Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Yuk, Belajar Menulis Mulai dari Nol (Bagian 3 Selesai)

13 Januari 2021   12:55 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:58 2598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah baca bagian pertama dan kedua? Kalau belum saya sarankan anda membacanya terlebih dahulu, karena bagian ketiga ini merupakan bagian penutup dari rangkaian konsep menulis yang saya bagikan di Kompasiana ini.

Untuk yang mengikuti pelajaran menulis ini dari awal, sedikit-sedikit pasti sudah mulai ada gambaran bagaimana mengelola ide, mengatasi keterbatasan kosakata, mengendalikan mood dan membangkitkan motivasi menulis dan membuat outline itu?

Mudah-mudahan apa yang saya uraikan kemarin memang sudah benar-benar di mengerti dan dipahami oleh pembaca sekalian.

Bagian ini mungkin adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu, karena sejak dua artikel yang tayang kemarin, saya baru sampai diseputar pembahasan apa saja kesulitan-kesulitan yang sering dialami oleh penulis pemula dan bagaimana cara mengatasinya.

Kalau kemarin kita lebih banyak berbicara diseputar mindset menulis, sekarang waktunya kita membahas tekniknya. Bagaimana step by stepnya. Bagaimana cara melakukan-nya. Bagaimana contoh kongkritnya.

Nah, saya harap pembaca sekalian bisa menyimak apa yang akan saya bagikan ini sampai selesai. Karena artikel ini merupakan bagian penting yang berisi tentang apa saja tahapan menulis yang wajib dikuasai oleh penulis pemula.

Tanpa panjang lebar, saya akan langsung menguraikan bagaimana konsepnya.

Berikut lima tahapan menulis:

1). Brainstorming

Dalam kamus merriam webster, brainstorming adalah: The mulling over of ideas by one or more individuals in an attempt to devise or find a solution to a problem.

Perenungan gagasan oleh satu orang atau lebih dalam upaya untuk merancang atau menemukan solusi atas suatu masalah.

Kalau menurut Raditya Dika, brainstorming sama seperti merenung, melamun, menghayal, atau berandai-andai. Dalam konteks menulis, sebut saja brainstorming ini sebagai proses mencari ide secara spontan.

Bagaimana pengaplikasian-nya?

Misalnya anda ingin menulis puisi atau cerpen dengan tema "Hujan", anda hanya perlu menyiapkan kertas lalu tulis kata "Hujan".

Selanjutnya tugas anda adalah menuliskan kata-kata apa saja yang berhubungan dan masih berkaitan dengan "Hujan". Mau berapa pun terserah, yang terpenting tulis saja kata-kata yang menurut anda berkaitan dan identik dengan kata "Hujan". Apapun yang terpikir dikepala, tulis saja semuanya.

Sebagai contoh, silahkan perhatikan gambar dibawah ini.

Contoh brainstorming (Dokumen pribadi)
Contoh brainstorming (Dokumen pribadi)
Anda bisa menggantinya dengan kata lain selain hujan. Ini hanya contoh saja supaya anda bisa mendapatkan bagaimana gambaran-nya agar bisa langsung dicoba dan dipraktekan.

Jika sudah melakukan brainstorming, selanjutnya anda perlu melakukan tahapan yang kedua yaitu...

2). Clustering

Di tahapan kedua ini, saatnya anda memilih dan membuang kata apa saja yang nanti akan anda masukan kedalam tulisan. Sebagai contoh, silahkan perhatikan gambar dibawah ini.

Contoh clustering (Dokumen pribadi)
Contoh clustering (Dokumen pribadi)
Kata-kata yang dicoret adalah kata-kata yang saya buang, atau tidak akan dipakai. Sementara, kata-kata yang tidak dicoret adalah kata-kata yang nanti saya pakai atau masukan kedalam tulisan.

Sampai disini jelas ya? Pasti sudah mulai bisa dicoba dong? Lebih bagus sambil baca artikel ini, anda sambil mempraktikkan-nya, pasti terasa mengasyikkan.

Kita lanjut ketahap ketiga yaitu...

3). Jotting

Dari hasil brainstorming dan clustering kita sudah punya kata-kata untuk dijadikan sebagai bahan tulisan, selanjutnya hanya tinggal kita eksekusi saja kata-kata yang sudah terkumpul tadi dengan teknik jotting ini (menulis kasar).

Ditahap ini, kita menulis saja sampai selesai. Jangan dulu memperhatikan keindahan ataupun kosakata apa yang paling tepat. Karena itu adalah proses ditahap selanjutnya, tugas kita hanya mencoba menulis saja sesuai dengan kata-kata yang berkaitan dan identik dengan hujan tadi.  

Misalnya saya akan buat cerita seperti ini:

"Hari ini aku bangun pagi dan hujan sudah mulai turun. Aku tidak menyangka pagi ini akan disambut oleh awan gelap yang seringkali mengingatkanku pada kenangan masa lalu.

Aku tidak ingin merasakan ketakutan seperti tahun lalu, banjir besar tiba-tiba datang menghantam kota di awal bulan ini.

Sementara setiap hari aku hanya berdiam diri dirumah menghabiskan waktu bersama buku, kopi hangat dan musik jazz favorit ku sambil sesekali menengok keluar jendela melihat jalanan kota yang kembali sepi.

Semoga keadaan ini tidak membuatku kesepian, lalu merindukanmu lagi."

Kata-kata yang digarisbawahi adalah kata-kata hasil dari brainstorming dan clustering tadi. Dan saya membuat cerita itu dengan spontan. Tidak dipersiapkan sebelumnya, tidak juga diedit. Itu adalah murni hasil dari teknik jotting yang saya contohkan.

4). Editing

Tahap berikutnya adalah editing. Periksa kembali semua susunan kata atau kalimatnya, juga tanda bacanya. Apakah ada kata yang perlu dibuang? Atau ada kata atau kalimat yang perlu ditambahkan.

Edit sesuai dengan keinginan anda dan percantik lagi tulisan itu. Boleh dikotak-katik atau di design terlebih dahulu. Sampai anda benar-benar yakin semuanya sudah sempurna menurut penilaian anda dan selanjutnya hanya tinggal menuju ketahap berikutnya yaitu..

5). Publish

Tahap terakhir yaitu mempublish hasil tulisan anda. Mau itu di sosmed atau platform menulis online atau dimana pun, itu sepenuhnya adalah hak anda. Mau tidak dipublikasikan juga tidak apa-apa. Yang terpenting anda sudah menghasilkan tulisan dan kini sudah tahu bagaimana caranya menulis.

Melalui teknik menulis ini juga saya berhasil menulis satu puisi dan satu cerpen yang juga sudah saya tayangkan di Kompasiana. Puisi bisa dibaca disini. Untuk cerpen bisa dibaca disini.

Padahal seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya kurang cakap dan selalu kesulitan dalam menulis genre fiksi. Tapi dengan teknik sederhana ini, saya jadi bisa melakukan-nya.

Apalagi bagi anda yang sangat minat dan cakap dalam menulis fiksi, tulisan ini menurut saya sangat cocok dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas tulisan anda.

***

Inilah bagian akhir dari rangkaian konsep menulis yang saya bagikan disini. Karena kalau terlalu panjang pun nantinya jadi bikin bosan. Yang pasti, dengan sedikit pengetahuan ini anda sudah mulai paham apa yang perlu anda lakukan dan bagaimana caranya melakukan-nya.

Meski konsep ini memiliki banyak kekurangan, setidaknya bisa membantu mengatasi kesulitan-kesulitan dan juga bisa meningkatkan motivasi untuk lebih semangat lagi dalam menulis.

Sekali lagi, ini hanya pelajaran dasar dan hanya diperuntukkan untuk pemula, untuk yang baru belajar menulis. Jadi, bagi anda yang sudah mahir menulis, konsep ini tentu saja tidak ada apa-apanya dan hanya pengetahuan receh belaka.

Mudah-mudahan apa yang telah saya bagikan ini bermanfa'at, sampai bertemu kembali di tulisan-tulisan yang lain. 

Tamat...**

Sahabat Anda

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun