Kedengarannya konyol memang, tapi bagitulah faktanya. Yang sering saya dengar dari si pemakai obat adalah, mereka akan instan merasa lebih percaya diri dalam bergaul dan beraksi mendekati lawan jenis kalau sudah minum obat-obatan terlarang itu.
Sejauh ini, mayoritas pemakainya memang laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan perempuan pun ada juga yang meminumnya.
Padahal bila dipikir menggunakan akal sehat, tak ada hubungannya sama sekali antara kadar percaya diri dengan seberapa jumlah narkotik yang di teguk. Sungguh tak masuk akal bukan?
2) Ingin Terlihat dan Dinilai Sebagai Anak Gaul
Ini juga tak kalah konyol dari alasan pertama. Seriously! hingga sampai saat ini, memakai obat-obatan terlarang masih menjadi tren dikalangan remaja. Mereka menganggap bahwa meneguk narkotik dan menghisap selinting ganja merupakan suatu prestasi yang amat dibanggakan.
Namun saya percaya, remaja yang mempunyai keyakinan dan budaya seperti itu jumlah dan populasinya pasti jauh lebih sedikit dari sekian banyak remaja lainnya yang lebih gaul dan kren tanpa memakai narkotik.
3) Stress Atau Depresi Karena Masalah Keluarga, atau Percintaan
Namanya juga anak muda, pasti identik dengan galau. Kebanyakan dari remaja kita saat ini memang begitu rentan terhadap guncangan hidup. Tidak selalu penyebab depresi itu karena masalahnya yang berat. Tapi biasanya karena lemahnya daya penanggulangan stress dan kontrol diri.Â
Sehingga ketika ada suatu masalah yang terasa berat dan menyesakkan, mereka terlalu terburu-buru ingin mencoba menghilangkan rasa stress, depresi, atau galaunya itu dengan cara minum obat-obatan terlarang.
Mayoritas remaja yang lebih sering galau, stress dan depresi, biasanya disebabkan karena masalah keluarga atau masalah percintaan. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang akhirnya menjadi broken home, kurang cinta dan perhatian. Lalu memutuskan untuk hidup bergaul secara bebas di jalanan.
4. Peer Pressure (Tekanan Sosial).