasi tersebut. Misalnya pada saat Indonesia secara dramatis berhasil kalahkan Singapura pada semi final leg ke 2.
Ada sebuah Video yang memperlihatkan bagaimana STY tanpa canggung berjoget ria sambil basah-basahan penuh canda tawa bersama anak asuhnya di ruang ganti merayakan kemenangan.
Tak butuh waktu lama bagi STY untuk menjadi pelatih paling fenomenal di Indonesia. STY tiba-tiba menjelma bak selebritis dalam dunia sepak bola. Berita tentang dirinya pun ada dimana-mana, pujian dan kekaguman pun terus berdatangan. STY secara cepat menjadi idola bagi para suporter timnas Indonesia.
STY dinilai cocok dan paling pas menangangi timnas karena sebagian netizen berpendapat STY adalah tipe pelatih ideal yang tidak hanya jenius dalam strategi, tapi juga pelatih yang ngotot, disiplin tinggi dan yang mencengangkan adalah STY dianggap sebagai pelatih yang "kebapakan" yang selalu memberikan energi positif dan juga mental percaya diri terhadap anak asuhnya.
Tidak berlebihan jika STY dianggap pelatih yang punya jiwa kebapakan, hal itu memang terlihat dari bagaimana anak asuhnya itu memperlakukan dia sebagai pelatih.
Salahsatu pemandangan yang buat banyak orang tercengang misalnya ketika Dewangga ditarik keluar lapangan karena harus digantikan oleh pemain cadangan pada saat laga melawan Singapura di leg kedua.
Kala itu setelah menyalami Kadek Agung pemain yang menggantikan posisinya, Dewangga sejenak menghampiri STY yang sedang berdiri ditepi lapangan, lalu tanpa canggung dia pun mencium tangan pelatihnya itu.
Sebuah adab yang lazim dilakukan oleh orang Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada guru atau pun kepada orang yang usianya jauh lebih tua. Itulah yang dilakukan Dewangga kepada STY. Hingga komentator asing pun dibuat takjub dengan kesopanan Dewangga kepada pelatihnya itu.
Juga moment dimana Evan Dimas berlari sambil tersenyum sumringah menghampiri STY lalu memeluknya tatkala Egy Maulana Vikri mencetak goal yang keempat untuk timnas Indoesia di semi Final leg kedua lawan Singapura.
Pemandangan-pemandangan yang menyejukan seperti itulah yang menambah kekaguman banyak orang kepada STY. Hal tersebut tentu saja adalah sebagai bentuk apresiasi dan dukungan karena sejauh ini STY sudah menunjukan keseriusan, dedikasi, bahkan "rasa memiliki" kepada timnas Indonesia.
Ketika sudah timbul rasa memiliki, artinya ada rasa sayang dalam hati STY untuk timnas Indonesia. Setidaknya ada dua moment yang menjukan bahwa STY itu benar-benar sayang kepada timnas Indonesia.
Moment yang pertama adalah ketika STY marah kepada salahsatu asisten wasit yang sedang berdiri dilapangan. Kala itu wasit Ammar Ebrahim membiarkan begitu saja pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Malaysia kepada anak asuhnya.
Kejadian itu terjadi ketika Indonesia berhadapan dengan Malaysia di laga penyisihan group b. Keputusan wasit yang kontroversial itu membuat STY geram, memprotes hingga memelototi salahsatu assisten wasit untuk meminta keadilan.
Terlihat dari gesture dan juga mimik wajah STY. Bukan sebuah gimmick, sebagai seorang pelatih dirinya tentu tidak rela apabila anak asuhnya dicurangi.
Mirip seorang laki-laki ketika pacarnya ada yang menyakiti, sudah barang tentu laki-laki tersebut akan marah dan pasang badan untuk membela pacarnya itu. Hal itupula yang dilakukan oleh STY kepada siapa pun yang mencoba-coba ingin mencurangi bahkan menyakiti anak asuhnya.
Moment yang kedua adalah ketika STY ribut dengan oficial dan juga para pemain Singapura pada pertandingan semi final leg kedua, disaat jeda babak pertama.
Hal itu dipicu lantaran STY kesal karena para pemain cadangan Singapura malah melakukan selebrasi provokasi ke arah bench pemain dan oficial timnas Indonesia pasca kawan-kawannya berhasil menyamakan kedudukan.
Cekcok dan adu mulut pun terjadi antara STY dengan oficial dan para pemain Singapura. STY geram seharusnya para pemain Singapura bisa menjaga fair play dan tidak pantas melakukan aksi tersebut.
Beruntungnya pelatih mereka Tatsuma Yoshida mau bersedia meminta ma'af. Sehingga kejadian itu tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah yang lebih besar.
Mungkin masih ada moment-moment lain yang tidak tersorot dilayar kaca. Dua moment itu hanyalah dua diantara sekian banyaknya bukti bahwa STY benar-benar serius menangani timnas Indonesia.
Maka apa pun yang terjadi setelah final nanti, menang atau kalah, STY harus tetap dipertahankan. Karena Indonesia butuh pelatih yang bukan hanya jago strategi dan taktik, tapi juga butuh pelatih yang bisa mengayomi, memberikan energi positif, serta menguatkan mental dan kepercayaan diri pemain untuk bisa berkembang lebih baik lagi. Dan semua kriteria itu ada pada diri STY.
Penulis: Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H