Mohon tunggu...
Reyhan Syach Putra
Reyhan Syach Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Good Person

Mahasiswa UNPAM, Prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Keberkahan Tradisi Berburu Takjil di Bulan Suci Ramadhan

12 April 2022   23:53 Diperbarui: 12 April 2022   23:57 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan, dan rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT.  Pada bulan ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim. 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam. Bulan Ramadhan akan berlangsung selama 29-30 hari berdasarkan pengamatan hilal, menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadis. 

Selama berpuasa dari pagi hingga petang, Umat Muslim dilarang untuk mengonsumsi (makanan, minuman, termasuk merokok) dan apapun yang berhubungan dengan seksual. 

Selain itu, mereka diperintahkan untuk menghindari perbuatan dosa seperti (menghina, memfitnah, mengutuk dan berbohong) dan diperintahkan untuk menjalankan perbuatan baik seperti (memperbanyak shalat, membaca Al-Quran, membayar zakat, dan saling berbagi kepada saudara yang membutuhkan). 

Dokpri
Dokpri

Di bulan suci Ramadhan ada sebagian masyarakat yang menantikan moment berburu takjil, maka dari itu banyak peluang masyarakat yang menjadi pedagang musiman. takjil yang biasa dinantikan oleh masyarakat yaitu seperti (Gorengan, Lontong isi, kolak, Es Buah, serta jajanan pasar lainnya). 

Menurut salah satu pedagang takjil Ibu Mamas (60) omset penjualan di bulan Ramadhan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun kemarin dikarenakan tahun kemarin dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  yang tidak diperbolehkan untuk berjualan di daerah tertentu. 

Dokpri
Dokpri

Fenomena berburu takjil ini biasanya dimulai sekitar jam 15.00-waktu berbuka puasa. Ramainya pedagang dan pembeli membuat jalanan menjadi macet tetapi itu tidak menjadi masalah dikarenakan tradisi berburu takjil ini hanya dilakukan  1 tahun sekali. 

Ungkapan terimakasih dilontarkan oleh salah satu pembeli yaitu Ibu Ida (49) "kami sangat berterima kasih dengan adanya pedagang takjil ini, karena sangat memudahkan saya sebagai ibu rumah tangga yang bekerja dan tidak sempat membuatkan takjil untuk keluarga bisa dengan mudah membeli dagangan para penjual dan sekaligus membantu melarisi dagangan para penjual takjil". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun