Mohon tunggu...
Mohamad Safriyanto Lamondo
Mohamad Safriyanto Lamondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Malang

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Butuh Santri

16 Oktober 2022   19:13 Diperbarui: 16 Oktober 2022   19:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja sih yang akan muncul dan tergambar di dalam pikiran kita setelah mendengar kata SANTRI ? santri sangat identik dengan seseorang yang mengenakan peci dan sarung . Tak hanya itu,  jika kita membahas mengenai santri pasti tidak jauh juga dari yang namanya pesantren yang merupakan tempat para santri menuntut ilmu. santri yang ada menurut pandangan orang - orang juga sebagai seseorang yang dekat dengan ilmu agama . 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) arti dari kata santri adalah orang yang mendalami ilmu agama, orang yang beribadat dengan sungguh - sungguh dan orang yang saleh .

Istilah SANTRI pada saat ini pastinya sudah tidak asing terdengar di telinga kalangan masyarakat Indonesia khususnya di kalangan masyarakat muslim. Pemerintah RI pun sudah menetapkan Hari Santri akan diperingati setiap tanggal 22 Oktober .

Membahas mengenai santri yang hingga saat ini kebereadaannya bisa dibilang semakin banyak dan tersebar luas, tentunya kita harus mengetahui bagaimana sejarah santri di Indonesia ini. Apakah santri memiliki peran dalam kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) .

Dalam sejarah, disebutkan bahwa dalam memperebutkan, mempertahankan dan juga mengisi kemerdekaan Indonesia santri ikut andil dan mempunyai peran yang sangat besar. Tak hanya itu, santri bahkan menjadi orang - orang yang berada di garis terdepan dalam memederkakan bangsa ini . 

Salah satu contohnya yaitu pada saat tanggal 22 oktober 1945, beberapa bulan setelah Indonesia memperoklamasikan kemerdekaannya, belanda dan sekutu kembali mencoba untuk menguasai Indonesia. Dan dalam menepis hal ini KH Hasyim Asyari pada saat itu mencetuskan satu gerakan yang diberi nama resolusi jihad . Resolusi jihad ini yang menjadi penyemangat seluruh santri pada saat itu untuk berjuang dalam memperjuangkan dan mempertahankan NKRI . hal ini menjadi salah satu bukti kontribusi nyata kaum santri dalam merebut kemerdekaan .

Hingga saat ini, kita dapat melihat pesantren semakin banyak dan hampir tersebar di seluruh pulau di Indonesia . Alasan mengapa pesantren tidak punah dan tidak hilang keberadaannya terletak pada pola pendidikan pesantren yang unik . Dan pola pendidikan pesantren yang berbeda dari yang lain ini yang membuat banyak orangtua memilih untuk memasukkan anaknya ke pesantren. Di pesantren kita tidak hanya belajar mengenai ilmu pengetahuan, sains, dann teknologi tetapi kita juga dibekali pemahaman mengenai ilmu agama yang lebih . Karena di pesantren terdapat seorang kiai, ini yang membuat pendidikan di pesantren berbeda dari yang lain . Tak hanya itu, pesantren juga memiliki ciri khusus yang lain seperti harus terdapat masjid dan juga kitab-kitab sebagai sumber pembelajaran . 

Melihat bagaimana sejarah santri dalam berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga ditetepakan tanggal hari Santri memiliki beberapa makna penting: 

  • Mengingatkan  umat Islam dan juga rakyat Indonesia untuk mengenang dan meneladani semangat dan perjuangan para ulama dan santri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan  Indonesia .
  • Kedua, penetapan ini merupakan penghargaan dan pengakuan negara  terhadap peran penting ulama dan santri dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia .
  • Ketiga, untuk mengajak seluruh dalam membangun dan memberdayakan umat Islam melalui pesantren dengan memperhatikan posisi strategis pesantren dan santri sebagai penggerak pembangunan di pedesaan mengingat kebanyakan pesantren awalnya dibangun di pedesaan dan dekat  dengan lingkungan masyarakat kelas bawah .

Pada masa kini, santri diyakini dapat melawan dan mempertahankan keutuhan negara dari berbagai ancaman - ancaman yang menyerang bangsa. Seperti apa ancaman itu ? Salah satunya adalah ancaman ideologi yang selalu barupaya untuk merusak jati diri dan dasar dari negara Indonesia, contohnya seperti ideologi radikalisme dan terorisme . 

Kenapa santri saat ini dianggap dapat menangkal bahkan memberantas ancaman - ancaman tersebut, karena santri yang mempelajari ilmu agama lebih dipercaya dapat mengamalkan nilai - nilai agama yang moderat untuk menjauhi berbagai ancaman - ancaman tersebut .

Fakta-fakta ini membuktikan bahwa santri, melalui karakternya, merupakan unsur penting dalam menghadapi isu negatif globalisasi. Untuk melawan otoritarianisme, para santri mempunyai karakter egaliter dan demokratis, sedangkan untuk ketidakadilan sosial dan ekonomi dapat diatasi dengan karakter rendah hati atau tawaduk dan bersahaja. Tak hanya itu, begitupun dengan kecurangan - kecurangan politis yang sering terjadi sekarang, para santri memiliki karakter yang jujur dan ikhlas. Dan yang paling penting, dalam mengahadapi ancaman seperti konflik agama dan terorisme, santri memiliki karakter yang moderat.

Penguatan karakter dan peran santri ini sangat dibutuhkan. Terlebih lagi, berdasar riset Prof Revany Bustami PhD, Lektor Kepala Universiti Sains Malaysia (USM) menjelaskan bahwa pada era revolusi industri 5.0 nanti, agama akan kembali lebih berperan dalam memimpin sains. Peradaban manusia sebenarnya turut bergantung kepada peran santri dalam merespon dan mengendalikan isu - isu global yang krusial . Re-spriritualisasi masyarakat menjadi tugas besar santri untuk mengarahkan perkembangan masyarakat modern.  

Melihat beberapa hal yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa negara ini sangat membutuhkan santri dalam hal berbangsa dan bernegara. Bisa dikatakan pada saat ini, santri menjadi aktor yang berperan dalam pembentukan masyarakat yang ideal . Tidak hanya berkutat dengan keilmuan agama semata, santri juga menjadi jembatan penghubung antara agama dan birokrasi. Dengan begitu, suasana kehidupan sebuah bangsa yang kental akan nilai - nilai keislaman di dalamnya akan tercipta harmonisasi dan keselarasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun