Begitupun dengan menikah, pernikahan adalah kontrak kerja seumur hidup. Pernikahan ibarat perusahaan dimana dua orang sama-sama bekerja menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.Â
Asal Anda tahu saja, konflik dalam hubungan baik itu pacaran atau pernikahan, seringkali disebabkan karena ada satu pihak yang sudah tidak kooperatif lagi, tidak mau bekerja lagi, tidak mau berinvestasi lagi, sudah malas menjalankan tugasnya lagi.Â
Alhasil pihak yang lain merasa dirugikan, dan merasa bekerja sendirian. Merasa capek sendiri, karena pasangan sudah tidak bisa diajak kerjasama lagi.Â
Banyak sekali contoh-contoh yang bisa kita temukan disekeliling kita. Misal, ada beberapa suami yang mulai malas-malasan mencari nafkah. Lebih ekstrim lagi malah ada juga yang santai-santai saja merasa tidak punya tanggung jawab. Sementara istrinya harus bekerja dua kali lipat. Disamping harus mengerjakan urusan domestik, si istri juga harus mencari nafkah menjelma menjadi kepala rumah tangga untuk membiayai keluarganya.Â
Alhasil, lama-lama si istri mulai tidak tahan dengan kelakuan suaminya. Si suami mulai bersikap tidak kooperatif. Si suami sudah tidak bisa diajak kerjasama lagi. Wajar apabila akhirnya si istri memutuskan untuk keluar dari perusahaan dan mengajukan gugatan cerai.Â
Atau sebaliknya, adapula seorang suami yang sudah bekerja siang malam, namun si istri tidak menunjukkan sikap kooperatif, boro-boro mempersiapkan kebutuhan suami, si istri malah senang-senang sendiri, bermalas-malasan dan hanya memanjakan dirinya sendiri.Â
Itu baru sebagian contoh pekerjaan-pekerjaan yang wajib dilakukan oleh kedua pasangan. Belum lagi ada pekerjaan-pekerjaan lain yang seringkali terlupakan. Seperti kesediaan waktu untuk ngobrol intim, mendengarkan, memuji, mengapresiasi, dan masih banyak lagi.Â
Mengucapkan I love you setiap hari saja itu bisa disebut sebagai pekerjaan dalam hubungan. Meskipun hanya perbuatan yang sederhana, namun pekerjaan ini bisa meningkatkan keintiman. Apalagi seorang wanita, amat sangat senang mendengar kalimat ini dari seorang pasangan-nya. Seorang wanita sangat bahagia apabila dirinya merasa dicintai dan diinginkan oleh pasangan-nya.
Intinya, pernikahan adalah kerjasama. Sedangkan pasangan adalah rekan kerja. Maka saran saya, carilah pasangan yang memang sudah siap diajak bekerjasama. Jangan asal-asalan, karena nantinya dia akan anda ajak untuk BEKERJA SEUMUR HIDUP.Â
Tunda Menikah Apabila Belum Siap Menjadi Orangtua
Perhatikan bagaimana kesiapan mentalnya untuk diajak bekerjasama dengan anda. Dan yang paling penting adalah ketika kita memutuskan untuk menikah, berarti kita juga sudah siap menjadi orangtua. Karena apabila sudah mempunyai anak, otomatis pekerjaan dalam pernikahan pun akan bertambah dua kali lipat daripada sebelumnya.Â