Mohon tunggu...
Reyna Ditha
Reyna Ditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa semester 2 di universitas Andalas dengan jurusan sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Perjalanan: Menikmati Senja di Kampung China dan Jembatan Siti Nurbaya Padang

6 Desember 2022   07:59 Diperbarui: 6 Desember 2022   08:24 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak jauh dari tempat pertama saya turun, terdapat sebuah rumah peribadatan yang disebut klenteng. Tempat peribadatan ini sangat bagus dengan ukiran yang sangat indah terdapat beberapa patung dan ukiran naga di atasnya. 

Awalnya saya agak ragu untuk masuk karena ini rumah peribadatan setelah berdiri cukup lama di depannya saya memutuskan untuk masuk , Bapak Heng selaku penjaga rumah peribadatan itu langsung datang dan saya meminta izin untuk berfoto disana , untungnya diperbolehkan namun hanya boleh di halaman luar karena yang boleh masuk hanya orang yang akan sembahyang. 

(Kelenteng See Hien Kiong, foto koleksi pribadi) 
(Kelenteng See Hien Kiong, foto koleksi pribadi) 
Bapak Heng mengatakan bahwa ada banyak pengunjung yang sering datang kesini , pengunjung tersebut datang dari berbagai daerah ada dari Solok, Padang panjang dan lainnya. Mereka datang biasanya memakai beberapa bis. 

Bapak Heng juga mengatakan jika ingin berbincang-bincang dengan pengelolaan Rumah Peribadatan ini harus ada surat izin yang nantinya dilekatkan di kotak yang telah disediakan, sayang sekali kedatangannya saya yang mendadak membuat saya tidak bisa menemui pengelolaannya, saya hanya bisa mengambil informasi dari pengurus tempat ini . 

Bangunan-bangunan Lain 

Selain bangunan ini terdapat juga beberapa bangunan lain , seperti Rumah duka , pemakaman dan lainnya, namun saya tidak bisa mengabadikannya karena saat itu ada kemalangan di rumah duka tersebut. Untuk rasa toleransi saya hanya melewati rumah itu . Untuk bangunan rumah duka sendiri berwarna agak gelap dengan ukuran yang tinggi. 

Setelah puas mengelilingi kampung China, saya melanjutkan perjalanan ke jembatan Siti Nurbaya yang terletak 1 KM dari tempat pertama , dengan berjalan kaki sekitar 14 menit. Letak tepatnya di   Jl. Kp. Batu, Batang Arau, Kec. Padang Sel., Kota Padang, Sumatera Barat. 

Jembatan Siti Nurbaya mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai serta diresmikan pada tahun 2002. Jembatan yang berada di atas sebuah sungai bernama Batang Arau ini memiliki panjang 156 meter. 

Jembatan ini menghubungkan kota tua Padang dengan sebuah tempat bernama Taman Siti Nurbaya di Gunung Padang. Jembatan ini sendiri dibangun karena adanya legenda Siti Nurbaya. 

Tempat ini sangat populer di masyarakat karena berkaitan dengan legenda ini, untuk waktu pengunjungan sendiri lebih baik berkunjung saat malam hari karena cahaya lampu yang berwarna-warni diatas jembatan ini sangat bagus dinikmati saat malam hari. 

(Foto koleksi pribadi) 
(Foto koleksi pribadi) 
Karena cuaca yang tidak terlalu mendukung, dan terhalang transportasi saya memutuskan untuk mengakhiri perjalanan saya menikmati Senja di kampung China dan jembatan Siti Nurbaya. Jika ada waktu lain saya akan kembali ke sini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun