Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Banjir, Sampah, dan Cara Memandang Suatu Peristiwa

1 Januari 2020   22:47 Diperbarui: 2 Januari 2020   13:07 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trending topic Twitter (Sumber : screenshot dari tren Twitter)

Dari timur ada Kalimalang yang mengalirkan air dari wilayah Purwakarta dan Karawang. Di tambah lagi dari wilayah utara ada Teluk Jakarta yang juga potensial menyumbang berlimpahnya air di Jakarta. Bahkan ancaman dari utara terjadi setiap waktu misalnya di saat bulan purnama tiba, dengan situasi yang biasa disebut sebagai banjir rob.

Ancaman dan potensi banjir di Jakarta tentu saja juga berasal dari atas, yaitu hujan. Terbukti dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi di awal tahun ini mengakibatkan ancaman itu menjadi kenyataan.

Kalau selokan kurang mampu menampung aliran air hujan, maka air pun melimpas ke mana-mana, Apalagi kalau selokan itu penuh sampah. Bisa di pastikan banjir akan terjadi seketika.

Air yang seharusnya langsung mengalir ke sungai, tidak bisa tertampung lagi jika hujan deras berlangsung selama berjam-jam. Lamanya berhubung sungai di Jakarta juga makin menyempit dan berkurang kemampuan nya menampung air.

Maka lengkaplah sudah potensi ancaman banjir di wilayah Jakarta. Dari arah selatan, barat, timur, utara dan dari atas. Inilah pekerjaan berat dan rutin yang masih menjadi masalah dan harus diselesaikan oleh jajaran pemerintah beserta pihak terkait, termasuk juga warganya.

Salahsatu simpul penyebab banjir di Jakarta adalah sampah. Di saat puncak hujan terjadi, sungai-sungai sudah sangat terbebani air dari arah selatan.

Momok banjir semakin menakutkan manakala aliran sungai-sungai itu disertai sampah. Tidak ada sampah saja, aliran sungai potensial bisa meluap, apalagi bila disertai sampah yang menyumbat pintu-pintu air. Maka besar kemungkinan banjir bisa menjadi kenyataan. 

Sampahnya juga ternyata berbagai jenis, mulai dari plastik, kardus, ranting pohon yang berukuran cukup besar hingga sampah rumah tangga. Proses pemindahan sampah dari pintu air Manggarai ini pun dilakukan dengan alat berat sehingga memudahkan para petugas untuk mengambil sampah yang jumlah nya bisa mencapai berpuluh-puluh ton.

Pintu air Manggarai adalah simpul aliran terpenting. Tersumbatnya pintu air ini akan menyebabkan banjir di Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Karena itu menjaga pintu air ini dari sumbatan sampah dan menjamin kelancaran aliran air saat terjadi hujan adalah pekerjaan yang sangat penting. Kalau sampah di pintu air Manggarai tidak segera diangkut maka pintu air akan tersumbat dan air bisa meluap ke permukaan.

Sangat di sayangkan bilamana kita masih saja abai pada kelestarian lingkungan, budaya membuang sampah sembarangan yang sudah terlanjur mengakar kuat nampaknya sudah cukup sulit untuk disembuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun