Langkah pertama dan paling basic, mulai besok coba pada saat pertama kali anda bangun tidur ingatlah bahwa Tuhan masih menyayangi anda dan menghidupkan anda kembali dari proses kematian kecil semalam, lalu bangunlah dengan penuh gairah, awali pagi dengan senyuman dan kebahagiaan bahwa pagi hari itu anda masih di izinkan untuk melihat mentari pagi yg indah dan menghirup oksigen yg segar secara gratis.Â
Belum cukup sampai disitu coba anda berdiri di depan cermin dan perhatikan betul-betul sosok yg ada di depan cermin itus. Setelah 2 menit kira-kira apa yg muncul dalam pikiran anda ? Apakah anda cukup merasa puas, nyaman, terobsesi, dan terpesona dengan dia yg ada di cermin, ataukah Anda merasa dia tidak layak, tidak berbakat, tidak menarik, dan membuat mata anda tidak nyaman menatap nya ? Kemampuan anda berdamai dan menerima diri anda sepenuh nya menjadi modal kebahagiaan yg paling awal.
Setelah anda sukses berurusan dengan diri anda, sekarang tinggal giliran anda berlatih mengelola dinamika pikiran dan emosi anda. Jika kita mampu untuk selalu hidup disaat ini, peluang kita untuk bahagia tentu akan lebih besar. Coba perhatikan apakah pada saat anda sarapan pagi pikiran anda masih tetap fokus pada makanan yg Anda santap di meja, atau malah pikiran anda sudah berada di kantor ? Jika ia, mulai lah belajar untuk mengunci pikiran anda tetap ada pada saat ini, jam ini, detik ini. Jika sudah berhasil dengan tahap itu maka emosi kita pun akan mengikuti dan menyesuaikan diri nya sendiri.
Tanpa panjang lebar lagi, kunci bahagia sebenar nya adalah Hidup di saat ini. hanya itu. Bahagia tidak pernah bersyarat ! Ingat sekali lagi Bahagia itu gratis ! Saya harap kita semua bisa terus bahagia, move on dari hal-hal yg tidak perlu dan berhenti untuk tidak galau-galau lagi. Selamat berbahagia. Mari kita rayakan hidup ini dengan penuh sukacita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H