Hanya karena teman-temannya sering bikin video dan upload ke Youtube, akhirnya si anak jadi ikut-ikutan ingin jadi Youtuber pula.
Observasi dulu apakah dia punya bakat atau talenta khusus? Seperti bernyanyi misalnya, maka tinggal diarahkan saja. Dampingi si anak untuk mengekspresikan dirinya lewat bernyanyi, buat video semenarik mungkin, lalu hasilnya upload ke Youtube.Â
Sekarang banyak lho, yang jadi artis dadakan gara-gara viral di Youtube. Selama ada talenta yang bisa di jual, maka tidak menutup kemungkinan si anak bisa sukses berkarir melalui Youtube.
Jangan sampai bilangnya ingin jadi Youtuber, tapi bingung mau membuat video apa? Mau menjual talenta apa? Â Nyanyi enggak bisa, sulap enggak bisa, masak enggak bisa, main game pun kalah terus, ya mana bisa jadi Youtuber?
Kalau cuma bisa nyanyi-nyanyi suara standar kayak anak di pos ronda dan enggak punya talent lagi selain itu, ya jangan berharap deh bisa jadi Youtuber sukses.
Menjadi Youtuber itu perihal kreativitas dan ketekunan. Enggak gampang loh jadi Youtuber itu. Kita harus punya konsep mau bikin konten apa? Branding-nya seperti apa? Apa sisi unik yang bisa kita tonjolkan dan jual kepada penonton? Tanpa persiapan yang matang, mustahil kita bisa menarik banyak subscriber.
Apalagi sekarang sudah banyak artis yang jadi Youtuber, wah saingan-nya berat. Youtuber lokal seperti kita bisa apa? Maka dari itu, diperlukan sebuah kreativitas dan ketekunan jika memang bercita-cita ingin jadi Youtuber.
Berikan penjelasan kepada anak seperti ini. Siap tidak rutin bikin video seminggu dua kali? Peralatannya bagaimana? pakai kameranya, kamera DSLR atau pake kamera Smartphone?Siap tidak ngedit videonya sendiri? Sudah paham belum sama algoritma Youtube gimana supaya videonya banyak di tonton? Nah ajak si anak berdiskusi seperti itu.Â
Kalau dia betul-betul ingin jadi Youtuber, pasti dia akan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Berbeda dengan anak yang cuma ikut-ikutan, cuma pengen eksis dan gak punya talent apa-apa. Maka enggak heran karyanya pun mentok di situ-situ saja, tidak ada perubahan, tidak ada kemajuan. Hanya ingin eksis saja, mengharapkan keberuntungan siapa tahu nanti ada produser yang meminang.
Anak Mendadak Ingin Jadi Gamer