Mohon tunggu...
Reynaldi Lee
Reynaldi Lee Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berbagi bersama Dusun Kendal Ngisor

11 Januari 2016   22:23 Diperbarui: 11 Januari 2016   22:23 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Keindahan di bumi Nusantara tidak pernah membuat saya berhenti terpukau. Kali ini saya ingin membahas perjalan saya bersama sekolah menuju sebuah dusun yang bernama Kendal Ngisor. Disana kami melakukan aktivitas “live in” atau yang dikenal sebagai pembelajaran kehidupan sosial selama kurang lebih seminggu.

             Perjalanan ini dimulai dengan berkumpulnya murid-murid disekolah pada malam hari, kami meggunakan 2 bus untuk perjalanan kesana. Setelah semua murid terkumpul, kami bergerak menuju dusun Kendal Ngisor. Sekiranya di perjalanan bus yang saya tumpangi bersama teman-teman saya mengalami kerusakan akibat karburator yang bocor, sehingga kami harus menunggu di bahu jalan tol sekitar satu setengah jam untuk menunggu bus yang satunya lagi kembali menjemput kita di bahu jalan tol. Setelah bus tersebut dating, kami diistirahatkan di sebuah rumah makan untuk memulihkan tenaga kita setelah perjalanan panjang dari Jakarta menuju desa tersebut. Akhirnya perjalananpun dimulai kembali.

               Setibanya saya dan kawan-kawan disana. Kami terpukau dengan pemandangan yang diciptakan tuhan begitu indahnya. Setelah itu kami disambut warga-warga disana dengan budaya yang mereka miliki. Dilanjutkan dengan memasuki rumah-rumah penduduk setempat yang akan kita singgah selama disana. Masing-masing dari kami mendapatkan orang tua asuh yang mendampingi kami selama disana. Saya serumah dengan teman saya yang bernama Anjas.

           Selama disana kami ditugaskan oleh para panitia acara untuk membantu orangtua kami masing-masing dalam perkerjaan, pekerjaan penduduk di desa Kendal ngisor sangat bervariatif, ada yang mencari rumput, bertani, berkebun, mengambil gula aren, dan sebagainya. Diantara kami semua tidak ada yang merasa berat hati untuk membantu orangtua kami, bahkan ada yang merasa senang dalam mengerjakan hal tersebut. Termasuk saya tentunya.

                 Tidak hanya merasakan kehidupan yang mereka rasakan disana, tapi kami juga menyelenggarakan acara untuk para penduduk dusun Kendal ngisor. Yaitu permainan dan undian berhadiah. Dari wajah mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti acara, baik yang tua maupun yang muda. Melihat kesenangan mereka juga membuat kami bahagia.

                 Di hari terakhir kami dibawa ke air terjun yang akan menjadi tempat wisata di dusun Kendal Ngisor, dan kamilah wisatawan yang pertama kali mengunjungi situs wisata tersebut. Terdapat 2 air terjun disana, yang pertama mudah untuk diakses, tapi medan yang ditempuh untuk melihat air terjun kedua lumayan sulit untuk dilewati. Setelah itu kami kembali ke rumah- rumah untuk mengemas barang-barang kami. Dengan berat hati kami harus meninggalkan desa Kendal Ngisor beserta warga-warganya yang ramah dan kembali pulang ke Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun