Kreativitas adalah kemampuan yang sebenarnya dimiliki oleh setiap orang. Karena pada dasarnya tiap orang dibekali dengan potensi kreativitas yang sudah ada sejak lahir. Namun tidak banyak orang yang tahu bagaimana caranya mengakses potensi yang telah ada dalam dirinya itu. Bahkan hanya sedikit yang mau memanfa'atkan kreativitasnya dan sebagian yang lain justru membuat potensi kreativitas di dalam dirinya itu menjadi tumpul.
Suatu penemuan yang merubah dunia atau karya yang melegenda juga tidak terlepas dari hasil kreativitas. Penemuan atau karya itu sudah pasti dilatarbelakangi oleh ide yang brilian, oleh ide yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, sehingga kita bertanya-tanya, bagaimana caranya seorang ilmuwan atau seniman bisa mendapatkan ide yang brilian untuk penemuan dan karyanya itu? Apa rahasianya? Apa yang mereka lakukan sehingga mereka bisa mempunyai otak yang encer dan insting berkarya yang tajam?.
Kita akan sama-sama mengupasnya dan menemukan rahasia tersembunyi dibalik penemuan dan karya-karya melegenda hasil dari orang-orang kreatif yang ada di dunia ini.
Ini adalah rahasia yang tidak banyak orang tahu, lagi-lagi anda mendapatkan pengetahuan ini secara eksklusif, karena mungkin anda belum pernah menemukan pengetahuan dan informasi ini sebelumnya dari mana pun. Maka, dengan senang hati saya akan membagikannya kepada anda.
Sebelumnya anda perlu memahami dulu bahwa, kecerdasan, ketajaman otak, dan kecakapan berpikir itu tidak selalu didapatkan dari hasil pendidikan formal. Apa yang kita pelajari di sekolah dasar hingga lulus kuliah sebenarnya hanyalah program.Â
Ya, semua yang anda dapat dari hasil belajar bertahun-tahun itu sebenarnya hanyalah program atau biasa kita sebut sebagai doktrin atau system.
Program itu sengaja ditanam dikepala dan jika anda tidak mengikuti program atau system tersebut, maka anda tidak akan dinyatakan LULUS. Bahkan pintar atau tidaknya anda juga ditentukan oleh system yang ada disekolah tersebut.Â
Padahal, kepintaran dan kecerdasan seseorang adalah sesuatu yang sulit diukur dan tidak bisa diukur hanya melalui nilai-nilai dan angka-angka yang didapat di sekolah.
Sementara hasil penelusuran saya menunjukkan fakta sebaliknya. lmuwan besar seperti Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Benjamin Franklin, hingga Isaac Newton adalah orang-orang yang dulu pernah "gagal" disekolah, bahkan ada yang berhenti sekolah dan tidak mendapatkan gelar akademik sama sekali.
Namun mereka bisa membuktikan kepada dunia melalui penemuan-penemuan dan karyanya, bahwa mereka adalah sosok jenius dan mempunyai intelektualitas diatas rata-rata.
Bagaimana mungkin orang yang dulu gagal dan tidak mempunyai prestasi gemilang disekolah bisa menjadi jenius? Bagaimana caranya mereka bisa menjadi sosok jenius yang menghasilkan penemuan melegenda?.
Sebabnya banyak. Bisa karena mereka rajin belajar, rajin bertanya dikepalanya, penasaran dengan bidang yang mereka tekuni, dlsb.Â
Karena orang jenius adalah orang yang gila belajar, gila membaca, gila mengeksplorasi, seperti kata Leonardo da Vinci, jenius adalah falling in love with science, jadi ketika anda jatuh cinta pada ilmu pengetahuan, maka anda sudah bisa dikatakan jenius.
Salah satu karakteristik yang melekat pada orang-orang jenius adalah mereka senang menyendiri. Pada saat sedang menyendiri itulah biasanya mereka mendapatkan ide dan inspirasi.
Kenapa bisa begitu? Karena dalam keramaian akan sangat sulit sekali untuk fokus berpikir mendalam dan merenung. Karena melalui perenungan yang mendalam itulah seorang ilmuwan, seniman, bahkan sastrawan mampu berada dalam kondisi kreativitas terbaiknya.
Lalu kapan moment dan bagaimana persisnya agar kita bisa menjadi lebih kreatif?
Anda hanya perlu mengingat kapan dan dimana terakhir kali anda tiba-tiba mendapatkan sebuah ide. Entah itu untuk tulisan, bisnis, atau apapun yang berkaitan dengan kreativitas.
Tiap orang biasanya beda-beda, ada yang lebih kreatif dan produktif ketika menjelang pagi hari sekitar waktu subuh, ada juga orang yang lebih kreatif dan produktif ketika tengah malam atau menjelang dini hari.
Namun satu hal yang pasti, setiap orang akan menjadi kreatif, apabila sedang dalam kondisi rileks dan santai. Misalnya, ketika menjelang tidur, atau ketika sedang nongkrong di toilet, atau ketika sedang jalan-jalan di pekarangan rumah, atau jalan-jalan ke alam. Ide-ide biasanya tiba-tiba muncul dalam kondisi seperti itu.
Selidik punya selidik, kenapa ide yang brilian kadang muncul pada saat sedang rileks atau santai, karena pada saat rileks atau santai itu, kondisi gelombang otak kita sedang berada pada gelombang Alpha.
Disetiap kondisi dan keadaan, otak kita memiliki frekuensinya tersendiri. Misalnya pada saat sedang serius dan berkonsentrasi penuh, gelombang otak kita berada pada gelombang Gamma. Sedangkan gelombang Theta adalah kondisi dimana kita benar-benar sangat rileks sekali, dalam keadaan setengah sadar, atau tidur ringan. Orang-orang yang terhipnotis biasanya dibawa kedalam keadaan gelombang otak Theta ini.
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar dibawah ini.
Saya saja ketika menuliskan ini sedang berada dalam kondisi Alpha, saya bisa masuk kedalam kondisi Alpha secara sadar. Tapi, bagi yang belum terbiasa mungkin perlu latihan, karena orang-orang yang sangat rasional dan dominan bekerja dengan otak kiri biasanya akan cukup sulit untuk masuk ke kondisi Alpha ini.
Padahal, tidak banyak orang tahu, justru kekuatan dari otak kanan, atau pikiran bawah sadar-lah yang potensinya jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan kekuatan otak kiri atau pikiran sadar.
Gelombang otak Alpha ini semacam gerbang untuk memasuki pikiran bawah sadar. Berbeda dengan gelombang Theta, dimana kita sepenuhnya berada di pikiran bawah sadar, sedangkan Alpha adalah kondisi dimana kita merasa rileks, merasa santai, tenang, tapi masih dalam keadaan sadar, namun frekuensinya sudah mulai bergerak lambat.
Pada gelombang otak Alpha ini juga kita bisa terkoneksi dengan kesadaran yang lebih tinggi. Pada gelombang otak Alpha ini juga kita bisa mendapatkan pengetahuan langsung dari sumber-Nya.Â
Semakin kita santai, rileks, tenang, hening, maka kesadaran kita perlahan akan meluas. Ketika kesadaran kita meluas, maka yang bekerja bukan lagi kecerdasan individu kita yang terbatas, melainkan kecerdasan Tuhan yang tak terbatas. Jadi, jiwa kita konek dengan Maha Server yang memberikan kita ide-ide dan menjadikan kita lebih kreatif. Otomatis!
Orang yang senantiasa berada pada kondisi Alpha ini sudah pasti akan selalu kebanjiran ide, bahkan dia akan mendapatkan ide-ide yang tidak biasa. Ide-ide yang tidak umum, karena ide atau pengetahuan itu langsung dari sumber-Nya. Bukan dari pikiran kita yang sempit.
Sekarang tinggal bagaimana caranya anda melatih diri untuk senantiasa berada dalam kondisi Alpha, konon do'a-do'a kita akan lebih didengar dan dikabulkan apabila kita berdo'a dalam keadaan gelombang Alpha, karena kita terkoneksi langsung dengan kesadaran-Nya.
Bukan hanya kreativitas, banyak sekali keuntungan apabila kita mau memanfa'atkan kondisi Alpha ini. Karena pada saat kondisi Alpha inilah, pikiran kita jadi lebih jernih, otak kita menjadi lebih cerdas daripada biasanya. Bukan hanya cerdas, bahkan bisa jenius!
Saya yakin, ilmuwan-ilmuwan seperti Einstein dan Nikola Tesla tahu tentang hal ini. Ketika mereka senang menyendiri, otomatis kondisi otaknya sering berada pada gelombang Alpha. Yang mengakibatkan mereka punya daya jelajah, kecerdasan dan kreativitas yang melebihi orang normal pada umumnya.
Segala sesuatu yang datang dari sumber-Nya langsung itu pasti murni. Tidak ada distorsi, tidak ada delesi dan tidak ada generalisasi. Segala sesuatu yang datang dari sumber-Nya langsung itu sudah pasti merupakan pengetahuan dan kebenaran hakiki. Dan kita baru bisa mendapatkan pengetahuan yang murni itu kalau kita sudah bisa terkoneksi dengan kesadaran yang lebih tinggi.Â
Karena sebagai manusia, kita adalah makhluk yang terbatas, pengetahuan dan kecerdasan kita terbatas. Hakikatnya, segala pengetahuan yang kita miliki pun sebenarnya bersumber dari-Nya. Karena pada dasarnya, kita tidak pernah tahu apa-apa, sementara Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu.Â
Salam Kreatif
Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H