Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Seperti Apa Sih Rasanya Menjadi Seorang Penyiar Radio?

29 Juli 2020   11:00 Diperbarui: 31 Juli 2020   19:04 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi ketika seorang pendengar sudah nyaman dan menyukai materi dan acara yang sering dibawakan, kehadiran seorang penyiar radio selalu di tunggu-tunggu, dan menjadi hiburan bagi mereka.

Maka tak heran, seorang penyiar radio yang mampu memikat dan membius para pendengarnya, kadang mendapat privilege spesial dari para pendengarnya. Hanya cukup saja menyapa dan menyebutkan namanya pada saat sedang siaran, maka beberapa saat kemudian, datanglah sekotak nasi lengkap dengan lauk pauknya, sebungkus rokok dan serenteng kopi. wkwkwk :p

Apalagi ketika sedang ada yang berulang tahun, ada saja yang mengirimkan beberapa potong kue atau cemilan untuk sang penyiar dengan satu syarat diucapkan selamat ulang tahun dan namanya disebut ketika sedang siaran.

"Bang Reynal ini cobain sedikit kuenya, anak mamah lagi ulang tahun, nanti tolong di senggol ya". Ketika tiba anaknya ulang tahun. :)

Memang banyak sekali pendengar yang membuat nickname dengan menambahkan nama anaknya. Mulai dari Mamah A sampai mamah Z ada semua. Jadi tidak heran para fans pun mamah-mamah semua akhirnya. :D

Itulah keseruan dan privilege yang didapat oleh seorang penyiar radio, meski mendapat honor yang tidak seberapa, akan tetapi kebersamaan, kekeluargaan, dan dikenal banyak orang tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para penyiar.

Meski sekarang kemunculan podcast dan platform musik digital pelan-pelan mulai menggeser popularitas media radio, namun tentu saja sampai kapan pun menurut saya, radio akan tetap ada pendengarnya. Akan tetap ada penggemarnya. 

Karena berbeda dengan media lainnya, ketika mendengarkan radio, kita bisa bebas sambil mengerjakan apapun, entah itu ngepel, nyapu, nyuci, masak atau belajar. Kita bisa mengerjakan aktivitas lain tanpa khawatir ketinggalan acaranya.

Lalu bagaimana caranya menjadi seorang penyiar radio? Berdasarkan pengalaman, sebenarnya tidak terlalu sulit, yang dibutuhkan hanyalah kreativitas dan kepercayaan diri.

Karena ketika sudah punya modal percaya diri saja sebenarnya sudah cukup, karena saya melihat ada penyiar radio yang secara verbal sebenarnya biasa-biasa saja, dan bahkan blepotan ketika sedang berbicara, tapi dia bisa percaya diri menjadi penyiar radio. Ada juga yang suaranya cempreng, tapi karena modal crewet dia bisa jadi penyiar radio.

Tapi berbeda untuk radio-radio besar seperti yang ada di Jakarta, standar untuk menjadi penyiar radio mungkin lebih ketat, karena disamping harus mempunyai kecakapan dalam berbicara secara verbal, seorang penyiar radio juga harus kreatif dan punya wawasan yang luas. Apalagi jika mampu membuat joke-joke yang lucu, ini bisa menjadi nilai tambah bagi seorang penyiar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun