Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligance adalah salah satu ilmu komputer yang membuat sebuah komputer atau mesin untuk dapat melakukan semua pererjaan yang dapat di lakukan oleh manusia. Menurut Encyclopedia Britannica, kecerdasan buatan adalah cabang dari ilmu komputer yang mempresentasikan ilmu pengetahuannya lebih banyak mengunakan bentuk simbol-simbol dibandingkan bilangan dan dan memproses informasi berdasarkan metode heuristis atau dengan berdasarkan sejumlah peraturan.Â
Seiring dengan berkembangnya zaman, kecerdasan buatan yang semakin berkembang selama 20 tahun ini akhrinya akan dibutuhkan oleh industri karena bagaimana komputer sekarang yang bisa melakukan perkerjaan yang dilakukan oleh manusia.
Sejarah dari terbentuknya kecerdasan buatan sendiri sebenarnya terbagi menjadi delapan era, yaitu era jaman batu (1943-1956) yang merupakan awal mula terjadinya berberapa kejadian penting. Salah satunya adalah awal kerjanya JST dan logika dan lahirnya Teori Logika: Darmouth Workshop -- summer 1956. Era awal antusias dan harapan bersar (1952-1969).Â
Salah satu kejadian yang terjadi di era tersebut adalah Pemodelan JST dan Evolusioner. Era Masa Gelap (1966-1973) dengan terjadinya kegagalan dari pendekatan terjemahan bahasa alami basis pada grammars sederhana dan kamus kita. Era Renaissance (1969-1967) dengan lahirnya sistem pakar pertama dan Prospector: merekomendasikan eksplorasi pengeboran pada lokasi geologi yang menyediakan suatu deposit mineral molybdenum.Â
Era kembalinya neural networks (1985-sekarang) dengan banyaknya kelahiran aplikasi yang suksess dari neural networks. Kematangan (1987-sekarang) dimana adanya kemajuan relevansi ke aplikasi nyata, bukan pada contoh. Dan yang terakhir era agen cerdas (1995-sekarang) yang akhirnya terlahir sebuah teknologi canggih baru bernama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligance.
Perkembangan AI di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan karena kecerdasan buatan sudah diterapkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Seperti di bidang; ekonomi, bisnis, sosial, dan terutama di bidang pendidikan. Banyak mahasiswa maupun dosen menggunakan fitur kecerdasan buatan untuk mempermudah kegiatan ajar mengajar seperti pembelajaran online, analisis data, dan bahkan pengecekan plagiarisme.
Kecerdasan buatan sendiri tentunya tidak melulu tentang chatgpt. Nyatanya, kecerdasan buatan sudah sangat sering kita semua gunakan meskipun hanya untuk sekedar mempercantik sebuah foto menggunakan. Untuk saat ini, peneliti lebih memfokuskan untuk ranah pendidikan seperti tutoring atau pendeteksi plagiarisme. Berikut adalah berberapa contoh untuk kecerdasan buatan yang dapat membantu para generasi muda:
1. ChatBots
Chatbots adalah program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia melalui teks ataupun pesan suara. Kecerdasan buatan ini menggunakan teknologi pemerosessan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) yang memungkinkan mereka untuk memahami dan memproses pertanyaan dan perintah manusia secara otomatis. ChatBots dapat digunakan sebagai berberapa hal, salah satunya adalah pemesanan produk dan jasa atau bahkan sebagai teman virtual.
2. Sistem Tutor Kecerdasan Buatan
Sistem tutor kecerdasan buatan ada program yang dirancang untuk membantu dalam pengerjaan dan pembelajaran, khususnya untuk bidang matematka, ilmu pengetahuan, dan bahasa. Sistem ini berkerja denan menggunkana teknologi machine learning yang digunakan untuk mempelajari pola dan keterampilan penegrjaan dari interaksi dengan siswa
