Mohon tunggu...
Reyhan Yunus
Reyhan Yunus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sepanjang Masa

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mangokal Holi Suku Batak Toba: Upacara Adat Kematian

10 Oktober 2021   20:00 Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:04 6644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mangokal Holi

Suku Batak Toba

Suku Batak Toba adalah salah satu suku dari sekian banyak nya suku yang ada di Indonesia. Persebaran masyarakat suku ini terdapat di Provinsi Sumatera Utara dan sebagian wilayah Aceh. Namun demikian, wilayah Toba merupakan wilayah yang mayoritas nya merupakan suku Batak Toba. Para warga Batak Toba di daerah ini hidup secara berkelompok dalam satu kampung (huta) dengan adat istiadat yang tetap lestari.

Sudah sewajarnya setiap suku mempunyai ciri khas dan keunikan masing - masing. Ciri khas dan keunikan ini lah yang membedakan tiap - tiap suku di Indonesia. Kita bisa melihat perbedaan ini dari segi bahasa, cara berpakaian, kebiasaan, ritual, tradisi, kepercayaan terhadap sesuatu, dan lain - lain. Begitu pun dengan suku Batak Toba, terdapat suatu tradisi yang unik yaitu Mangokal Holi.

Sakral dan Turun - Temurun

Bagi masyarakat Batak Toba, tradisi Mangokal Holi merupakan tradisi sakral yang tetap diletarikan secara turun - temurun dari generasi ke genarasi. Tidak ada bukti otentik berupa dokumen atau pun peninggalan terkait kapan atau siapa yang pertama kali memulai atau menciptakan tradisi ini. Namun, tradisi Mangokal Holi sudah ada sejak masa masyarakat Batak Toba pra-Kristen yang arti nya tradisi ini sudah berlangsung sebelum ada nya intervensi dari pengaruh agama ke kehidupan masyarakat.

Ilustrasi Mangokal Holi |beritatagar.id : Andri Ginting
Ilustrasi Mangokal Holi |beritatagar.id : Andri Ginting
Tradisi Mangokal Holi dilakukan dalam bentuk upacara adat Batak Toba yang sakral dan dilangsungkan berhari - hari lama nya serta memerlukan biaya yang banyak. Prosesi upacara ini pun mengundang seluruh keluarga besar pihak yang melakukan upacara  Mangokal Holi beserta tetangga - tetangga kampung.  Oleh sebab  itu, keluarga pihak yang melakukan tradisi sewajarnya menjamu tamu - tamu yang datang dengan makanan dan minuman. Tak jarang jamuan makanan nya berupa hewan kurban yakni kuda yang akan diolah secara saksang, yakni pengolahan makanan yang dicampur dengan darah. Pengolahan makanan dengan cara ini juga menjadi salah satu keunikan suku Batak Toba.

Tradisi ini dilakukan dalam bentuk upacara adat dengan beberapa alasan yaitu :

  1. Memberikan penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal
  2. Menyatukan jasad leluhur di tempat yang sama dengan keluarga nya
  3. Untuk mengharapkan limpahan berkah, Hagabean (keturunan), Hasangapan (kehormatan) dan Hamoraon (kekayaan)
  4. Mempererat tali persaudaraan antar generasi dalam satu keluarga
  5. Melestarikan tradisi turun - temurun dari generasi ke generasi


Konon katanya, tradisi ini dilakukan bilamana salah seorang anggota keluarga didatangai arwah leluhur dalam mimpi atau penglihatan yang meminta agar jasad nya dipindahkan / disatukan dengan anggota keluarga lain nya yang telah meninggal atau arwah tersebut meminta agar jasad nya dipindahkan ke tempat yang lebih layak.

Untuk melaksanakan ritual tradisi masyarakat Batak ini tidaklah mudah. Selain memerlukan biaya yang tidak sedikit, setiap keturunan juga harus menyetujui dilaksanakannya ritual tradisi ini. Itulah yang menyebabkan ritual ini jarang kali terjadi.

Makam yang Mewah


Bagi orang Batak Toba, makam tempat dipindahkan nya tulang - belulang/ jasad leluhur dapat berupa batu napir (bangunan kuburan yang terbuat dari batu dan di dalamnya disediakan kapling-kapling kuburan sejumlah orang yang memiliki hubungan satu silsilah kekeluargaan) atau bangunan yang lebih mewah dari sebelumnya. Masyarakat Batak Toba percaya bahwa dengan meletakkan tulang - belulang tersebut ke tempat yang lebih layak, berarti mendekatkan arwah leluhur kepada pencipta nya.

Kuburan Keluarga di Samosir | medan.tribunnews.com
Kuburan Keluarga di Samosir | medan.tribunnews.com

Makam tersebut dapat dikatakan menjadi makam keluarga dan dibuat seindah mungkin. Ada juga anggapan bahwa tempat makam yang semakin indah dan semakin besar tersebut menunjukkan status dan gengsi suatu keluarga dan menjadi kebanggan tersendiri.


Prosesi yang Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun