Mohon tunggu...
Reynaldi Dewangga
Reynaldi Dewangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Akuntansi UKWMS

Magister Akuntansi UKWMS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengulik Peran Data Mining Untuk Mengungkap Fraud

12 Juni 2023   19:16 Diperbarui: 12 Juni 2023   19:21 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti pernah kan merasakan isi timeline sosial media kalian tiba-tiba bermunculan iklan suatu barang tertentu padahal kalian lagi nggak cari iklan itu. Tapi sadar nggak sih, iklan yang muncul adalah terkait barang yang pernah kalian cari di aplikasi itu. Nah, itu adalah salah satu pemanfaatan data mining yang mendeteksi pola pencarian kalian selama menggunakan aplikasi tertentu.

Teknologi data mining memang sedang naik daun karena manfaatnya yang luar biasa memudahkan para pelaku usaha. Perusahaan bisa dengan mudah dan cepat mengidentifikasi minat konsumennya bahkan teknologi ini bisa mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan atau transaksi keuangan, life changing banget kan! Makanya nggakk heran, banyak perusahaan yang bisa bertumbuh dengan cepat karena teknologi yang mereka gunakan sudah bisa membasmi kecurangan-kecurangan yang bisa bikin mereka rugi.

Sebelum panjang lebar bahas manfaat teknologi ini untuk mencegah kecurangan, kita harus paham dulu nih sebenarnya data mining tuh teknologi apa sih?

Apa itu data mining?

Data mining adalah sebuah proses menemukan pola, tren, dan wawasan dari kumpulan data yang besar. Tujuan proses ini tidak lain tidak bukan adalah untuk memperoleh informasi yang berguna dari data itu sendiri dan menggunakannya untuk membuat keputusan atau prediksi yang tepat. Teknologi ini bisa digunakan di berbagai industri seperti keuangan, kesehatan, pemasaran, dan telekomunikasi.

OK, lanjut yaa kita bahas tipis-tipis gimanaa caranya data mining mendeteksi fraud

Pada dasarnya, data mining akan mendeteksi transaksi yang mencurigakan dari sebuah dataset yang besar. Proses ini akan mendeteksi kejadian-kejadian yang diluar kebiasaan. Misalnya nih, seseorang biasanya hanya menggunakan kartu kereditnya 100 juta rupiah tahun kemarin, tiba-tiba suatu hari dia bertransaksi sebesar 1 miliar. Nah, aneh banget kan tiba-tiba ada transaksi segede itu?!

Data mining bisa mendeteksi kecurangan (fraud) dalam beberapa cara, misalnya mendeteksi pola yang nggak biasa. Kita bahas lebih detail gimana sih data mining bisa mendeteksi fraud, check this out!

Pertama tama, sistem akan melakukan outlier detection yaitu untuk mendeteksi data atau transaksi yang tidak biasa atau dianggap mencurigakan. Dengan ini, kita akan tau nih transaksi apa aja yang nilainya terlampau tinggi atau transaksi yang terjadi pada tempat yang tidak biasa.

Selanjutnya, sistem akan mengelompokkan data (clustering) ke dalam kelompok-kelompok yang sejenis. Sistem akan mengelompokkan transaksi berdasarkan karakteristik tertentu, seperti lokasi, jumlah uang yang terlibat, atau jenis transaksi. Hal ini dapat membantu mendeteksi pola-pola transaksi yang mencurigakan.

Setelah dikelompokkan, kita dapat menemukan hubungan antara item-item dalam sebuah dataset. Dengan ini, kita bisa tau hubungan antar transaksi yang terjadi misalnya apakah transaksi dilakukan oleh orang yang sama atau transaksi dilakukan pada suatu waktu tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun