Contoh kecilnya, seperti apa yang sekarang terjadi ditempat kerja saya. Sebagai orang yang kerja di industri media, khususnya radio, tentu saja kita harus memiliki wawasan yang luas, bisa berbahasa verbal dengan baik dan melek literasi. Karena setiap kali kita bersiaran, yang disampaikan adalah informasi.
Singkatnya, selain harus memiliki wawasan yang luas, seorang penyiar radio juga harus punya kemampuan jurnalistik. Dan yang paling penting mampu bercerita atau storytelling.
Agar kita memiliki wawasan yang luas dan pandai bercerita, tentu saja kita harus sering-sering membaca dan membaca. Memperluas kosakata dan meningkatkan keluwesan kita dalam bertutur secara verbal.
Beruntung sejak dulu saya sudah doyan dan sering membaca. Membaca apa pun yang menarik perhatian saya. Jadi, meski tanpa ditunjang oleh pendidikan formal, meski saya tidak kuliah, tapi saya mampu menulis jurnal, saya mampu menulis artikel, saya mampu membuat berita ditempat kerja saya ini.
Anda mungkin akan menuduh saya sombong, jumawa atau bahkan arogan, ya saya mengerti dan bisa menerima itu, tapi yang saya tuliskan ini juga merupakan fakta dan realita yang saya temukan dilapangan. Bukan sebuah ajang untuk pamer kemampuan diri.
Saya tidak sedang mengeneralisir ya, karena banyak juga dari mereka yang berkuliah justru otaknya semakin berkembang, wawasannya semakin luas, kemampuan berpikirnya semakin tajam.
Tapi mari kita persempit temuan saya ini berdasarkan apa yang saya amati di lingkungan kerja saya saja. Ternyata kuliah tidak menjamin skill dan kompetensi. Dimana seharusnya seorang mahasiswa atau mahasiswi memiliki kemampuan literasi tingkat tinggi dan wawasan seluas samudera, ternyata masih tetap nihil. Masih tetap miskin literasi, hanya bisa nongkrong haha hihi dan tak punya kualitas yang mempuni.
Inilah yang saya maksud kuliah itu tidak penting.
Ya, kuliah itu tidak penting kalau hanya untuk sekadar gaya-gayaan. Kuliah itu tidak penting kalau hanya sekadar mencari gelar. Kuliah itu tidak penting kalau hanya ikut-ikutan.
Tapi, kuliah itu menjadi penting kalau selama kuliah terus dipergunakan untuk belajar dan memperluas wawasan. Kuliah itu menjadi penting, kalau selama kuliah dipergunakan untuk bergaul dan menambah relasi. Kuliah itu menjadi penting, kalau selama kuliah terus digunakan untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kemampuan literasi.
Jadi, kemampuan berpikir, skill, kompetensi, kecerdasan, keluwesan berlogika, kepandaian berargumen, itu tidak ditentukan dimana dan seberapa lama kuliahnya, tapi semua itu ditentukan oleh kemauan dan kengototan untuk terus belajar, membaca, bereksperimen, meneliti, mengeksplorasi apa yang ada disemesta ini.