Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jokowi dan Anak yang Ingin Menjadi YouTuber Sukses

29 September 2020   14:53 Diperbarui: 29 September 2020   16:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Youtuber anak-anak (Sumber: bobo.grid.id)

Suatu hari presiden Jokowi menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Pekanbaru Riau. seperti biasa Jokowi memberikan sambutan dihadapan para siswa-siswi SD yang hadir diacara tersebut, lalu Jokowi menunjuk salah seorang siswa SD laki-laki untuk naik keatas panggung.

"Namanya siapa dari SD mana ?" Tanya Jokowi kepada siswa SD tersebut.

"Nama saya Rafi Fadilah dari SDN 36 Pekanbaru"

Kemudian Jokowi melanjutkan, "Rafi, saya mau bertanya pada Rafi, Cita-citanya pengen jadi apa?" 

"Jadi Youtubers Pak!" Jawab Rafi dengan lugu.

Jawaban tersebut sontak membuat Jokowi kaget dan para siswa yang hadir diacara tersebut pun turut riuh merespon jawaban Rafi yang mengundang gelak tawa itu. 

"Ini pasti seneng maen Youtube ini. Seneng maen medsos. Coba ceritakan kalau Youtube itu seperti apa sih, kok pengen jadi Youtubers?" Jokowi bertanya kembali kepada Rafi.

"Karena Youtubers itu kalau banyak subscriber-nya kita akan bisa menghasilkan banyak uang" Jawab Rafi.

Lagi-lagi penonton merespon dengan riuh, dan Jokowi harus ikut tertawa untuk yang kedua kalinya mendengar jawaban mengejutkan dari siswa SD kelas 6 ini.

"Ya, anak-anak semuanya boleh bercita-cita. Pengen jadi petani yang sukses boleh. Pengen jadi Dokter yang baik boleh. Pengen jadi Pengusaha yang sukses boleh. Pengen jadi Presiden boleh. Pengen jadi Menteri boleh. Pengen jadi Youtubers Juga boleh." Pungkas Jokowi.

Seperti biasa sudah menjadi ciri khasnya disetiap kunjungan, Jokowi akan memberikan hadiah berupa Sepeda kepada mereka yang sudah menjawab pertanyaannya. Begitupun dengan Rafi. Rafi kemudian meninggalkan panggung dengan membawa Sepeda hadiah dari Jokowi.

Ya, anda mungkin sudah menyaksikan sendiri kejadian lucu dari cerita diatas. Karena video dari kunjungan presiden Jokowi tersebut sempat viral di medsos tiga tahun yang lalu.

Jawaban mengejutkan dari Rafi merupakan bukti bahwa anak-anak sekarang sudah mulai menggeser preferensi profesi mereka kepada hal-hal yang lebih update sesuai dengan perkembangan zaman.

Sedikit sekali anak-anak zaman sekarang jika ditanya soal cita-cita, mereka akan menjawab ingin menjadi Dokter, Guru, atau Pilot. Yang lebih sering terdengar adalah mulai banyak anak-anak yang ingin jadi Youtuber, Influencer, Gamer atau Content Creator.

Munculnya banyak preferensi baru itu sebetulnya sudah menjadi keniscayaan. Karena saat ini kita hidup di era digital dan teknologi. Dimana segala sesuatu yang kita butuhkan sudah bisa kita dapatkan dengan mudah melalui internet. 

Manusia modern sekarang ini sudah sangat erat hubungan-nya dengan segala sesuatu yang berbasis digital. Maka urusan profesi dan pekerjaan pun dalam bidang digital cepat atau lambat pasti akan mulai bermunculan. Peluang karir dan finansial pun tidak kalah menjanjikan dari profesi konvensional lainnya. Berkarir didunia digital sebagai Youtuber, atau Influencer kini memberikan peluang pendapatan finansial yang lebih tinggi.

Dulu banyak sekali Youtuber yang ingin jadi artis, sekarang malah terbalik, banyak para artis yang justru mulai ikut-ikutan membuat channel di Youtube. Saking sudah populer dan lebih sering menjadi tontonan anak jaman now, perkembangan Youtube dari tahun ke tahun melaju dengan sangat cepat.

Berdasarkan survei We are Social menyebutkan, bahwa 150 Juta penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial. Dari beragam medsos, Youtube menjadi platform yang terbanyak diakses yaitu 88% dari total pengguna medsos pada 2019.  

Selain itu, berdasarkan data yang penulis kutip dari situs Youtube, setiap bulan lebih dari 2 Miliar pengguna yang log-in membuka Youtube. Setiap hari orang menonton lebih dari 1 Miliar jam video. Dan menghasilkan miliaran kali penayangan. Pengguna rata-rata berusia 18-34 tahun. Dan Youtube sudah diterjemahkan di lebih dari 100 Negara dan dapat diakses dalam 80 bahasa berbeda.

Artinya pengguna Youtube adalah hampir sepertiga dari seluruh pengguna internet yang ada di dunia.

Ketika Anak Ingin Jadi Youtuber 

Ilustrasi Youtuber anak-anak (Sumber: bobo.grid.id)
Ilustrasi Youtuber anak-anak (Sumber: bobo.grid.id)
Lalu apa yang bisa kita lakukan ketika anak tiba-tiba ingin jadi Youtuber? Sebagai orangtua, tentu kita hanya bisa mengarahkan keinginan si anak. Namun kita juga perlu mengamati dulu, apakah keinginan si anak itu karena berasal dari dirinya sendiri, atau karena ikut-ikutan teman-temannya?  

Hanya karena teman-temannya sering bikin video dan upload ke Youtube, akhirnya si anak jadi ikut-ikutan ingin jadi Youtuber pula.

Observasi dulu apakah dia punya bakat atau talenta khusus? Seperti bernyanyi misalnya, maka tinggal diarahkan saja. Dampingi si anak untuk mengekspresikan dirinya lewat bernyanyi, buat video semenarik mungkin, lalu hasilnya upload ke Youtube. 

Sekarang banyak lho, yang jadi artis dadakan gara-gara viral di Youtube. Selama ada talenta yang bisa di jual, maka tidak menutup kemungkinan si anak bisa sukses berkarir melalui Youtube.

Jangan sampai bilangnya ingin jadi Youtuber, tapi bingung mau membuat video apa? Mau menjual talenta apa?  Nyanyi enggak bisa, sulap enggak bisa, masak enggak bisa, main game pun kalah terus, ya mana bisa jadi Youtuber?

Kalau cuma bisa nyanyi-nyanyi suara standar kayak anak di pos ronda dan enggak punya talent lagi selain itu, ya jangan berharap deh bisa jadi Youtuber sukses.

Menjadi Youtuber itu perihal kreativitas dan ketekunan. Enggak gampang loh jadi Youtuber itu. Kita harus punya konsep mau bikin konten apa? Branding-nya seperti apa? Apa sisi unik yang bisa kita tonjolkan dan jual kepada penonton? Tanpa persiapan yang matang, mustahil kita bisa menarik banyak subscriber.

Apalagi sekarang sudah banyak artis yang jadi Youtuber, wah saingan-nya berat. Youtuber lokal seperti kita bisa apa? Maka dari itu, diperlukan sebuah kreativitas dan ketekunan jika memang bercita-cita ingin jadi Youtuber.

Berikan penjelasan kepada anak seperti ini. Siap tidak rutin bikin video seminggu dua kali? Peralatannya bagaimana? pakai kameranya, kamera DSLR atau pake kamera Smartphone?Siap tidak ngedit videonya sendiri? Sudah paham belum sama algoritma Youtube gimana supaya videonya banyak di tonton? Nah ajak si anak berdiskusi seperti itu. 

Kalau dia betul-betul ingin jadi Youtuber, pasti dia akan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu.

Berbeda dengan anak yang cuma ikut-ikutan, cuma pengen eksis dan gak punya talent apa-apa. Maka enggak heran karyanya pun mentok di situ-situ saja, tidak ada perubahan, tidak ada kemajuan. Hanya ingin eksis saja, mengharapkan keberuntungan siapa tahu nanti ada produser yang meminang.

Anak Mendadak Ingin Jadi Gamer

Tidak hanya ingin jadi Youtuber, banyak juga anak-anak zaman sekarang yang ingin jadi Gamer. Memang dulu pekerjaan gamer ini adalah pekerjaan yang spele. Namun sekarang, sudah tidak bisa dianggap spele lagi bung! 

Tidak sedikit mereka yang hanya bermain game bisa membeli apartemen mewah. Tidak sedikit pula mereka yang hanya bermain game, bisa kebeli mobil mewah.

Penghasilan PNS pun kalah sepertinya sekarang sama Gamer ini. Wong sekarang game itu sudah dipertandingkan seperti layaknya sepakbola. Karena ada klub-klub nya yang saling bertanding, ada para pemainnya yang digajih oleh manager dari team tersebut. Para pemain itu disebut sebagai atlet E-sport. Bahkan sekarang sudah ada beberapa game yang masuk ajang Asian Games!.

Main game pun sekarang tidak sembarangan, hampir sama dengan jenis olahraga yang lain, dalam suatu pertandingan. Semua ada strategi-nya, ada taktiknya, bahkan ada Coach nya juga. Beberapa game yang biasanya dilombakan adalah game populer seperti Mobile Legend, PUBG, dll.

Nah ketika anak berkeinginan ingin menjadi gamer, orangtua biasanya keberatan. Apalagi bermain game itu harus bertatapan dengan layar smartphone dalam waktu yang cukup lama. Apalagi jika sudah asyik bermain, si anak biasanya suka lupa dengan tugas-tugas sekolahnya dan cenderung meninggalkan pelajaran.

Maka orang tua perlu memberi batasan. Dalam sehari, taruhlah boleh bermain game 2 jam, sisanya untuk belajar. Kalau ternyata si anak melanggar, hukumannya adalah pengurangan uang jajan, atau tidak boleh pegang smartphone satu hari. Supaya anak bisa disiplin dan tidak kebablasan ketika bermain game.

Keinginan si anak untuk menjadi Gamer ini juga mesti dilihat, apakah si anak memang betul-betul berbakat dan skill bermain game-nya bagus, atau hanya sekadar ikut-ikutan teman-temannya dan trend saja?

Karena sebenarnya ada juga anak yang mahir dan punya skill bermain game yang bagus, namun terpaksa harus berhenti karena mengikuti keinginan dan perintah orangtuanya. Tidak sedikit juga yang akhirnya sembunyi-sembunyi, dan mereka membuktikan bahwa dari hasil bermain game itu bisa membuat orangtua mereka bangga.

Memang pekerjaan seperti Youtuber atau Gamer ini bukan pekerjaan yang hasilnya bisa kita petik satu bulan atau dua bulan kemudian, melainkan butuh waktu yang agak lama sebelum akhirnya kita bisa mencicipi hasil jerih payah itu. Ada lho Youtuber yang setahun, bahkan ada yang dua tahun baru mendapat penghasilan dari kegiatan nge-youtube nya itu.

Karena menjadi Youtuber atau Gamer adalah soal ketekunan dan konsistensi. Mau terus berkarya dan mau terus berlatih. Tanpa ketekunan dan konsistensi, ya jangan harap lah bisa jadi Youtuber sukses. 

Berbanding terbalik dengan watak anak zaman sekarang yang cenderung segala sesuatunya ingin serba instan, terus cita-cita kepingin jadi Youtuber sukses? Haduhhhh mimpi! Saran penulis sih, tidak perlu menjadi seorang Youtuber atau Gamer, mending jadi PNS saja lebih terjamin...**

Seseorang yang Pernah Mencoba Menjadi Youtuber

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun