Beberapa waktu ini masyarakat sedang digemparkan dengan banyak beredarnya kasus bunuh diri, mencuatnya kasus bunuh diri paling sering berasal dari kalangan mahasiswa.
Belum lama ini baru saja terjadi aksi bunuh diri dari seorang mahasiswi universitas negeri Semarang, diduga korban lompat dari lantai 4 Mall Paragon Semarang diketahui ketinggian mencapai 20 meter, Kronologis menyebutkan bahwa korban ditemukan oleh ibu-ibu yang sedang menuju parkiran mall, dengan keadaan tubuh terlungkup juga wajah yang bersimpah darah dan tangan kiri yang patah. Ditemukan tas pada lantai 4 area parkir yang berisi identitas korban dan secarik kertas yang berisi curhatan korban.
Korban dengan inisial NJW (20) diduga bunuh diri karna memiliki masalah internal yang berkaitan dengan keluarganya. Pihak Kampus menemui keluarga NJW dan menyampaikan dukacita atas berpulangnya anada NJW di RSUP Dr. Kariadi. Keluarga mengungkapkan bahwa mereka telah ikhlas melepas kepergian ananda NJW, mereka juga menolak dilakukannya autopsi dan pada pukul 02.30 WIB dini hari keluarga membawa pulang jenazah dari rumah sakit untuk dimakamkan di Cilacap.
Fakta yang dikejutkan NJW (20) melakukan aksi bunuh diri diketahui mengalami depresi yang berat, hal ini diketahui bahwa korban menulis surat untuk keluarganya, surat itu berada didalam tas yang ada pada tempat sebelum korban melakukan aksi tersebut, hal ini juga diperkuat oleh mantan kekasihnya bernama Aksa Satria, ia menjelaskan bahwa NJW telah memiliki kekasih baru seusai putus dengan Aksa 6 bulan lalu tepatnya pada bulan maret, Aksa mengaku bahwa ia tidak mengetahui siapa kekasih baru NJW, Aksa pun melontarkan video bahwa ia tidak mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh NJW sampai korban melakukan aksi bunuh diri tersebut dan juga Aksa berbicara pada warganet bahwa ia sudah tidak nyaman dengan tuduhan bahwa dirinya adalah penyebab NJW melakukan bunuh diri.
“Segala tuduhan yang ditujukan kepada saya sama sekali tidak membuat nyaman. Dan aku dengan almarhum sudah putus sejak 6 bulan yang lalu, tepatnya di bulan Maret,” kata Aksa pada video yang ia buat, Aksa mengaku bahwa sudah putus komunikasi dengan NJW saat setelah putus.
Pihak kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) sudah menemui keluarga korban dan turut berbelasungkawa atas kepergian korban, korban diketahui memiliki sikap yang baik saat semasa hidupnya, pihak kampus pun sudah menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa untuk mencurahkan berbagai masalahnya dan mengurangi angka aksi bunuh diri di kampus tersebut. Layanan ini berlaku bagi mahasiswa sejak masa orientasi awal mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H