Haloo semuanya, kembali bersama saya Reyhan Jauza dengan beberapa pertanyaan yang sudah ada di kepala dan hati saya yang rasanya sudah meronta-meronta untuk menemukan jawaban. Akhir-akhir ini saya tertarik dengan pembahasan sejuta umat yakni pembahasan tentang cinta yang pada akhirnya memunculkan pertanyaan-pertanyaan seperti:
Cinta itu apasih? Kenapa semua orang menginginkan cinta? Bagaimana mencintai yang baik? Lalu mana yang lebih penting, antara mencintai atau dicintai? pertanyaan-pertanyaan tersebut saya pendam sendiri sampai sehingga suatu waktu saya berjumpa dengan seorang tokoh yang bernama Erich Fromm. Lalu siapa sih Erich Fromm itu? Memang apa hubungannya pertanyaan-pertanyaan tentang cinta tersebut dengan beliau? Baiklah mari kita kenalan, berbincang dan belajar tentang cinta bersama Pak Erich Fromm.
Sebentar ya, ini masih otw ke tempat ngopi biar enak ngobrolnya dengan beliau.
5 menit kemudian..Â
Nah udah nyampe nih teman-teman, yok kita mulai! udah siap?
Rj: "Halo, selamat pagi, siang dan malam Pak Erich Fromm."
Erich Fromm: "Hai, Selamat pagi, siang dan malam juga Rj dan teman-teman semua!"
Rj: "Senang bisa berkesempatan bertemu dengan Pak Erich Fromm pada kesempatan kali ini."
Rj: "Baik Pak Erich, mungkin bisa berkenalan dulu ke teman-teman yang ada disini."
Erich Fromm: "Halo teman-teman, saya Erich Fromm.. selengkapnya biar Rj saja yang mengenalkan hehe."
Rj: "Hahaha, Siappp Laksanakan! Baik teman-teman jadi Pak Erich Fromm ini adalah seorang seorang psikolog, filsuf, dan sosiolog berkebangsaan Jerman. Lalu kenapa kita membahas tentang cinta bersama beliau? Nah karena beliau ini menulis sebuah buku yang berjudul The Art of Loving atau Seni Mencintai.. Benar nggak pak?
Erich Fromm: "Yap benarr."
Rj: "Baiklah, mungkin saya akan langsung bertanya tentang pendapat Pak Erich mengenai cinta. Cinta itu apa sih pak?"
Erich Fromm: "Menurutmu dulu bagaimana?"
Rj: "Cinta itu ya.. rasa suka kepada sesuatu dan sifatnya itu random biasanya terjadi secara tiba-tiba dan itu ditandai dengan jatuh cinta. Misalnya, saat saya melihat dia tiba-tiba jantung berdebar dan membuat kepikiran selama beberapa waktu.. nah bukankah itu cinta pak?"
Erich Fromm: "Affah iyah itu cinta? Nggak, cinta itu tidak seperti itu."
Rj: "Lantas, cinta itu seperti apa?
Erich Fromm: "Cinta itu sebuah seni, berarti orang-orang harus belajar tentang cinta dan harus dipraktekkan. Cinta bukan hanya sekedar sensasi nyaman yang secara beruntung orang dapatkan saat jatuh cinta, Namun jauh lebih dari itu. Jadi urusannya bukan lagi sekedar sensasi nyaman, bukan lagi apa yang kamu cintai tapi yang lebih penting itu Bagaimana cara kamu mencintai."
Rj: "Hmm kenapa bisa seperti itu?"
Erich Fromm: "Saat ini, banyak orang yang hanya mencari apa yang layak dia cintai tetapi melupakan bagaimana cara mencintai yang baik. Jadi cinta itu bukan urusan kamu mencintai siapa tapi fokuslah bagaimana caramu mencintai."
Rj: "Memang kenapa kalau kita hanya fokus kepada apa yang kita cintai, apa salahnya?
Erich Fromm: "Kalau kamu hanya fokus kepada apa yang kamu cintai, kamu nanti akan jadi seorang yang pilih-pilih, wah ini gak cocok sama diriku, wah layak sama diriku, wah ini bukan tipe dan seleraku.. nah kalau jadi seperti itu nanti jatuhnya kamu akan jadi orang yang egois."
Rj: "Oalaahh, jadi kebanyakan orang gagal paham tentang cinta karena mengira bahwa cinta itu abstrak, tidak perlu dipelajari, cinta itu hanya semata-mata apa yang kita cintai.. ternyata yang terpenting itu Bagaimana cara kita mencintai dengan baik dan benar ya pak?
Erich Fromm: "Nahh betul sekali, seperti yang sudah saya jelaskan tadi.. cinta itu adalah sebuah seni. Jadi seperti sebuah seni, cinta itu harus dipelajari. Ibarat, kita punya gitar bagus tapi kita tidak belajar secara serius untuk bermain gitar jadinya ya kan seperti eman-eman."
Rj: "Memangnya kalau kita mencintai tanpa belajar mencintai yang benar, apakah tidak bisa?
Erich Fromm: "Iya bisa-bisa saja, tapi... nah ini yang penting, kebanyakan orang yang mencintai tidak sadar bahwa dia merusak apa yang mereka cintai ataupun sebaliknya mereka tidak sadar merusak dirinya sendiri. Maka karena itu, belajarlah mencintai!"
Rj: "Wahh siapp pak, besok saya usulkan ke menteri pendidikan supaya ada mata pelajaran cinta mulai kelas 1 SD hehe."
Erich Fromm: "Nah sabi tuh, karena cinta memang se-istimewa itu. Bahkan salah seorang filsuf yunani kuno pernah berkata bahw dunia tercipta karena cinta.
Rj: "Oiya pak, saya penasaran kenapa semua orang seperti tidak bisa lepas dari cinta?
Erich Fromm: "Karena cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia sebuah kekuatan yang meruntuhkan jurang pemisah manusia dari sesamanya, yang menyatukan dirinya dengan yang lain Dan dengan cintalah manusia dapat mengatasi perasaan keterasingan, isolasi, dan keterpisahannya."
Rj: "Hmm setuju..Oiya sebelum penutup, Pak Erich mungkin bisa membagikan 1 rumus tentang mencintai yang benar itu seperti apa?
Erich Fromm: "Rumus Pertama: Cinta itu aktif bukan pasif. Jadi kamu harus aktif jangan diam saja, menunggu saja.. nah jadi misal saat ini kamu nembak dia, harus sudah ada rencana mau apa kalau sudah jadian.. jangan sampai gk tau mau ngapain. Seperti lagunya Maudy Ayunda, untuk apa? kalau cinta tanpa pengorbanan."
Rj: "Berarti lebih penting mana? Mencintai atau Dicintai?
Erich Fromm : "Iyaa jelas, sama-sama penting.. namun tetap lebih penting mencintai dengan benar."
Rj: "Mashook, Pak Erick! Terima Kasih Pak, sudah mau berbincang dan membagikan ilmu tentang cintanya kepada teman-teman."
Erich Fromm: "Shapp, sama-sama mas Rj dan teman-teman semua. Sampai Jumpa!"
Rj: "Sebenarnya masih banyak konsep-konsep cinta menurut pak Erich yang belum bisa dibahas kali ini. Jadi kita nanti kita bahas lagi di kesempatan yang lain yow, Sampai jumpa juga teman-teman!"
Jadi Kesimpulan cinta menurut Erich Fromm..Â
1. Cinta itu adalah sebuah seni, sehingga perlu belajar dan dipraktekkan.
2. Yang penting adalah Bagaimana cara kita mencintai, bukan tentang apa yang kita cintai.
3. Cinta itu sifatnya Aktif bukan Pasif, jadi jangan diam saja.
Nahh bagaimana konsep cinta menurut Erich Fromm? Kalian setuju gak?
Refrensi:
Fromm, Erich. (2018). Seni Mencintai (A. Kharisma, Penerj.). Yogyakarta: Penerbit Basabasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H