Mohon tunggu...
Reynaldi Agustin
Reynaldi Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pernah Bekerja sebagai Junior Designer Internship dan Seorang Mahasiswa Aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

"Jadikan kegagalan sebagai tantangan dan pelajaran berharga"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Datangkan Inflasi, Dampak bagi Pengusaha dan Pedagang

20 Desember 2022   00:35 Diperbarui: 20 Desember 2022   00:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPASIANA.com -- Isu Resesi 2023 mendatangkan Inflasi dan dampak bagi Pengusaha dan Pedagang kecil menengah ke bawah di pertengahan akhir tahun 2022.

"Untuk bisnis online kita tidak berpengaruh terhadap adanya Inflasi. Karena kan Inflasi itu jatuhnya ke produk bank, sedangkan kita tidak menggunakan produk bank dan kita juga tidak menyewa tempat. Jadi kita tempat sendiri" Ujar Dian selaku pebisnis online pakaian, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2022).

Adanya Inflasi ini tidak terlalu berdampak bagi pebisnis online rumahan atau mandiri, dikarenakan tidak perlu meminjam modal bank untuk membayar sewa tempat. Selain itu, bisnis online rumahan atau mandiri lebih menguntungkan dibanding bisnis offline yang harus membayar sewa tempat (ruko). Sudah lebih dari tujuh tahun Dian dan enam karyawannya menjalankan bisnis ini.

Kenaikan harga belakangan ini terjadi dikarenakan adanya Inflasi, terutama kebutuhan primer seperti sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal).

"Kalo kenaikan setiap tahun pasti mengalami kenaikan, tapi tidak seperti makanan. Kalo pakaian kan paling hanya naik disaat mau lebaran, itu naik. Atau mau natalan, juga harga naik. Tetapi jika seperti hari biasa kami tidak mengalami kenaikan" tutur Dian mengenai Inflasi kebutuhan primer.

Pendistribusian atau penjualan dilakukan murni secara online, namun untuk offline hanya beberapa warga atau tetangga dan juga kerabat terdekatnya serta lingkungan sekitar.

Inflasi bagi mereka pebisnis online tidak terlalu berdampak buruk. Rata-rata terjadinya penurunan omzet bukan karena dampak Inflasi, melainkan Covid-19 yang sudah terjadi dua tahun kebelakang.

Ditambah adanya Inflasi, bagi mereka pelaku bisnis online mau tidak mau harus bertahan dalam menetapkan harga pasar yang wajar untuk mencegah terjadinya kehilangan customer tetap, walaupun harga bahan pokok telah melonjak naik.

Bagi mereka, ini merupakan salah satu cara yang baik agar tidak terjadi penurunan omzet yang drastis setelah terjadinya Covid-19.

"kalo untuk inflasi kami tidak terlalu berpengaruh. Paling penurunan omzet hanya saat pandemi kemarin karena benar-benar down banget omzet saat itu." Kata Dian berdasarkan pengalaman Covid-19 kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun