Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Masalah Jika Anak (Remaja) Tumbuh Dewasa Lebih Cepat

23 November 2020   11:06 Diperbarui: 23 November 2020   11:17 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coba anda perhatikan saja tulisan-tulisan saya yang ada di Kompasiana ini. Jangan sampai terkecoh, ketika anda membaca tulisan saya, anda jadi mengira kalau saya berumur dikisaran tiga puluh atau empat puluh, padahal saya baru dua puluh sekian. Pokoknya saya lahir menjelang era reformasi, dimana dinasti orde baru akhirnya runtuh. :D

Makanya saya agak heran jika ada yang menyapa saya dengan sebutan: pak atau om, kalau abang sih masih oke-lah, tapi tidak apa-apa, yang pasti itu tidak mengurangi kegantengan saya. Hehehe

Dulu saya belum menemukan jawabannya kenapa setiap kali berbaur dengan teman sebaya, kok rasanya aneh ya? Merasa bosen dan selalu dibuat jenuh dengan percakapannya. Sulit sekali untuk bisa konek dan antusias untuk terlibat percakapan dengan teman-teman saya itu.

Malahan, jika saya bertemu dengan kakak kelas waktu sekolah dulu, entah itu SD atau SMP, rasanya justru dia yang adik dan saya adalah kakak kelasnya. Saya kadang heran kenapa kok pikirannya tidak berubah, sikap dan pola pikirnya masih saja seperti dulu.

Mau tau apa jawabannya?

Tiada lain dan tiada bukan, jawabannya adalah karena pengaruh dari lingkungan.

Ya, tidak serta merta seseorang tumbuh dan berjiwa tua begitu saja, pasti ada stimulus yang menyebabkan mengapa seseorang bisa tumbuh dewasa lebih cepat. 

Saya sendiri tidak mungkin bisa tumbuh secepat ini kalau tidak ada pengaruh dari lingkungan.

Semenjak kelas dua SMA, saya sudah tertarik dan ingin belajar menjadi seorang penyiar radio, beruntunglah waktu itu saya diberi kesempatan untuk belajar dan akhirnya bisa menjadi penyiar radio di usia delapan belas tahun.

Di lingkungan radio itulah saya bertemu dengan beragam orang dengan berbagai latar belakang dan usia. Dan hampir dipastikan mereka rata-rata usianya jauh lebih tua dari saya. Hanya saya yang paling muda dilingkungan radio waktu itu.

Mau tidak mau ketika masuk lingkungan baru, saya harus bisa menyesuaikan diri, harus bisa konek dengan orang-orang dilingkungan tersebut. Meski awalnya kesulitan, tapi perlahan-lahan saya bisa menyesuaikan diri dan diakui oleh lingkungan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun