Mohon tunggu...
Reyna NasiwaRafif
Reyna NasiwaRafif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Airlangga

saya di sini sebenarnya hanya untuk tugas ospek dari universitas saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Pendidikan

21 Agustus 2023   22:20 Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Sebelumnya, saya izin untuk meminta maaf jika saya masih ada banyak kesalahan dalam tulisan saya maupun analisis saya. ini sebenarnya pertama kalinya saya menulis sebuah artikel dan mem-publishnya di publik. 

     Sampai sekarang, jika di bandingkan dengan negara maju maupun berkembang lainnya, pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Dengan pola pikir, kemampuan, dan akhlak yang rendah adalah salah satu dampak dari rendahnya pendidikan di Indonesia. Salah satu faktor dari rendahnya pendidikan di Indonesia adalah perekonomian Indonesia yang masih tidak stabil dan juga rendah. memang ada berberapa rakyat Indonesia yang beruntung dan mendapatkan pendidikan yang tinggi dan berkualitas, namun nyatanya di Indonesia ada kurang lebih 1,38% remaja Indonesia yang mengakhiri jalan pendidikannya di SMA. Padahal pendidikan di kehidupan sehari hari sangatlah penting untuk kehidupan sehari hari dan untuk career. Dan betapa tidak mengejutkannya bahwa faktor terbesar dari banyaknya siswa putus sekolah adalah ekonomi.

 Meskipun keadaan ekonomi Indonesia sekarang tetaplah kuat meskipun sedang di jajah oleh pertumbuhan ekonomi global yang melambat, berita bahwa banyaknya siswa dan siswi penerus bangsa yang putus sekolah masih banyak di dengar. Sebenarnya pemerintah sendiri sudah menyediakan sekolah-sekolah negeri yang gratis, meskipun begitu kenyataan pahitnya adalah perbedaan kualitas antara sekolah yang gratis dan sekolah yang berbayar. Memang sudah banyak para penerus bangsa yang bisa akhirnya bersekolah, namun lingkungan dari sekolah itu sendiri tetaplah berbeda. Terutama para murid yang berada di kawasan 3T yang bahkan tidak ada sekolah di wilayah sekitar mereka tinggal.

 Berbrapa dari kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat Privilage. Dan kenyataanya hal itupun benar adanya, bisa di lihat bagaimana fasilitas dan gelar dari guru guru yang mengajari di sekolah negeri dan swasta. Memang tidak semua sekolah seperti itu, namun kebanyakan adalah  perbedaan yang sangat besar dari dua sekolah tersebut. Belum lagi salah satu faktornya adalah bagaimana guru guru di sana tidak di berikan gaji yang sepadan dengan kerja keras mereka.

 Dampaknya dari hal tersebut adalah sebagaimana kita bisa lihat di sekitar kita, terutama daerah daerah tertinggal seperti 3T. Mereka biasanya akan berakhir putus sekolah karena antara keadaan ekonomi mereka atau ekonomi dari sekolah itu sendiri. Dan dari putusnya mereka dari dunia pendidikan, mereka biasanya akan melakukan perdagangan jasa maupun barang dengan skill yang seadanya, dari situlah alasan mengapa mereka biasanya akan kesulitan di bidang ekonomi untuk masa yang mendatang. Perlu di tekankan lagi bahwa ini tidak di alami oleh semua penerus bangsa yang putus sekolah, namun kebanyakannya mereka akan kembali ke sirklus kekurangan ekonominya lagi. Hal ini tentunya juga berefek pada ekonomi di keseluruhan Indonesia, memang terlihat sepele bagi kita yang beruntung, namun kenyataanya hal ini sangatlah berpengaruh untuk ekonomi Indonesia.

 Maka dari itu, benar ekonomi sosial para penerus bangsa dapat mempengaruhi pendidikan mereka dan masa depan mereka. harapan kami para penerus bangsa adalah pemerataan sekolah dan peningkatan kualitas dari sekolah itu sendiri. Bukan hanya pada murid, para guru pun hendaknya untuk di berikan gaji yang setara dengan pengabdian tulus meraka yang di berikan untuk bangsa ini, selanjutnya harapan kedepannya adalah pemerataan sekolah di setiap penjuru belahan Indonesia, dari Sabang sampai Merauke terutama di daerah 3T. Saya sendiri yakin bahwa mereka adalah bibit bibit unggul yang belum sempat mendapatkan kesempatan, keberuntungan, dan bimbingan yang sama dengan kita.

Refrensi;

 Seputar Putus Sekolah

Seputar Angka Putus Sekolah

Seputar keadaan ekonomi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun