Pikirkan dan design dulu kira-kira mau diapakan ide itu? Apa tujuan dari ide itu? Apa sisi menarik dari ide itu? Apa benang merah atau esensi dari ide itu? Jadi, ide itu harus punya tujuan, jangan sampai tulisan anda ngawang-ngawang sehingga pembaca tidak bisa menangkap maksud yang anda sampaikan. Jangan sampai membuat tulisan yang terkesan ambigu dan tidak "berisi".
Ibarat memasak, meski bahan-bahan masakan-nya sudah ada didepan mata, anda tentu tidak langsung memasaknya, kan? Kalau ada sepiring kentang mentah dihadapan anda, anda pasti akan berpikir dulu, apakah kentang itu akan digoreng tipis-tipis, dibikin perkedel, atau hanya sekadar direbus dan dijadikan campuran siomay saja misalnya. Pasti sebelumnya anda akan menentukan dulu mau dibikin apa kentang mentah tersebut.
Sama halnya dalam menulis. Setelah kerangka tulisan-nya jadi, maka barulah kita mulai menulis. Kalaupun kita sedang malas atau tidak mood untuk menulis pada hari itu, kita masih tetap bisa melanjutkan untuk menuliskan ide tersebut dikemudian hari. Mau kita endapkan selama satu tahun pun tidak masalah, kita tidak akan pernah lupa, atau bingung menuliskan-nya kalau sudah ada kerangka tulisan-nya.
Kesulitan yang kedua biasanya adalah seputar keterbatasan kosakata. Para penulis pemula biasanya kewalahan menguraikan ide yang sebelumnya mereka dapat. Atau sulit merancang dan merangkai katanya, sulit menemukan kalimat yang pas untuk mewakili isi pikiran-nya.
Sayangnya tidak ada jalan pintas untuk bisa menguasai ribuan kosakata. Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh hanyalah dengan membaca, membaca dan membaca.
Semakin anda banyak membaca, maka anda akan kaya dengan kosakata, ini adalah sebuah keniscayaan. Kalau selama ini anda merasa tidak cukup mempunyai kosakata dan kurang luwes dalam bertutur kata, mungkin jawaban-nya adalah karena anda kurang membaca.
Kalaupun anda kurang suka membaca, cobalah tonton pelajaran-pelajaran atau ilmu-ilmu yang memungkinkan bisa meningkatkan kosakata anda. Atau juga bisa mendengarkan podcast-podcast yang berma'at yang juga bisa meningkatkan kosakata dan kemampuan berbahasa anda. Â
Orang mungkin berpikir kemampuan berbahasa, keluwesan bertutur kata, ketajaman berargumentasi, pemilihan diksi dan permainan metafora yang saya miliki adalah murni sebagai bakat atau bawaan lahir.
Padahal sebenarnya, semua itu saya dapat dari hasil bacaan-bacaan saya selama ini. Karena minat saya ada diseputar bidang-bidang yang cukup serius seperti psikologi, filsafat, sosial politik dan sains, maka kosakata, diksi-diksi berat dan ilmiah adalah makanan saya sehari-hari.
Sehingga saya jarang mengalami kesulitan dalam menuangkan isi pikiran ini, karena saya punya stok kosakata yang banyak, diksi-diksi, dan metafora yang beragam yang bisa saya gunakan sebagai bumbu dan pelengkap dari tulisan-tulisan yang saya buat.
Jadi, tidak ada cara lain kalau kita ingin semakin luwes dalam menaja kata dan mengurai apapun ide yang kita miliki, maka kita perlu memperbanyak kosakata melalui aktivitas membaca. Hanya itu, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan.