Mohon tunggu...
Reyhans Prayoga Lubis
Reyhans Prayoga Lubis Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kelas XII Mipa 4 SMA Negeri 1 Waled

Olahraga Dan Hiking

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lindungi Pemilih Pemula Dari Hoax Pemilu 2024

5 Februari 2024   10:22 Diperbarui: 6 Februari 2024   11:17 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2024 ini negara indonesia akan,melaksanakan pemilu, pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka keikutsertaan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara,Pemilu juga harus dilaksanakan secara jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Pada masa pemilu para anak muda kebanyakan termakan oleh hoax karna pada dasarnya Masih pemula untuk mengikuti pemilu, Hoax merupakan informasi yang dibuat- buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Menurut para ahli, hoax dapat diartikan sebagai upaya mengaburkan informasi yang sebenarnya atau sebagai tindakan pemutarbalikan fakta.         

Kementerian Kominfo menangani 203 hoaks pemilu yang tersebar di media sosial hingga hari Selasa (2/1/2024) lalu. Total sebaran informasi tersebut sebanyak 2.882 konten.

"Hasil identifikasi terdapat 203 isu hoaks dengan total sebaran di platform digital sebanyak 2.882 konten," kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Kementerian Kominfo, Jumat (5/1/2024)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih. Sebanyak 66.822.389 atau 33,60 persen pemilih dari generasi milenial. Sedangkan pemilih dari generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85 persen. Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45 persen dari total keseluruhan pemilih.

Pemilih pemula banyak dari generasi Z. Kalau generasi Z terpapar dan percaya hoaks, pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berpotensi berantakan. Ini yang perlu kita cegah.Oleh karena itu harus adanya kegiatan-kegiatan seperti edukasi dan literasi digital Kepada pemilih pemula untuk mencegah dan memberantas hoaks pada masa pemilu.

Dampak Hoaks tidak hanya mengganggu proses pemilu, tetapi juga dapat memicu konflik horizontal di masyarakat.

Berikut ini dampak buruk hoax kepada Pemilih pemula dalam pemilu 2024

1.Ketidakpercayaan Publik:

Hoax dapat menciptakan ketidakpercayaan terhadap informasi yang disampaikan, menyulitkan pemilih untuk membedakan antara fakta dan manipulasi. Ini dapat merugikan integritas proses pemilu.

2. Polarisasi Masyarakat:

Hoax sering kali dirancang untuk memicu konflik dan memperbesar kesenjangan antarpendukung kandidat. Ini dapat mengakibatkan polarisasi masyarakat, melemahkan solidaritas, dan menciptakan ketegangan sosial.

3. Manipulasi Hasil Pemilu: 

Hoax yang disebarkan secara massal dapat memengaruhi persepsi publik terhadap kandidat atau partai tertentu, memanipulasi opini pemilih, dan pada akhirnya memengaruhi hasil pemilu dengan tidak adil.

Nah untuk para pemilih pemula ada beberapa cara untuk mengatasi dari buruknya dampak-dampak Hoax yaitu

1. Pendidikan Politik: 

Meningkatkan pendidikan politik di kalangan pemilih pemula, termasuk pelatihan dalam literasi informasi dan kemampuan kritis untuk memilah fakta dari hoaks.

2. Kampanye Anti-Hoaks:

Melakukan kampanye yang intensif untuk menyebarkan informasi tentang bahaya hoaks dan cara memverifikasi kebenaran suatu informasi. Memotivasi pemilih pemula untuk selalu mencari sumber informasi yang dapat dipercaya.

3. Partisipasi Aktif:

Mendorong pemilih pemula untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokratis, seperti berdiskusi, menghadiri debat, dan menyuarakan pandangan mereka. Dengan demikian, mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu politik.

Melindungi pemilih pemula dari hoaks pada masa pemilu 2024 sangat penting untuk menjaga integritas demokrasi. Dengan risiko ketidakpercayaan, polarisasi, dan manipulasi hasil pemilu, langkah-langkah seperti pendidikan politik, kampanye anti-hoaks, dan mendorong partisipasi aktif menjadi kunci dalam memitigasi dampak buruk. Hanya dengan pemahaman yang kuat, literasi informasi yang baik, dan keterlibatan aktif, pemilih pemula dapat terhindar dari pengaruh negatif hoaks, dan bisa di pastikan para pemilih pemula agar mengikuti pemilu dengan cara langsung,umum bebas,rahasi,jujur,dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun