Mohon tunggu...
Reynaldi Agustin
Reynaldi Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pernah Bekerja sebagai Junior Designer Internship dan Seorang Mahasiswa Aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

"Jadikan kegagalan sebagai tantangan dan pelajaran berharga"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Datangkan Inflasi, Dampak bagi Pengusaha dan Pedagang

20 Desember 2022   00:35 Diperbarui: 20 Desember 2022   00:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Pedagang tahu jeletot, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022)

Banyak para pelaku usaha atau pebisnis online mengalami penurunan omzet dikarenakan Covid-19. Sebanyak 50 persen mereka kehilangan sumber penghasilan. Akibatnya, banyak pengurangan atau Pemberhentian Hak Kerja (PHK) pada saat itu.

Potret Pedagang tahu jeletot, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022)
Potret Pedagang tahu jeletot, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022)

Sebaliknya, hadirnya Inflasi bagi pengusaha atau pedagang kecil UMKM terutama makanan, pasti berdampak terhadap adanya kenaikan harga.

"Jadi beban banget. Otomatis kan kita pengeluaran jadi bertambah. Sedangkan untuk kondisi dagang sekarang kan gak tentu, masih belum stabil. Dipersulit lagi dengan komoditas serba naik, itu menyulitkan sekali" ujar Apit sebagai pedagang kecil UMKM, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022)

Adanya isu Resesi di tahun 2023 yang mendatangkan Inflasi, sangat berpengaruh terutama bagi pengusaha kecil menengah ke bawah. Dengan modal yang bisa dibilang cukup minim dan keadaan bahan pokok yang serba naik, tentu menyulitkan bagi mereka untuk menghadapi kondisi seperti ini.

Dengan menetapkan harga jual yang stabil, menurut apit selaku pedagang kecil UMKM itu adalah cara yang cukup baik agar kondisi tetap terkendali.

"Ya mungkin emang yang ditakutkan di 2023 ini benar terjadi Resesi dan dampaknya itu pasti sangat luar biasa. Terutama di kebutuhan yang pokok ini, yang otomastis ya kita mau gak mau harus dibeli. Kalo tidak dibeli ya kita gak dagang." Tutur Apit dengan tegas tentang lonjakan kenaikan bahan pokok.

Sebagai pelaku UMKM, Apit berharap ada kebijakan seperti bantuan modal tambahan untuk para pelaku usaha UMKM menengah ke bawah ini.

"Kalau sejauh sekarang sih kondisinya masih dianggap normal gitu ya, wallahualam kalau ke depannya gimana. Makanya sekarang kita bertahan di harga segitu walaupun sudah ada komoditas kenaikan pangan yang lain. Karena kalau kita naikin sekarang, itu dampaknya akan efek sekali gitu." Kata Apit dengan kondisi penjualan saat ini.

Sebagai pelaku bisnis online dan pedagang UMKM, Dian dan Apit berharap pemerintah lebih sigap dalam menghadapi situasi seperti ini mulai dengan mengendali Inflasi dan meng-akomodir komoditas pangan agar tetap stabil dan terjangkau, serta tidak mengurangi kualitas dan kuantitas bahan pokok itu sendiri.

Masyarakat berharapkan agar pemerintah lebih peduli terhadap usaha UMKM menengah ke bawah. Karena adanya Inflasi ini sangat berdampak bagi mereka pengusaha kecil dengan modal yang minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun