Mohon tunggu...
Reybetha Fay Kaltsum
Reybetha Fay Kaltsum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi suka mendengarkan musik dan menulis diary

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menganalisis dari Penggunaan AI dalam Hal Pendidikan di Era Kehidupan yang Semakin Berkembang

21 Oktober 2024   18:44 Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi informasi selalu membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Semua kalangan sekarang dapat merasakan perkembangan teknologi informasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi yang selalu semakin maju disebabkan tuntutan pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia.

Sriyanto (2021) menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah mencapai tahap yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini terjadi dengan kecepatan yang eksponensial, mengubah cara hidup dan berinteraksi manusia secara signifikan. Salah satu dampak paling menonjol dari perkembangan teknologi adalah munculnya era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Keempat. Revolusi ini ditandai dengan pengintegrasian teknologi yang canggih seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things, komputasi awan, dan teknologi digital lainnya ke berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk pendidikan.

Penemuan dan penciptaan produk baru dalam teknologi informasi disesuaikan dengan kebutuhan manusia untuk mencari informasi. Oleh karena itu, kemajuan teknologi informasi pasti akan membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Namun, di samping dampak positif tersebut, kemajuan teknologi informasi juga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Salah satu contoh dari semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut adalah penemuan Artificial Intelligence (AI).

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia (Jaya et al., 2018). AI ini kerap sekali disebut dengan istilah kecerdasan buatan.

Keberadaan AI ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, salah satunya adalah dalam aspek pendidikan. AI sangat banyak membantu proses pembelajaran anak sekolah dan juga mahasiswa. Banyak dampak positif yang bisa didapatkan apabila menggunakan AI dengan tepat. Tidak hanya anak sekolah dan mahasiswa, AI juga memberikan manfaat yang besar bagi tenaga pengajar.

Berikut adalah beberapa contoh kecerdasan buatan atau AI yang diciptakan untuk mendukung dunia pendidikan:

1."Kelas guru ganda (Dual teacher) yaitu kecerdasan buatan yang menciptakan situasi adanya dua guru di kelas. Dua guru yang dimaksud tersebut adalah guru kelas umum dan guru berbasis Artifucial Intelligence (Deloitte, 2019).

2.Computer-Assisted Education (CAl) merupakan salah satu contoh kecerdasan buatan yang digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi dan meningkatkan pengajaran. CAI menggunakan sistem kombinasi teks, grafik, suara, dan video dalam meningkatkan proses pembelajaran. beberapa istilah utama yang digunakan dalam bidang terkait CAI ialah cbt/pembelajaran berbasis computer. CAI bertujuan pembelajaran yang lebih baik dengan siswa melalui kegiatan interaktif (Halim & Prasetya, 2018).

3.Udictionary merupakan aplikasi hasil kecerdasan buatan yang dapat membantu untuk menerjemahkan bahasa asing.

4.Digital Reporting Application (ARD) yaitu aplikasi pelaporan hasil belajar online. Aplikasi kecerdasan buatan ini dibuat oleh madarasas yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. (Gilang, 2021)

5.Rumah Belajar merupakan website hasil kecerdasan buatan yang berisi konten materi pembelajaran dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai Sekolah Menengah Atas ataupun Sekolah Menengah Kejuruan. Rumah belajar ini memuat sumber belajar, buku teks elektronik, bank soal, laboratorium virtual, peta budaya, dan masih banyak yang lainnya."

Dari beberapa contoh aplikasi kecerdasan buatan di atas, dapat dilihat bahwa AI memberikan dampak positif yang sangat signifikan terhadap dunia pendidikan. Dalam pembelajaran, sering sekali pelajar membutuhkan informasi lebih mengenai suatu pembelajaran dan informasi. Namun, tidak jarang jugakesulitan mendapatkan informasi tersebut. Dengan adanya artificial intelligence (AI), dapat mempermudah pelajar menemukan informasi. Hal ini kemudian akan meningkatkan efektivitas dan keterlibatan pelajar.

Selain itu, AI juga sangat membantu pelajar untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang belum ditemukan jawabannya. Jawaban itu akan sangat mudah didapatkan dan dalam waktu yang sangat singkat. Salah satu penggunaan saat ini yang bisa kita temukan adalah chat gpt. Chat gpt merupakan salah satu contoh kecerdasan buatan. Chat GPT merupakan website AI untuk membantu semua orang dalam mengakses apa yang diperlukan. Chat gpt dapat memberikan semua jawaban yang dibutuhkan oleh pelajar dan tenaga pengajar.

Penggunaan chat GPT juga dapat dijadikan seolah-olah sebagai virtual asisstant atau sebagai partner belajar. Chat GPT dapat memberikan rekomendasi atas pertanyaan dan masalah yang dimiliki oleh pelajar. Pelajar dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan dengan melakukan interaksi dengan kecerdasan buatan ini. Selain itu, pelajar juga dapat menemukan rekomendasi metode pembelaran yang sesuai dengan pribadinya dan mendapatkan bantuan bimbingan dari kecerdasan buatan ini, sehingga kecerdasan buatan ini dapat disebut sebagai teman belajar.

Selain bagi pelajar, kecerdasan buatan juga memberikan manfaat bagi pendidik. Tenaga pengajar juga dapat dengan mudah mengakses jawaban atas pertanyaan yang dibutuhkan yang dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain memberikan jawaban, kecerdasan buatan ini juga dapat membantu tenaga pengajar dalam mempermudah pekerjaannya. Salah satu contohnya adalah memberikan rekomendasi mengenai cara dan metode pengajaran yang baik dan menarik. Dengan demikian, pengajar dapat meningkatkan metode pengajarannya ke yang lebih baik. Diharapkan para pendidik semakin berlomba-lomba untuk menciptakan lingkunngan pendidikan dan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan memberikan dampak positif yang sangat signifikan di dunia pendidikan, baik kepada pelajar maupun kepada pengajar. Namun, layaknya perkembangan teknologi informasi yang lainnya, kecerdasan buatan ini juga pasti memberikan dampak negatif dalam penggunaannya.

Kehadiran kecerdasan buatan membuat pelajar semakin malas untuk belajar dan semakin meredupkan rasa keingintahuan pelajar. Semakin dijelaskan sebelumnya, chat gpt dapat memberikan semua jawaban atas pertanyaan dan informasi yang dibutuhkan oleh pelajar. Ternyata, hal ini kemudian yang dapat memberikan dampak negatif terhadap pelajar. Pelajar kemudian hanya mengandalkan kecerdasan buatan ini dalam semua tugasnya. Misalnya, guru atau dosen memberikan tugas kepada pelajar. Kemudian, para pelajar justru hanya memindahkan jawaban yang diberikan kecerdasan buatan tersebut ke lembar tugasnya tanpa adanya pemahaman. Tidak heran, di zaman sekarang ini banyak pelajar yang tidak paham sedikit pun mengenai pelajaran. Karena hanya mengandalkan sistem copy paste jawaban dari kecerdasan tersebut. Oleh karena itu, pendidik pun dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Salah satu contohnya dengan menggunakan kecerdasan buatan yang dapat mengidentifikasi tugas pelajar merupakan jawaban sendiri atau hanya jawaban copy paste dari AI (chat gpt).

Dampak negatif lainnya adalah adalah adanya anggapan bahwa bimbingan dan jawaban dari kecerdasan buatan tersebut sudah cukup. Sekarang ini, sudah banyak pelajar yang menganggap bahwa kecerdasan buatan bisa dijadikan guru. Perlu digaris bawahi, bahwa sehebat-hebatnya teknologi, tidak dapat dijadikan satu-satunya pengajar. Meskipun jawaban dan informasi dapat ditemukan dari kecerdasan buatan, peran pengajar (guru dan dosen) tetap tidak akan dapat tergantikan. Pengajar juga tidak dapat menjadikan mahasiswa hanya mengandalkan kecerdasan buatan dalam pembelajaran. Pengajar harus tetap berperan aktif dalam pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang kreatif, inovatid dan aktif.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa artificial intelligence (AI) memberikan dampak positif yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan. Dampak positif yang diberikan kecerdasan buatan ini berguna untuk pelajar dan pengajar. Namun, selain dampak positif, artificial intelligence (AI) juga memberikan dampak negatif bagi kedua pihak.

Oleh karena itu, pengajar dan pelajar harus memanfaatkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini dengan baik dan tepat untuk mendapatkan manfaatnya dan menghindari dampak negatifnya. Pelajar dan pengajar harus mampu memanfaatkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini untuk menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik ke depannya, yang kreatif, inovatif dan aktif.

Juhdan Abdullah Muarif, Fadhil Abu Jihad, Muhammad Isa Alfadli, & Dede Indra Setiabudi. (2023). HUBUNGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI AI TERHADAP PEMBELAJARAN MAHASISWA. Seroja : Jurnal Pendidikan, 1(2), 117--127. https://doi.org/10.572349/seroja.v1i2.548.

Muaddyl Akhyar, Supratman Zakir, Ramadhoni Aulia Gusli, & Rahmad Fuad. (2023). Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Perflexity AI dalam penulisan tugas mahasiswa pascasarjana. Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education, 4(2), 219--228. https://doi.org/10.32832/itjmie.v4i2.15435.

Pantan, F. (2023). CHATGPT DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE: KEKACAUAN ATAU KEBANGUNAN BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI ERA POSTMODERN. Diegesis : Jurnal Teologi, 8(1), 111-124. https://doi.org/10.46933/DGS.vol8i1108-120.

Supangat, S., Zainuri Bin Saringat, M. ., & Koesdijarto, R. (2021). Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai Respon Learning Style Mahasiswa. Proceeding KONIK (Konferensi Nasional Ilmu Komputer), 5(1), 270--279. Diambil dari https://prosiding.konik.id/index.php/konik/article/view/64.

Yumna, Y. S. H., Muhamad Waqqor Bukhori, Muhammad Giyaatsusshidqi, & Nabila Agustina. (2024). Implementasi Penggunaan AI Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Teknologi Pendidikan Angkatan 2023. Jurnal Pendidikan Transformatif, 3(2), 50--55. https://doi.org/10.9000/jpt.v3i2.1629.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun