Kedua, ia tahu dari mana memulai dan bagaimana cara mewujudkan mimpinya itu.
Ketiga, ia mampu melihat peluang besar di masa depan, sehingga bisa yakin akan idenya itu.
Jadi saya pikir, selama kita mempunyai ketiga modal tersebut, kita juga pasti bisa kok meraih mimpi yang kita inginkan. Namun hasilnya akan konyol apabila kita memutuskan resign dari pekerjaan tanpa punya tujuan, goals, dreams yang jelas, tidak tahu harus memulai dan berkarir di bidang apa, dan tidak bisa melihat peluang. Itu sih namanya bunuh diri.
Saya sendiri kenapa memutuskan untuk resign dari pekerjaan, pertama karena saya percaya pada intuisi, kedua punya tujuan dan goals yang jelas, ketiga sudah punya rencana bagaimana memulai dan mewujudkannya dan keempat percaya ada peluang besar di depan sana yang sedang menanti saya. :)
Masalah nanti apakah mimpi itu akan terwujud atau tidak, biarlah Tuhan yang mengatur. Yang penting kan kita sudah mencoba untuk berusaha. Betul tidak?
Satu hal yang perlu anda ingat, membuat dreams itu gratis! Tidak masalah kalau orang lain berpikir mimpi kita itu terlalu mustahil, mengada-ada atau tidak mungkin. Toh kita sendiri yang menjalani.
Karena terkadang diperlukan sebuah kegilaan untuk merealisasikan mimpi yang besar.
Akhir kata, saya ingin mengutip kembali quotes dari Jeff Bezos yang berbunyi, "Saya tahu bahwa jika saya gagal, saya tidak akan menyesalinya. Tetapi saya tahu satu hal yang mungkin saya sesali adalah tidak pernah mencoba."
Mari kita mulai sebuah kegilaan ini...***
Sahabat Anda
Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H