Mengapa judul tulisan ini harus ada embel-embel artis? Padahal seperti kita tahu, selingkuh bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan profesi apa saja dan latar belakang apa saja, tapi segala sesuatu yang berhubungan dengan artis memang selalu menarik untuk diperbincangkan.
Saya yakin anda juga sudah mengetahui tentang kasus yang masih heboh dan viral ini, karena hampir setiap hari, kasus ini juga beritanya saya temukan di berbagai media. Baik itu televisi, YouTube, maupun media sosial seperti Instagram.
Setelah melewati teka-teki dan rasa penasaran yang panjang, akhirnya terkuak siapa pemeran wanita dan pria dalam video syur berdurasi sembilan belas detik yang sempat menghebohkan jagat maya pada November 2020 yang lalu itu.
Dugaan netizen yang mengklaim bahwa pemeran wanita dalam video syur tersebut adalah artis berinisial GA ternyata benar adanya. GA sendiri sudah mengakui bahwa dialah wanita yang ada dalam video tersebut.
GA merekam adegan asusilanya itu bersama laki-laki berinisial MYD pada 2017 yang lalu di sebuah hotel di kota medan. Ironisnya, waktu itu GA ternyata masih berstatus istri sah dari GM. Dan pada November 2020 kemarin, kasus perselingkuhannya itu baru terkuak pasca video syur itu viral di media sosial.
Kita tidak akan terlalu jauh membahas tentang kasus yang masih heboh ini. Karena saya pribadi sebenarnya kurang tertarik dengan info-info seputar gosip.
Tapi karena kasus ini terus menerus menjadi perbincangan, saya jadi ingin menyoroti dan memberi perhatian pada aksi perselingkuhannya saja. Kenapa sih orang bisa selingkuh? Apa yang menyebabkan orang selingkuh? Dan apakah perselingkuhan bisa dicegah?
Kalau tidak salah saya pernah membahas topik ini dalam dua artikel berseri, di sana saya menjelaskan lumayan detail tentang apa yang menyebabkan seseorang selingkuh dan bagaimana cara mencegah perselingkuhan. Selengkapnya bisa anda baca di sini.
Namun saya ingin menambahkan dan mengingatkan bahwa, hasrat untuk berselingkuh itu sebenarnya bisa menyerang siapa saja. Tak peduli tua, muda, artis atau orang biasa, anda dan saya sangat mungkin untuk melakukan perselingkuhan.
Perhatikan kata (mungkin). Artinya semua orang berpotensi selingkuh, jadi selingkuh itu bukan kecelakaan, melainkan kesengajaan karena ada intensitas dan eskalasi kedekatan dan keintiman yang dilakukan oleh si penyelingkuh dengan si terselingkuh hingga terjadilah perselingkuhan.
Jangan menganggap bahwa perselingkuhan itu murni karena kecelakaan, atau khilaf, karena setahu saya, yang namanya selingkuh itu pasti dilakukan secara sadar. Kadangkala dari awal si penyelingkuh biasanya tahu dan sadar kalau perbuatannya itu salah, tapi dia tetap membangun intensitas kedekatan dan keintiman dengan si selingkuhannya tadi hingga terjadi eskalasi.
Perlu diketahui, selingkuh itu ada dua jenis. Ada yang namanya selingkuh hati dan ada yang namanya selingkuh fisik.
Saya tidak tahu dalam kasus GA ini apakah dia hanya selingkuh fisik dengan sodara MYD itu atau juga sudah selingkuh hati. Yang pasti, lambat laun apabila terjadi eskalasi kedekatan dan keintiman, kedua jenis perselingkuhan itu pasti akan terjadi.
Awalnya mungkin baru selingkuh hati, baru sekedar ngasih perhatian, baru mulai sayang-sayangan, baru terjadi kontak batin, tapi lama kelamaan, eskpresi dari romantisme hati itu bisa berujung ke hubungan fisik. Dari hanya sekadar pegangan tangan, terus lama-lama cium pipi, cium kening dan terus meningkat sampai akhirnya titik-titik.
Sebagai seorang pria, tentu saya merasa ikut prihatin dan sedih mendengar kabar perselingkuhan GA dan MYD ini, apalagi jika saya ada di posisi GM sebagai pria yang diselingkuhi. Rasanya pasti campur aduk, sedih, kecewa, marah, secara bersamaan.
Saya tahu bagaimana rasanya dikhianati, meski itu hanya terjadi dulu ketika saya masih menjalin cinta monyet dan sekarang kalau ngeliat mantan saya itu jadi bisa-biasa saja tidak deg-degan seperti dulu lagi, tapi diduakan dan diselingkuhi itu memang benar-benar sakit.
Apalagi bagi kami sebagai pria (kebanyakan), perselingkuhan fisik adalah kesalahan yang tidak bisa ditolerir. Pria masih bisa menerima kalau pasangannya hanya berselingkuh hati, tapi kalau sudah berselingkuh fisik, pria bahkan bisa marah besar dan akan sangat berat untuk mema'afkan kesalahan pasangannya itu.Â
Saya yakin anda setuju dengan statement saya ini, karena pengetahuan ini juga saya dapat menurut survei dan penelitian yang pernah saya baca.
Bedanya, kalau pria masih bisa mentolerir pasangannya kalau hanya selingkuh hati, tapi tidak menerima kalau sudah selingkuh fisik, sebaliknya, wanita tidak menerima kalau pasangannya selingkuh hati, hatinya diduakan, tapi masih bisa mentolerir pasangannya kalau hanya selingkuh fisik.
Perselingkuhan memang topik yang paling panas untuk dibicarakan dalam urusan romansa, tapi bagaimanapun ada hikmah yang bisa kita ambil dari kasus perselingkuhan yang menghebohkan ini.Â
Saya ingin sedikit mengubah kalimat quotes manis itu menjadi seperti ini, "Menikahlah dengan orang yang kalau ada masalah dia larinya ke Tuhan, bukan ke orang lain."
Jadi, quotes itu juga berlaku bukan hanya untuk laki-laki tapi juga untuk perempuan. Secara implisit dalam quotes itu terselip pesan bahwa, jangan mencari pasangan yang asal-asalan, carilah pasangan yang betul-betul bisa dipercaya dan bisa diajak kerjasama.
Kenalilah dahulu wataknya, sifatnya, kepribadiannya, karakternya, tingkah lakunya, cara berpikirnya, sebelum dinikahi. Jangan hanya karena nafsu, akhirnya kita tidak mementingkan kualitas-kualitas yang ada pada dirinya.
Seperti yang sudah saya sampaikan juga di tulisan sebelumnya bahwa, carilah pasangan yang "adanya apa?" Bukan "apa adanya" karena kalau kita mencari pasangan yang hanya punya good looking, tapi tidak punya good akhlak, ya buat apa?
Apalagi bagi cowok-cowok nih, kebanyakan hanya mencari wanita yang cantik secara fisik saja, tapi lupa menilai bagaimana kepribadian dan karakternya. Padahal itu yang paling penting.
Sebenarnya wajar saja, karena laki-laki adalah makhluk visual dan dulu saya juga pernah seperti itu. Saya bahkan mentoleransi keresean dan kemanjaan gebetan saya waktu dulu, yang terpenting dia tetap ada dalam dekapan saya, walaupun saya yang harus berjuang sendirian. Ah jadi curhat, kan :P
Yang pasti, yang perlu anda ingat, kecantikan dan ketampanan itu adalah kualitas yang akan menurun seiring bertambahnya umur. Akan tetapi, kepribadian, sifat dan karakter adalah kualitas abadi yang tidak akan habis ditelan oleh waktu.
Jadi, apakah kamu masih mau cari pasangan yang hanya ganteng atau cantik saja?
Sahabat Terbaikmu
Reynal Prasetya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI