Mohon tunggu...
Mohamad Safriyanto Lamondo
Mohamad Safriyanto Lamondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Malang

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

G30S-PKI: Pertentangan Ideologi

9 Oktober 2022   20:19 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan 30 September tahun 1965 atau sekarang biasa dikenal dengan peristiwa g30s - pki menjadi salah satu peristiwa yang tak terlupakan oleh bangsa Indonesia karena menjadi salah satu sejarah paling kelam serta tak akan pernah hilang dari catatan hitam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 57 tahun lalu, pada hari itu, terjadi kudeta yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa dan diantaranya yaitu terbunuhnya 6 jenderal dan 1 perwira.  Mereka yang gugur dalam peristiwa penyerangan G 30 S ini dikenal sebagai pahlawan revolusi. Mereka yang merupakan pahlawan revolusi antara lain :

  • Jenderal Ahmad Yani
  • Mayor Jendral TNI  Raden Soeprapto
  • Letnan Jendral Siswondo Parman
  • Letnan Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
  • Brigadir Jenderal D. I. Panjaitan
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo
  • Kapten Pierre Andreas Tendean 

Pahlawan - pahlawan yang tewas diatas menjadi bukti seberapa kejam PKI pada masa itu. Partai Komunis Indonesia pada saat itu menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia yang menganut paham komunis. Tak heran bahwa dampak yang merasa berikan dan timbulkan begitu besar bagi negara ini.

Peristiwa tersebut harus selalu kita ingat karena seperti yang dikatan oleh Presiden Soekarno bahwa "Jangan sekali - kali meninggalkan sejarah" dari kata - kata tersebut mengingatkan serta menggerakkan kita untuk selalu mengingat peristiwa ataupun kejadian - kejadian yang terjadi di masa lampau, baik itu peristiwa yang baik maupun peristiwa yang kelam sekalipun. Kita harus mengingat gerakan 30 september ini dan tidak boleh melupakan sejarah kelam begitu saja karena ini akan menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia bahwasanya harus berhati - hati dengan sebuah ideologi yang berkembang karena dahulu pernah ada sebuah ideologi yang membahayakan bangsa ini.

Mengapa peristiwa ini terjadi ? Apa latar dan tujuan PKI melakukan pergerakan ini ?

Terdapat beberapa tujuan dari kelompok PKI melakukan gerakan ini tetapi yang menjadi tujuan dan alasan utama yaitu ingin merebut kekuasaan dari pemerintahan pada saat itu dan ingin mengubah ideologi negara pada saat itu. Ya, mereka ingin menggulingkan pancasila sebagai dasar negara dan menggantikannya dengan ideologi komunis atau dengan kata lain mereka ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis . Dalang dari peristiwa Gerakan 30 September ini adalah pemimpin dari Partai Komunis Indonesia yaitu D. N. Aidit.

Disamping tujuan mereka untuk menggantikan ideologi pancasila dengan ideologi komunis, terdapat beberapa faktor yang mendorong hal itu, antara lain :

  • Faktor Ekonomi, faktor ini jelas terjadi pada masa itu yang dimana kepercayaan masyarakat kepada presiden Soekarno yang menjabat pada saat itu berkurang . 
  • Pada saat itu juga terjadi beberapa perselisihan antara PKI dan TNI. Yang dimana PKI mengusulkan kepada presiden Soekarno untuk menambah angkatan militer yang berdiri sendiri diluar dari Tentara Nasional Indonesia .
  • Kesehatan presiden Soekarno juga menjadi faktor dari terjadinya gerakan 30 september .

Beberapa faktor diatas yang menjadi kesempatan bagus bagi Partai Komunis Indonesia untuk semakin memperluas pengaruhnya.

Pancasila yang menjadi dasar negara pada saat itu menjunjung tinggi hak - hak asasi manusia dan menjamin semua warga negara berkedudukan yang sama di mata hukum. Tidak hanya itu, Pancasila juga mempercayai  setiap indivisu bebas mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan dalam ideologi komunis sangat bertentangan dengan nilai - nilai yang dipaparkan dalam pancasila. Komunis beranggapan bahwa individu dan masyarakat itu tidak penting karena kepentingan negara menjadi hal  yang paling diutamakan .

Lalu, bagaimana PKI setelah Gerakan 30 September? Pasca Peristiwa G30S PKI, Soeharto yang pada saat itu berpangkat Mayor Jenderal langsung saja mengambil alih kepemimpinan Angkatan Darat dan melakukan pergerakan untuk menumpaskan PKI. Hingga pada tanggal 11 Maret 1966 dikeluarkan Surat Perintah oleh Presiden Soekarno, Soeharto langsung mengambil langkah melarang keberadaan PKI di Indonesia dan membubarkannya .

Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 kemarin harus menjadi perhatian lebih bagi kita pemuda masa kini yang merupakan generasi milenial karena hal - hal seperti ini, yang merujuk kepada perpecahan - perpecahan. Pada masa kini mulai bermunculan berbagai ajaran - ajaran sesat baik itu sebuah ilmu, ideologi, agama, dan lainnya yang bertentangan dengan pancasila dan merujuk ingin menggulingkan ideologi pancasila tersebut.

Kita juga harus bisa mengambil pembelajaran dari peristiwa yang telah terjadi ini. Dengan adanya peristiwa ini kita dapat mengetahui jika suatu gerakan yang kontrovensi dan ingin memperebutkan suatu kekuasaan dapat menyebabkan permasalahan yang memberikan dampak buruk kepada semua kalangan. Selain itu kita juga dapat melihat bahwa suatu kepemimpinan yang lemah bisa menyebabkan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara juga menjadi melemah .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun