Atas kesempatan tersebut mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi bermain di babak Grand Final. Namun mereka terkejut karena untuk dapat bermain mereka membutuhkan banyak hal, salah satunya seperti dana, seragam tim, dan pelatih. Â Tim akhirnya mencoba berkoordinasi dengan anggota komunitas lain untuk meminta bantuan perkara hal tersebut.
Sampailah sebuah kabar dari anggota komunitas tentang sebuah Perusahaan Tim E-sports asal kalimantan bernama RMS E-sports yang bersedia mensponsori mereka dalam mengikuti Grand Final PINC 2020. RMS E-sports juga bersedia menawarkan kontrak profesional kepada tim OH Esport apabila mereka bisa memasuki 8 besar di akhir Grand Final.
Hari Grand Final pun tiba. Tidak tanggung-tanggung mereka bertemu dengan beberapa tim besar seperti ION ESPORTS dan EVOS ESPORTS.Â
Namun sayangnya saat Grand Final diselenggarakan OH ESPORTS meski sudah berjuang sekuat tenaga memenuhi target untuk masuk 8 besar merupakan sebuah hal yang sangat sulit. Perasaan grogi dan perbedaan skill yang terlalu jauh diantara mereka dengan kompetitor mereka menyebabkan mereka finish  di posisi ke-10.
Meskipun hasilnya tidak memenuhi harapan dan gagal mendapat kontrak profesional mereka menyatakan bahwa mereka tidak menyesal karena telah gagal. Mereka menyatakan bahwa mereka bangga karena karena mendapat kesempatan untuk bersaing dengan tim-tim besar dalam satu panggung.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H