Dikelas kedua saya belajar bersama Qaris Tajudin, belajar menulis lebih spesifik, yaitu tentang menulis artikel gaya hidup. Di kelas tersebut saya belajar tentang apa itu gaya hidup, apa saja yang termasuk gaya hidup, bagaimana mengumpulkan bahan, bagaimana menentukan angle tulisan atau sudut pandang, dlsb.
Dan kelas selanjutnya yang paling berkesan yang pernah saya ikuti adalah Kelas Menulis Cerita bersama penulis idola saya dibidang fiksi yaitu Raditya Dika. Dikelas tersebut saya juga belajar bagaimana menggali ide, membuat premis cerita, menyusun paragraf, menggunakan metafora, membuat dialog dalam cerita, dlsb.
Dari beberapa materi yang saya dapatkan dari kelas-kelas menulis itu, saya ambil beberapa teknik yang paling penting, lalu saya buat sendiri teknik menulis yang paling cocok dengan diri saya sendiri.
Nah, karena saya tidak suka dengan hal-hal rumit dan berbelit-belit, maka teknik menulis yang nanti akan saya uraikan pun adalah teknik menulis yang sudah saya sederhanakan sedemikian rupa agar mudah dimengerti dan mudah dicerna oleh para penulis pemula.
Sebelum saya menguraikan bagaimana tekniknya, saya akan coba mengupas beberapa masalah dan juga kesulitan-kesulitan yang seringkali dialami oleh penulis pemula.
Bisa karena sulit menemukan dan menggali ide, bisa karena kesulitan menuliskan dan menguraikan ide itu, bisa karena sering tiba-tiba stuck dan mengalami kebuntuan ditengah jalan dan tidak tahu apa yang harus ditulis lagi, bisa juga karena mood dan motivasi menulis yang kadang naik turun.
Harus anda pahami bahwa, kesulitan-kesulitan tersebut sebenarnya sangat wajar dan sering dialami oleh para penulis pemula, termasuk saya sendiri. Tapi, kalau kita tahu bagaimana cara mengatasinya, maka kesulitan-kesulitan tersebut sebenarnya bukanlah perkara serius yang cukup menganggu, melainkan hanya sekadar tantangan-tantangan kecil yang mengasyikkan untuk ditaklukkan.
Misalnya soal kesulitan mencari dan menggali ide. Padahal realitas sebenarnya bukan sulit mendapatkan ide, tapi kita tidak mampu mengembangkan ide tersebut. Bohong kalau seseorang tidak kunjung mendapatkan ide untuk menulis, padahal setiap hari dia pasti sering mendapatkan ide, meski ide yang didapat adalah ide yang remeh temeh dan tidak terlalu spektakuler.
Saya sendiri hampir setiap hari dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur selalu mendapatkan ide, tapi tentu tidak semua ide itu saya tuangkan kedalam tulisan. Ada proses seleksi dan pengembangan ide itu dulu sebelum akhirnya masuk kedalam tahapan eksekusi.
Jadi, penting sekali setiap kali anda mendapatkan ide yang menurut anda bagus, jangan buru-buru langsung ditulis. Tapi di kembangkan dulu, diendapkan dulu, dicatat dulu di note smartphone atau buku catatan harian, dibikin dulu outline-nya atau kerangka tulisan-nya.