Ketika kesadaran perlahan-perlahan tumbuh dan menjadi komando atas keputusan dan tindakan kita, maka setiap saat kita akan selalu menemukan sebuah pembelajaran baru yg sangat berharga bagi pertumbuhan jiwa ini.
Ketika suatu kejadian yg kita anggap buruk datang, mungkin kita lebih banyak mengumpat dan mengomel ketimbang berpikir apa pelajaran berharga yg bisa kita dapat?Â
Kita mungkin pernah merasa di dzalimi, di curangi oleh orang lain, hingga tidak menerima dan mengutuk orang yg telah sengaja menyakiti kita, sampai pada akhirnya amarah dan kebencian itu melekat dalam dada.Â
Akan tetapi jika kita gunakan pengalaman itu sebagai latihan untuk menguatkan otot-otot sabar dalam diri kita dan menerima nya dengan Ikhlas, mungkin kita akan menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.Â
Semakin sering kita menyelami akar dari setiap masalah dan cobaan, maka jalan pencerahan akan semakin terbuka lebar. Inilah meditasi sesungguhnya, bukan dengan cara menyepi dan pergi untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian, namun mencoba untuk tetap tenang dalam situasi apapun, meski kejadian itu benar-benar menghantam batin kita dengan sangat keras.
Selama kita masih bisa bernafas dan menghirup udara segar dari oksigen yg di sediakan gratis ini, kita patut selalu bersyukur dan banyak-banyak berterimakasih kepada-Nya sebagai pemilik kehidupan ini.Â
Berhentilah mengumpat, perbanyaklah introspeksi, karena semuanya berasal dari diri sendiri. Tuhan tidak pernah menyimpan rahasia nya jauh di atas langit sana, namun Tuhan menyimpan rahasia-Nya di tempat yg sangat tepat yaitu pada manusia itu sendiri.Â
"Barangsiapa yang mengenali dirinya, maka ia akan mudah mengenal Tuhannya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H