Mohon tunggu...
Reyhan Ismail
Reyhan Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Penulis Blog davincioners.blogspot.com, Vokalis Soundcloud, Fotografer Instagram, Mahasiswa Arsitektur, Pesilat dan Pemerhati kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Metamorfosa Panca Indra

15 Desember 2016   18:50 Diperbarui: 15 Desember 2016   19:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep pengembangan Metamorfosa Panca Indera melibatkan sebuah perkembangan dan pengharapan dimana Panca Indera manusia sebagai media yang digunakan untuk menerima  informasi lingkungan (ekseternal) dan ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara baik dari sudut pandang yang tidak terbatas (bebas).

Tentunya tidak hanya memandang kebenaran yang bersifat empiris, lebih dari itu Metamorfosa Panca Indera lebih menitik beratkan pada keselarasan dan kepercayaan pada aspek rasionalitas ataupun intuitif dalam proses pembelajaran dalam berkarya.

Metamorfosa sendiri mempunyai makna yang sama terhadap metamorfosis, akan tetapi metamorfosis memiliki ruang legalitas yang lebih dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan metamorfosa diposisikan sebagai sebuah diksi yang mempunyai nilai makna artistik dan jauh dari arti perkembangan biologis yang spesifik. Metamorfosa mempunyai ruang tersendiri dalam perkembangan bahasa di kehidupan sehari-hari, tidak melulu berbicara tentang tahap-tahapan perkembangan kupu-kupu. Akan tetapi Metamorfosa (perkembangan) yang memncakup arti yang lebih luas, dimana tertuju pada perkembangan pola pikir manusia, perkembangan fisik atau perkembangan manusia sebagai makhluk pewaris zaman,

Bisa dikatakan, metamorfosa adalah simbol dari perubahan yang melekat pada sesuatu dengan tujuan (output) untuk menjadi sesuatu yang lebih baik dengan melewati serangkaian proses perilaku yang telah ditetapkan oleh alam.

Sedangkan Panca Indera dalam tangga tingkatan ilmu pengetahuan, adalah sebuah media untuk menerima masuknya informasi dari lingkungan eksternal yang paling rendah dibanding menggunakan pengetahuan rasional dan intuitif.

Panca Indera hanya berfokus pada kebenaran-kebenaran mengikuti objek yang dilihatnya, Indera hanya menghasilkan sesuatu yang bersifat empiris seperti apa yang dirasakan oleh kelima indera (penglihatan, pendengar, penciuman, pengecap, dan peraba). Padahal jika dilihat dari sudut pandang berbeda, suatu kebenaran tidak hanya dapat dicerna dengan indera semata.

Maka dari itu perlu dilakukan Metamorfosa (perkembangan) yang lebih terhadap Panca Indera yang lebih menekankan terhadap kebenaran empiris agar menghasilkan kolaborasi terhadap kebenaran yang logis dan menyeimbangkan pengamatan indera dengan penalaran akal budi, sehingga menciptakan sebuah prinsip hidup yang bermetamorfosa (berkembang). Karna Panca Indera yang tidak dikelola dengan baik akan membuat seseorang terpeleset dari prinsip hidup.

Bagi Imanuel kant seorang filsuf besar Jerman abad ke-18 yang memiliki pengaruh sangat luas bagi dunia intelektual pernah mengatakan bahwa baik akal budi maupun panca indera mempunyai peran penting untuk melahirkan pengetahuan manusia dan prinsip hidup yang dianutnya. Maka dari itu Panca Indera dirasa perlu melalui proses pengembangan (metamorfosa) untuk menyelaraskan dengan perilaku akal budi maupun ilmu-ilmu lainnya, termasuk dalam bidang kesenian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun