Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mata Najwa, Anak Muda, dan 3 Pesan Nadiem Makarim

21 Februari 2020   22:30 Diperbarui: 21 Februari 2020   22:42 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab dan Nadiem Makarim (Sumber : thejakartapost.com)

Siapa yang tidak kenal dengan Mata Najwa?. Ya, Program talk show yang di pandu oleh jurnalis senior Najwa Shihab itu ternyata telah eksis selama satu dekade.

Perayaan 1o tahun Mata Najwa itu di laksanakan di Artpreneur Ciputra Jakarta, pada Rabu malam (19/02/20) dengan mengusung tema. "Kita Bisa Apa".

Acara yang berlangsung meriah itu di buka dengan apik oleh atraksi joget Tiktok dari ketiga Gubernur bken, diantaranya adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan juga Ridwan Kamil.

Selain gaya berjoget tiktok mereka yang menghibur penonton, Ketiganya juga bercerita tentang pengalaman mereka soal masa muda, sembari membandingkan anak muda jaman dulu dan anak muda jaman sekarang.

"Kalau dulu, ketika anak-anak muda terlibat aktivisme, mereka itu monoton. kalau sekarang, gerakan mahasiswa itu kreatif. Poster-poster nya sebagian lucu-lucu. Kalau dulu, kalau ada demo, poster-poster nya serius semua nya" Kata Anies Baswedan.

Ketiga nya terlihat kompak menceritakan pengalaman masa muda nya masing-masing. Sambil sesekali membuat para penonton tertawa karena celotehan yang mereka buat.

Malam itu memang menjadi moment spesial bagi para anak muda. Pasalnya, bintang tamu yang di hadirkanpun notabene adalah para pemuda dari berbagai profesi yang kini telah sukses dalam bidang nya masing-masing.

Kelima figur tersebut diantaranya adalah, Asfinawati (Ketua umum YLBHI), Aldi Haryopratomo (CEO Gopay), Fiersa Besari (Penulis & Musisi), Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa timur), dan Irfan Sarhindi (Pengasuh Pesantren Salamul Falah & pendiri Podcastren).

Inti daripada tema "Kita Bisa Apa" maknanya bisa sebagai bentuk pertanyaan, atau juga bisa sebagai bentuk jawaban.

Bila sebagai pertanyaan, artinya kita sebagai pemuda ini bisa apa?, Apa yang bisa kita lakukan untuk dunia?, Apa kontribusi yang sudah kita berikan kepada masyarakat? Apa yang bisa kita lakukan untuk memajukan bangsa?.

Tema tersebut juga bisa berarti sebagai jawaban yang dikemas dalam format pertanyaan, bahwa ternyata Indonesia itu memiliki anak-anak muda yang hebat dan berbakat.

Ada banyak sekali anak-anak muda Indonesia yang telah memberikan bukti dan unjuk gigi bahwa mereka mampu menciptakan suatu karya yang luar biasa. Menyumbang ide dan gagasan kreatif, serta menjadi garda terdepan dalam proses transformasi dan inovasi di setiap sektor kehidupan.

Acara malam itu juga tidak hanya di meriahkan oleh tiga gubernur bken. Pada perayaan satu dekade itu, hadir pula tiga Mentri kren dan kekinian, yakni, Erick Thohir, Wishnutama, dan Nadiem Makarim. 

Ada tiga pesan penting yang di sampaikan Nadiem Makarim dalam sesi wawancara pada malam itu, pesan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan dari Najwa Shihab yang menanyakan perihal Sosok Anak muda seperti apa yang di butuhkan Indonesia saat ini. 

Menurut Nadiem, Indonesia membutuhkan sosok anak muda yang memiliki atau menguasai ketiga hal ini :

  • Pertama, adalah ia yang punya keberanian untuk mengikuti isi hati nya. Anak muda yang memiliki karakter, prinsip, yang tidak mudah terpengaruh oleh dorongan dari luar dirinya atau perkataan orang lain. 
  • Kedua, adalah ia yang memiliki kemampuan dalam memecahkan berbagai macam masalah. Entah itu masalah diri nya sendiri, masalah di tempat kerja nya, atau mampu melewati masalah dalam mencapai misi hidup nya.
  • Ketiga, adalah ia yang mampu di ajak bekerjasama atau berkolaborasi. Karena tentu di era modern sekarang ini, kita tidak bisa bekerja sendirian, kita perlu orang lain, kita perlu berkolaborasi, kita memerlukan tim yang solid dalam mencapai target apapun dalam hidup ini.

Berdasarkan pesan tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa, sebagai anak muda kita perlu punya karakter yang sesuai dengan jati diri, kita perlu menggali dan menemukan, apa sebenarnya potensi diri yang bisa di optimalkan. Jadi penting untuk mengikuti kata hati.

Setelah karakter itu teraktualisasi, selanjutnya kita perlu menjadi sosok Problem solving. Orang yang mampu menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan. Mampu mengambil keputusan yang tepat di setiap situasi, bertanggung jawab dan tidak mengkambinghitamkan sesuatu ataupun orang lain. 

Terakhir, tentunya adalah selalu siap bekerja dalam team. Kerjasama yang hebat, tim yang solid tentu akan menciptakan kesuksesan yang abadi. 

Erick Thohir punya satu kata untuk anak muda Indonesia, "Berjuang". Dilanjutkan satu kata dari Whisnutama, "Maju". Lalu di sempurnakan oleh Nadiem Makarim lewat satu kata "Merdeka".

Sudah saatnya kita sebagai pemuda berjuang untuk maju agar bisa merdeka. Berjuang dengan sungguh-sungguh, maju dalam hal berinovasi dan merdeka dari segala hal yang menghambat kita untuk berkreasi.***

Pemuda Indonesia
Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun