Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-Yong, Kunci Perubahan Timnas Indonesia

21 Desember 2021   00:40 Diperbarui: 21 Desember 2021   00:54 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-Yong. Sumber: Kompas.com

Pelatih sekaligus manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kanan), mengamati anak asuhnya dalam training center di Kroasia. (Sumber: dok PSSI via kompas.com)

Hanya diera kepemimpinan Shin Tae Yong saya tetiba antusias menyimak, menyaksikan, mengamati, sekaligus menikmati bagaimana permainan skuad garuda ketika berlaga dilapangan.

Alasannya sederhana, pertama saya ingin mengetahui sejauh mana perkembangan timnas Indonesia ditangan pelatih baru tersebut. 

Kedua saya juga ingin menyaksikan bagaimana kiprah seorang Shin Tae Yong bersama timnas Indonesia. 

Apakah dirinya bisa memuaskan atau malah mengecewakan para penonton setia timnas garuda? Kita akan mengetahui jawabannya diakhir laga piala Aff nanti.

Dari sini saya mulai paham peran pelatih dalam sepakbola itu ternyata betul-betul sangat vital. Tidak bisa dianggap remeh. Untuk melakukan lompatan perubahan kita memang memerlukan orang yang bukan hanya matang secara pengalaman, namun juga bisa melihat bakat dan potensi anak asuhnya. Kemudian mampu mengembangkannya menjadi lebih optimal.

Beruntung Indonesia punya STY. Orang yang mempunyai tipikal ngotot dan gigih. Meski kadang dia lebih banyak terlihat kalem tidak pernah grasa-grusu ketika sedang menemani dan mengawasi anak asuhnya berlaga, tapi sebenarnya dia punya watak yang cukup keras dan tegas serta punya determinasi tinggi untuk mewujudkan visinya bersama timnas Indonesia.

Setidaknya hal itu yang saya lihat dalam diri seorang STY. Saya mencoba menggunakan bakat saya dalam membaca karakter manusia pada apa yang terimplementasikan pada anak asuhnya dilapangan.

Itulah kenapa hal terunik yang kita temukan pada saat pertama kali STY menangani timnas Indonesia adalah membenahi fisik dan mental para pemain. Ini benar-benar basic, pondasi utama yang memang perlu dimiliki oleh sebuah tim.

Percuma timnas diisi oleh orang-orang yang berbakat serta mempunyi skill individual yang tinggi, namun memiliki fisik dan mental yang lemah. Maka jelas semua skill dan kehebatan itu menjadi tak berarti.

Intinya STY ingin anak asuhnya memaksimalkan potensi dan bakat yang mereka miliki. Karena STY tahu, Indonesia itu tidak pernah kekurangan pemain sepak bola hebat dan berbakat, hanya saja seringkali nyali dan mental pemain kita mudah ciut tatkala sudah kebobolan, atau melawan tim yang lebih hebat. Hal itulah yang coba STY perbaiki.

Selain orang yang berwatak keras dan tegas, rupanya STY juga seorang pecatur ulung. Baginya hasil jauh lebih penting daripada cara yang dia pilih. Maka tak heran akhir-akhir ini banyak yang menyebut kalau STY merupakan pelatih yang cenderung pragmatis dalam menerapkan filosofi sepakbola kepada anak asuhnya itu.

Caranya sih gak penting, karena yang jauh lebih penting adalah hasilnya. Baginya untuk memenangkan pertandingan itu bisa pakai formasi apa saja sesuai kebutuhan, bisa 4-3-3, bisa 4-2-3-1, bisa 4-1-4-1, bisa 5-4-1 atau bahkan bisa menjadi lebih fleksibel menjadi 4-4-2.

Yang jelas hanya dia dan Tuhan yang tahu, strategi dan taktik apa yang paling pas diterapkan untuk setiap permainan.

Dari STY pula saya belajar kalau perubahan itu bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan. Kita akan selalu punya peluang yang besar dan mampu untuk menciptakan perubahan besar selama kita yakin bisa mengubahnya.

Kita tentu meletakan perubahan dan pertumbuhan yang besar di pundak STY. Dengan kengototan, mentalitas, determinasi, wawasan dan pengalamannya kita berharap modal itu bisa betul-betul membawa perubahan besar bagi timnas Indonesia.

Timnas Indoensia memang butuh tipikal pelatih seperti STY. Yang punya daya juang dan usaha keras untuk melakukan perubahan secara holistik. Meski itu terlihat mustahil. Meski itu tidak mudah dan penuh tantangan.

Tapi justru semua itu dia jadikan sebagai arena permainan yang menyenangkan. Dia tidak takut dengan tantangan, dia malah terlihat sebagai orang yang mencari tantangan.

Bagi saya jelas, menerima tawaran sebagai pelatih timnas Indonesia itu merupakan tantangan yang tidak mudah. Apalagi timnas Indonesia memiliki suporter yang begitu fanatik yang bisa saja sewaktu-waktu menyerangnya jika terbukti dirinya gagal dalam melatih timnas.

Harga dirinya kali ini benar-benar dipertaruhkan bersama timnas. Namun saya yakin dengan kengototan, pengalaman dan wawasan yang dia miliki, performa timnas perlahan-lahan akan lebih baik dan diharapkan bisa meraih lebih banyak prestasi.

Konon orang yang gemar mencari tantangan itu adalah salahsatu indikasi yang menunjukan kecerdasan. Berangkat dari indikasi tersebut, tidak berlebihan kalau kita menyebut STY sosok pelatih cerdas bahkan lebih pas kalau disebut jenius.

Tidak sedikit orang yang mengakui dan akhirnya mengagumi sosok STY sebagai pelatih jenius pasca anak asuhnya itu berhasil taklukan Malaysia di laga akhir penyisihan group B piala Aff pada minggu malam kemarin.

Beberapa pengamat sepak bola luar negeri menyebut pertandingan itu dengan sebutan, "Very Beautiful", "Full Entertainment" bahkan "High Tactical" dan "Full Drama". STY mendadak banjir apresiasi.

Seluruh suporter timnas ikut terharu dan bangga dengan apa yang ditampilkan oleh skuad garuda. Dimulai dari Ketum PSSI, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, hingga Erick Thohir pun ikut merayakan kemenangan dengan mengunggah momen-momen goal timnas Indonesia dimedia sosial mereka masing-masing.

Apalagi kalau Indonesia bisa meraih gelar juara. Tangis haru mungkin akan pecah dimana-dimana. Ribuan suporter Indonesia mungkin akan sujud syukur bahkan bikin tumpeng dengan momen kebahagiaan dan kebanggaan tersebut.

Kemenangan melawan Malaysia tentu bukan akhir perjalanan skuad garuda. Kita perlu kembali memusatkan kekuatan dan berhenti sejenak dalam uforia. Masih ada perjalanan dan tantangan selanjutnya yang perlu dilewati timnas Indonesia.

Bahkan setelah pertandingan kontra Malaysia, STY mengungkapkan akan lebih fokus recovery pemain agar dipertandingan semi final nanti anak asuhnya bisa lebih siap menghadapi Singapura.

Sudah tidak sabar melihat kembali permainan apik skuad garuda di pertandingan selanjutnya. Apakah akan mampu melibas habis Singapura sepertihalnya Malaysia?

Kita tunggu saja jawabannya...

Salam Olahraga

Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun