Mohon tunggu...
Muhammad Revi Hari Prajanto
Muhammad Revi Hari Prajanto Mohon Tunggu... Freelancer - Urip iku Urup

Ilmu Komunikasi 2012 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Mudah Mengatasi Pemanasan Global

27 Desember 2013   19:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 3158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pemanasan Global , mungkin sudah banyak orang yang tau apakah pemanasan Global itu atau yang lebih dikenal dunia dengan sebutan “Global Warming” , yah global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut ,  dan daratan bumi. Meningkatnya suhu ini akan menyebabkan perubahan – perubahan lainya seperti cuaca extrem dan menaikan tinggi permukaan air laut . apabila bumi semakin panas maka tidak menutup kemungkinan kutub utara dan selatan akan mencair dan permukaan air laut semakin tinggi. Akibat lain yang ditimbulkan dari pemanasan global ini sendiri yaitu apabila di siang hari kita merasakan panas berlebih apabila berada di luar ruangan , terpengaruhnya hasil pertanian , hilangnya gletser dan berbagai jenis hewan.

Banyak orang yang bertanya-tanya apakah penyebab pemanasan global tersebut dan bagaimana mengatasinya ? yah tentu kita tidak bisa berpangku tangan saja dan hanya menunggu bantuan dari pemerintah karena pemanasan global ini mencakup seluruh mahkluk hidup yang ada di bumi.

penyebab pemanasan global

Konsumsi energi bahan bakar fosil , industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar , transportasimenempati posisi kedua , konsumsi energi bahan bakar fosil memakan energi sebanyak 70% dari total konsumsi energi , kemudian disusul dengan listrik yang menempati posisi kedua memakan 10% dari total konsumsi energi sedangkan indonesia sendiri mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca , sebenarnya pertanian dan peternakan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana , pemanfaatan pupuk serta praktik pertanian, pembakaran sisa-sisa tanaman dan pembusukan sisa-sisa pertanian dari sektor ini gas rumah kaca yang dihasilkan yaitu 8.05% dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer jadi banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan jumlah konsumsi penduduk tiap-tiap negara

Cara mengurangi pemanasan global

1.Menanam pohon

Manfaatkanlah lahan – lahan kosong di sekitar rumah anda maupun di lingkungan sekitar anda dengan menanam pepohohan untuk menghijaukan kembali daerah rumah anda  , apabila anda tidak memiliki pekarangan yang luas anda bisa juga menanam tanaman hias maupun tanaman lain di taruh di pot-pot kecil , bayangkan saja apabila semua orang menanam pohon di lahan yang ada maka kebutuhan oksigen akan sedikit demi sedikit terpenuhi , penanaman kembali hutan gundul juga dapat mengurangi efek pemanasan global , yaitu dengan menanami kembali hutan yang gundul ini akan mengembalikan alih fungsi hutan sebagai mana mestinya.

2.Menggunakan Sepeda

Bersepeda lah saat ingin pergi keluar rumah seperti ke pasar , sekolah , bekerja dan lain – lain dengan bersepeda maka anda dapat menghemat konsumsi bahan bakar yang ada karena setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan mengeluarkan gas pembuangan C02 dan CO gas ini apabila dalam jumlah besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca.

3.Hemat Listrik

Hemat listrik disini yaitu apabila disiang hari matikanlah lampu yang tidak perlu , cabutlah cash hp maupun laptop anda apabila sudah penuh dll , hal ini dimaksudkan agar menekan pemanasan global karena di Indonesia sendiri masih banyak pembangkit listrik tenaga batu bara.

4.Fentilasi  yang cukup

Apabila anda ingin membangun sebuah rumah maupun gedung usahakan untuk memberi fentilasi yang cukup hal ini bertujuan untuk membiarkan cahaya masuk ketika siang hari , hal ini dengan tujuan untuk menekan energi listrik di siang hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun