Meski kabarnya Pemprov Jabar sendiri berencana akan memberikan jaminan sosial sebesar Rp 500.000 perbulan kepada mereka yang terdampak, selama masa darurat covid-19, namun belum tentu itu bisa benar-benar mengganti kebutuhan masyarakat.
Apalagi jika situasi ini terus berlanjut hingga menjelang hari lebaran, bagaimana nasib para perantau yang harus diliburkan atau dirumahkan?. Mereka yang tadinya bisa pulang kampung dengan bahagia, bisa bagi-bagi THR untuk adik-adik, atau keponakan, kini harus ikhlas dengan ketidakpastian yang entah kapan berakhirnya.
Begitupun dengan Program kartu prakerja yang diluncurkan pemerintah pusat yang kabarnya sudah dibuka pendaftarannya pada 11 April kemarin, belum tentu bisa mengakomodir kebutuhan para pekerja/buruh yang terdampak.Â
Meski anggarannya sendiri ditambah menjadi 20 triliun dari rencana awal 10 triliun, namun tentu tak semua orang bisa mendapat program ini secara cuma-cuma.
Yang jelas, bagi mereka pekerja pabrik/industri, buruh harian yang tinggal di pelosok-pelosok daerah, para pedagang kecil yang sehari-harinya berjualan disekolah, dipasar dan tidak begitu paham dengan teknologi, ataupun internet, sepertinya akan kesulitan mendapatkan manfaat dari program ini.
Pasalnya, pelatihan-pelatihan yang berbasis daring mungkin tidak begitu mereka butuhkan, kecuali bagi para milenial yang memang sudah melek internet, paham dan ngerti teknologi.
Bantuan langsung tunai atau sembako sepertinya lebih mereka butuhkan ketimbang program pelatihan-pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah.
Kita juga tahu bahwa, permasalahan saat ini tidak mungkin bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah, karena setiap solusi yang ditawarkan pun akan selalu ada batasnya. Akan selalu ada kekurangannya.
Artinya kita sebagai masyarakat yang ada dalam posisi aman secara finansial dan tidak terlalu terdampak, bisa ikut berkontribusi membantu mereka yang tengah kesusahan. Membantu mereka yang sedang membutuhkan.
Bagaimanapun, diinginkan atau tidak, ancaman resesi ekonomi sudah ada didepan mata. Bahkan bisa dibilang sudah terjadi. Kita harus bisa survive ditengah situasi seperti sekarang ini.
Dalam Wikipedia sendiri, secara sederhananya, resesi ekonomi berarti, "Kemerosotan di bidang ekonomi". Bila keadaan ini terus berlangsung lama, dalam waktu yang tidak ditentukan, maka keadaan ini bisa memicu terjadinya krisis ekonomi.